Kelompok Sosial: Pengertian Dan Contohnya

Kelompok sosial yang akan dibahas dalam postingan ini mencakup pengertian, faktor pembentuk disertai contohnya. Pertama, saya akan merujuk pada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para mahir sosiologi perihal apa itu kelompok sosial. Setelah definisi dipaparkan, aneka macam macam jenis kelompok sosial menurut faktor pembentuknya akan dijelaskan secara ringkas.


Sebelumnya, kita harus pahami bahwa sosiologi melihat individu sebagai makhluk sosial. Artinya, individu semenjak dilahirkan mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan invividu lain. Kecenderungan tersebut juga menunjukkan bahwa cara individu bertahan hidup yaitu dengan bergantung satu sama lain. Dalam berkumpul, terjadi interaksi sosial. Proses interaksi menyampaikan adanya kekerabatan sosial antar individu.







Kita sudah pahami bahwa ada kecenderungan individu untuk berkumpul dan berkelompok. Bagaimana berkumpulnya individu sanggup disebut sebagai kelompok sosial?


Pengertian kelompok sosial


M. Mac Iver dan Charles H. Page mendefinisikan kelompok sosial sebagai himpunan atau kesatuan insan yang hidup bersama, antaranggotanya saling berhubungan, memengaruhi, dan timbul kesadaran untuk bahu-membahu demi mencapai tujuan bersama.


Robert K. Merton menyampaikan kelompok sosial yaitu sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola umum yang telah mapan.


Horton dan Hunt mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan insan yang mempunyai ikatan kebersamaan.


Soerjono Soekanto mengartikan kelompok sosial sebagai kesatuan insan yang hidup bersama sehingga ada kekerabatan sosial diantara mereka.


Kelompok sosial yang akan dibahas dalam postingan ini mencakup pengertian Kelompok Sosial: Pengertian dan ContohnyaDari beberapa definisi di atas, kita sanggup lihat bahwa kelompok sosial merupakan sekumpulan individu. Sekumpulan ini secara implisit sudah mengandung arti bahwa individu yang ada minimal dua. Mereka mempunyai ikatan kebersamaan baik dari karakteristiknya maupun tujuannya. Perlu digarisbawahi bahwa tidak semua kumpulan individu layak disebut sebagai kelompok. Terdapat beberapa ciri tertentu biar suatu perkumpulan sanggup disebut sebagai kelompok sosial.


Ciri-ciri kelompok sosial


Robert K. Merton menyebutkan tiga ciri yang ada pada kelompok sosial:



  • Kelompok ditandai dengan seringnya interaksi antaranggota.

  • Pihak yang berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok.

  • Pihak luar mendefinisikan pihak yang berinteraksi sebagai anggota kelompok.


Soerjono Soekanto merujuk pada pendapat R. M. Mac Iver dan Charles H. Page menyebutkan unsur-unsur suatu kumpulan sanggup disebut sebagai kelompok sosial:



  • Setiap anggota kelompok harus mempunyai kesadaran bahwa ia merupakan penggalan dari kelompoknya. Kesadaran merupakan unsur penting sebab dari situ muncul rasa mempunyai yang pada gilirannya berkontribusi pada kepentingan kelompok.

  • Ada hubungan yang sifatnya timbal balik antarindividu dalam kelompok. Hubungan timbal-balik ini merupakan kekerabatan saling memengaruhi dalam interaksi sosial.

  • Ada rasa kebersamaan yang menjadi pengikat kelompok, menyerupai rasa senasib sepenanggungan sehingga muncul solodaritas dan semangat utnuk hidup bersama dalam kelompok.

  • Ada pola sikap yang muncul dalam kelompok. Pola sikap tersebut sanggup ditentukan oleh norma atau peraturan yang menjaga berlangsungnya ikatan kebersamaan.

  • Bersistem dan berproses dalam perkembangannya sehingga membentuk suatu kelompok.


Adanya ciri-ciri sebagaimana yang disebutkan di atas menyampaikan bahwa kelompok sosial mempunyai karakteristik khusus. Suatu perkumpulan atau kesatuan individual sanggup disebut sebagai kelompok sanggup juga tidak. Kita akan lanjutkan pembahasan mengenai kelompok sosial pada postingan ini eksklusif ke faktor pembentuknya.


Baca juga Diferensiasi Sosial: Pengertian dan Contohnya






Faktor pembentuk kelompok sosial


Dalam sosiologi ada istilah yang namanya ”homofili”, artinya kecenderungan individu untuk mengasosiasikan dirinya dengan individu lain menurut pada kesamaan atau kemiripan karakter. Karakter yang dimaksud mempunyai cakupan luas. Misalnya, individu yang suka main sepatu roda, mereka berkumpul, menjalin interaksi dan menciptakan kelompok komunitas sepatu roda. Kelompok tersebut terbentuk atas kesaamaan hobi bersepatu roda.


Kemiripan huruf sanggup dalam bentuk lain, yang sekaligus menjadi faktor yang melatarbelakangi terbentuknya suatu kelompok, seperti:



  • Keyakinan akan perlunya bersatu.

  • Harapan bersama yang dihayati oleh para anggota kelompok.

  • Ideologi yang mengikat seluruh anggota.

  • Kesadaran bahwa dirinya merupakan penggalan dari kelompok.

  • Visi yang menjadi panduan hidup bersama.


Kesamaan atau kemiripan keyakinan, harapan, ideologi, kesadaran, dan visi seringkali menjadi faktor utama terbentuknya kelompok. Selanjutnya kita bahas lebih detail mengenai penjabaran kelompok sosial. Pada dasarnya ada dua macam kelompok insan menurut faktor pembentuknya: kelompok terorganisir dan tidak terorganisir.


Bentuk kelompok sosial


Kelompok sosial terorganisir


Kelompok sosial terorganisir disebut juga kelompok teratur. Terbentuknya didasarkan atas kepentingan bersama dengan pengorganisasian. Terdiri dari:



  • Kelompok dasar

  • Kelompok besar dan kelompok kecil

  • Kelompok primer dan kelompok sekunder

  • Kelompok dalam dan kelompok luar

  • Paguyuban dan patembayan

  • Kelompok formal dan kelompok informal

  • Kelompok okupasional dan kelompok volunter

  • Kelompok keanggotaan dan kelompok acuan

  • Kelompok penekan


Kelompok sosial tak terorganisir


Kelompok sosial tak terorganisir disebut juga kelompok tidak teratur. Terbentuknya didasarkan atas kepentingan bersama tanpa pengorganisasian. Terdiri dari:



  • Kerumunan

  • Publik

  • Massa


Berikut klarifikasi detail masing-masing bentuk kelompok sosial







Kelompok sosial terorganisir



  • Kelompok dasar


Kelompok dasar yaitu kelompok berukuran relatif kecil yang dibuat secara impulsif dari akar rumput untuk melindung para anggotanya dari tekanan negatif kelompok besar yang telah mapan. Sebagai contoh, kelompok agama yang muncul di suatu kampung saat kampung tersebut melahirkan para kriminal.



  • Kelompok besar dan kelompok kecil


Besar kecilnya suatu kelompok sanggup ditentukan dari jumlah anggota dan beban tugasnya. Sebagai contoh, seorang guru merupakan anggota dari kelompok besar persatuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Dalam persatuan guru dibuat kelompok kecil, misalnya, panitia reuni guru.



  • Kelompok primer dan kelompok sekunder


Kelompok primer mempunyai ciri kekerabatan erat antar anggotanya. Secara fisik antaranggota saling berdekatan, mesra, emosional, dan mempunyai solidaritas yang tinggi. Contoh kelompok primer yaitu keluarga dan kerabat dekat. Kelompok sekunder mempunyai ciri kekerabatan yang longgar, profesional dan impersonal. Manusia menjalin interaksi dalam kelompok sekunder bila butuh saja. Contoh kelompok sekunder yaitu seorang karyawan yang diharapkan oleh bosnya untuk menuntaskan pekerjaan tertentu.



  • Kelompok dalam dan kelompok luar


Kelompok dalam yaitu kami, kelompok luar yaitu mereka. Ketika seseorang menyebut ”kami”, ia penggalan dari kelompok itu. Ketika seseorang menyebut ”mereka”, ia bukan penggalan dari kelompok itu. Contoh, seorang gubernur mengatakan, kami akan membangun jalan biar mereka (masyarakat) yang menikmatinya. Gubernur itu merasa ia berada diluar masyarakat.



  • Paguyuban dan patembayan


Kelompok paguyuban mempunyai ikatan batin yang murni atau organik, menyerupai organ insan yang diciptakan untuk saling membutuhkan. Contohnya, keluarga dan kerabat dekat. Kelompok paguyuban mempunyai ikatan yang mekanis, didasarkan atas visi bersama, contohnya komunitas pengusaha dan serikat buruh.



  • Kelompok formal dan kelompok informal


Kelompok formal yaitu kelompok yang mempunyai aturan-aturan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur kekerabatan antar anggotanya. Contohnya yaitu organisasi kemahasiswaan. Kelompok informal yaitu kelompok yang tidak mempunyai peraturan atau struktur organisasi yang secara tertulis dinyatakan legal. Biasanya kelompok informal terbentuk atas akad sosial saja. Misalnya, geng SMA.



  • Kelompok okupasional dan kelompok volunter


Kelompok okupasional yaitu kelompok yang mempunyai pekerjaan sejenis. Misalnya, kelompok pengusaha, kelompok wartawan, kelompok tani. Kelompok volunter yaitu kelompok yang muncul atas kedaran diri untuk memenuhi kebutuhan kelompok yang lebih besar. Misalnya, dalam keluarga besar, muncul kelompok volunter yang menjadi panitia piknik keluarga.



  • Kelompok keanggotaan dan kelompok acuan


Kelompok keanggotaan yaitu kelompok yang secara resmi menyampaikan seseorang sebagai anggotanya. Misalnya, seseorang mengaku sebagai mahasiswa kemudian menujukkan kartu mahasiswanya. Kelompok contoh yaitu kelompok yang dijadikan contoh oleh mereka yang bukan anggotanya. Misalnya, seorang anak kecil yang bergaya rambut ala punk, padahal ia bukan anggota punk. Ia mengakibatkan kelompok punk sebagai acuan.



  • Kelompok penekan


Kelompok penekan yaitu kelompok minoritas yang anggotanya mempunyai tujuan memperjuangkan kepentingan mereka ditengah masyarakat luas. Misalnya, anggota komunitas LGBTQ yang menuntut akreditasi keberadaan komunitasnya.






Kelompok sosial tak terorganisir



  • Kerumunan


Kerumunan yaitu sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, tetapi tidak mempunyai pola kekerabatan yang ajeg. Sebagai contoh, penumpang bus, penumpang kereta api, penonton bola. Mereka berada di suatu tempat, kontak dan komunikasi mungkin terjadi namun tidak ajeg. Ketika hingga tujuan, atau pertandingan bubar, mereka bubar.



  • Publik


Publik merupakan kumpulan pribadi yang interaksinya berlangsung melalui mediator dan tidak langgeng. Sebagai contoh, pemirsa televisi, pendengar radio, pembaca surat kabar. Publik mempunyai ukuran yang besar namun mereka terhubung melalui perantara, atau dengan kata lain tidak menjalin interaksi yang sifatnya langsung.



  • Massa


Massa merupakan kerumunan sosial dalam konteks urban dan modernitas. Kerumunan tersebut dibuat oleh visi bersama. Identitas massa bersifat heterogen sehingga relatif sulit diketahui. Heterogenitas massa tampak dari diferensiasi sosial yang membentuknya. Sebagai contoh, massa agresi bela Palestina terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang heterogen, mereka mempunyai visi membebaskan Palestina.


Dari uraian di atas, kita pahami bahwa kelompok sosial mempunyai ciri-ciri dan faktor pembentuk yang begitu beragam. Dari aneka macam ragam tersebut, tidak lantas mengakibatkan setiap perkumpulan layak disebut sebagai kelompok sosial. Pengertian dan faktor pembentuk kelompok sosial yang telah dikemukakan diatas semoga sanggup menambah wawasan para pembelajar ilmu sosial perihal apa itu kelompok sosial.


Baca juga Stratifikasi Sosial: Definisi dan Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Kelompok Sosial: Pengertian Dan Contohnya"

Posting Komentar