Budaya Politik Parokial: Pengertian, Ciri-Ciri Contohnya

Budaya politik parokial biasanya tampak pada masyarakat rural yang tradisional. Masyarakat dengan budaya politik ini tinggal di wilayah yang cukup sempit, boleh dibilang dalam lingkup desa atau dusun. Namun makna utama dari politik parokial bukan teritorinya, melainkan perilaku dan partisipasi warganya yang cukup rendah terhadap politik.


Tulisan ini akan secara ringkas mengulas pengertian budaya politik parokial beserta ciri-ciri dan contohnya di Indonesia. Pembaca dibutuhkan pernah mendengar tipe budaya politik yang lain ibarat budaya politik subjek dan budaya politik partisipan. Kita tidak akan membahas keduanya tentu saja. Tapi setidaknya pembaca pernah mendengar semoga tahu adanya perbedaan dari ketiga tipe budaya politik tersebut.







Baca juga: Tipe-Tipe Budaya Politik


Definisi budaya politik parokial


Budaya politik parokial merupakan suatu budaya yang orientasi masyarakatnya terhadap politik dan pemerintahan rendah. Warga masyarakat tidak menaruh minat pada objek politik yang luas ibarat negara misalnya, melainkan yang secara eksklusif bersentuhan dengannya saja.


Budaya politik parokial biasanya tampak pada masyarakat rural yang tradisional Budaya Politik Parokial: Pengertian, Ciri-Ciri  Contohnya


Budaya politik ini terbatas pada satu wilayah yang kecil. Tak jarang daerahnya terisolir dan kanal terhadap sentra pemerintahan sulit. Perhatian warga masyarakat pada objek politik hanya sebatas di wilayah dimana mereka tinggal saja. Dengan pengertian ini kita sanggup bayangkan seorang kepala dusun dengan administrasinya menjadi objek politik warga setempat dalam budaya politik parokial.


Pada umumnya, budaya politik ini muncul di masyarakat yang masih tradisional. Kesadaran bahwa dirinya mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara masih rendah atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Bukan alasannya yakni perilaku apatis warga terhadap pemerintah atau negaranya, melainkan jangkauan inspirasi perihal negara yang belum menyentuh masyarakat secara menyeluruh.


Sampai di sini kita tidak sanggup menjustifikasi bahwa budaya politik ini jelek alasannya yakni menawarkan ketidakpedulian warga terhadap pemerintahnya. Kita akan perdalam sedikit ulasan perihal ini dengan membahas apa saja karakteristik budaya politik parokial.


Baca juga Budaya Politik: Pengertian dan Contohnya






Ciri-ciri budaya politik parokial



  • Kesadaran warga akan adanya kewenangan yang terpusat di pemerintah sanggup dikatakan rendah.

  • Warga masyarakat tidak menaruh minat pada objek politik yang luas atau hanya bermitat pada objek politik yang bersentuhan secara eksklusif dengannya saja.

  • Peran politik warga tidak dilakukan secara khusus, melainkan bersamaan dengan tugas lain dalam keseharian.

  • Warga tinggal di wilayah tertentu dengan sistem sosial yang tradisional.

  • Warga tidak menaruh banyak keinginan pada otoritas legal dimana mereka tinggal.


Tampaknya beberapa katrakteristik di atas akan lebih gampang dipahami bila saya memberinya contoh. Pembaca blog Sosiologis harapannya sudah pernah melihat secara eksklusif bagaimana objek politik ibarat pemilu dari tingkat presiden hingga RT berlangsung. Jika belum, anggap saja sudah semoga cepat. Kita mulai membahas contoh-contohnya.


Baca juga: Pengertian Budaya dan Unsur-Unsurnya






Contoh-contoh budaya politik parokial


Contoh pertama, seorang warga dusun yang sudah sepuh mulai merasa sakit-sakitan. Tidak terpikirkan olehnya untuk menciptakan kartu sehat padahal kegiatan kartu sehat sudah digulirkan oleh pemerintah. Ia hanya berpikir untuk banyak beristirahat alasannya yakni sudah tua. KTP saja tak punya alasannya yakni memang selama hidupnya ia tak pernah punya KTP. Padahal, ada kewenangan di tangan pemerintah untuk menjamin biaya kesehatan warganya, salah satunya melalui kegiatan kartu sehat. Untuk menciptakan kartu sehat, ia harus punya KTP.


Ilustrasi di atas yakni rujukan dimana kesadaran warga yang sedang sakit tersebut bahwa ada kewenangan pemerintah untuk menangani dilema kesehatannya masih rendah. Selain itu, ia juga tak berharap banyak pada pemerintah untuk menyediakan kanal kesehatan gratis. Ia hanya berpikir bahwa kondisi sakitnya sudah takdir dari Tuhan.


Baca juga: Sistem Pemerintahan Indonesia







Contoh kedua, seorang warga tak tahu kalau pemerintah sentra membagikan beras gratis kepada warganya yang miskin lewat kepala dusun. Warga tersebut melihat tetangganya mendapatkan beras gratis dari kepala dusun. Dirinya yang miskin tidak menerimanya dikarenakan tidak terdata. Ia komplain ke kepala dusun alasannya yakni merasa dirugikan.


Ilustrasi di atas menawarkan bahwa minatnya pada objek politik terbatas pada apa yang secara eksklusif bersentuhan dengan dirinya. Kebijakan beras gratis eksklusif bersentuhan dengannya. Apalagi ia lihat tetangganya yang miskin menerimanya. Protes dilayangkan kepada kepala dusun selaku orang yang membagi beras. Ia tak peduli siapa bupati, gubernur, atau presidennya. Ketika pemilu tak pernah nyoblos. Tapi dikala tak sanggup beras, ia gres peduli.


Baca juga Budaya Politik Partisipan: Pengertian Ciri-Ciri dan Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Budaya Politik Parokial: Pengertian, Ciri-Ciri Contohnya"

Posting Komentar