Status Sosial: Pengertian Dan Contohnya
Status sosial merupakan salah satu konsep sosiologi yang menjelaskan perihal posisi seseorang dalam stratifikasi sosial. Dengan kata lain, status sosial menawarkan dimana individu berada dalam sebuah sistem yang hierarkis. Individu yang berada di posisi atas mempunyai status sosial yang tinggi. Individu yang berada di posisi bawah mempunyai status sosial yang rendah.
Kata ”status” berasal dari bahasa Latin yang berarti suatu kondisi seseorang berdasarkan aturan hukum. Pada perkembangannya, istilah status diadopsi oleh sosiologi untuk menjelaskan mengapa interaksi sosial antar individu atau kelompok berbeda dan apa yang menentukan setiap individu menjalankan kiprah sosialnya yang berbeda.
Saya akan menguraikan secara ringkas pengertian status sosial beserta contoh-contohnya pada postingan ini. Postingan ini akan merujuk pada buku Ensiklopedi Sosiologi editan George Ritzer yang menjelaskan istilah ”status”. Melalui versi klarifikasi yang sudah diringkas ini, diperlukan pembaca sanggup dengan gampang mencerna apa itu status sosial dan apa saja contohnya di masyarakat.
Pengertian status sosial
Status sosial ialah lokasi atau posisi seseorang dalam sistem sosial yang hierarkis, yang sekaligus menentukan kiprah sosial seseorang. Lokasi atau posisi dalam strata sosial berbeda-beda, tergantung pada hak dan kewajiban, serta biasanya ditentukan pula oleh gaya hidup dan pola konsumsi seseorang. Perbedaan posisi tersebut menggambarkan perbedaan status. Pada gilirannya, posisi tertentu bernilai sosial tinggi dan posisi yang lain rendah. Masyarakat pada umumnya mengejar posisi yang bernilai sosial tinggi untuk menerima penghargaan, penghormatan, dan respek dari masyarakat banyak.
Definisi status sosial di atas menawarkan bahwa status berkaitan bersahabat dengan stratifikasi sosial. Pembedaan nilai terhadap status sosial berada dalam sistem stratifikasi. Oleh lantaran itu, apabila seseorang hidup dalam masyarakat yang kondisinya sama rata dan sama rasa, dimana setiap orang mempunyai kedudukan yang relatif sama, maka status sosial menjadi kurang penting untuk dikejar.
Status sosial intinya merupakan kumpulan hak dan kewajiban, kiprah dan keistimewaan yang dimiliki seseorang. Hak dan kewajiban tersebut bersifat statis. Sebagai contoh, seorang dokter mempunyai status sosial yang relatif tinggi di masyarakat pelosok lantaran mempunyai kiprah mengobati warga yang sakit. Dokter di pelosok bahkan kadang dianggap sebagai yang kuasa penyelamat sehingga dihormati dan dihargai. Tugas, hak, dan kewajiban yang dimiliki seorang dokter di pelosok menciptakan dirinya menerima penghormatan yang tinggi.
Contoh lain ialah seorang mantan copet yang gres saja keluar penjara. Di masyarakat ia mempunyai status sosial yang rendah lantaran ia cenderung akan dipandang rendah. Hal ini disebabkan oleh status sosialnya sebagai mantan copet yang pernah merugikan orang lain. Untuk menaikkan status sosial supaya orang respek padanya, ia harus mengubah posisinya di masyarakat. Misal, ia mendirikan sekolah gratis buat anak-anak, sembari mengumumkan bahwa dirinya telah tobat. Maka, perlahan orang akan menghargai dan statusnya sebagai mantan copet mungkin sanggup berubah. Di TV, contohnya ada penceramah yang mengaku dulunya pelaku kriminal. Saat ini ia dihormati lantaran statusnya telah menjadi penceramah bukan lagi tokoh kriminal.
Seseorang sanggup meraih status dengan banyak sekali cara. Berikut ini saya uraikan beberapa pola status sosial berdasarkan cara mendapatkannya:
Baca juga Perubahan Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya
Contoh status sosial
- Status yang digariskan (ascribed status)
Ascribed status ialah status yang diperoleh seseorang lantaran kondisi lahiriah atau alami. Contohnya ialah ras, etnis, keturunan. Anak raja memperoleh status lebih tinggi ketimbang masyarakat kebanyakan lantaran ia anak raja. Di beberapa negara yang rasis, orang kulit putih lebih lebih dihormati ketimbang orang kulit kuning. Ketika kau lahir dengan kulit sawo matang, kau akan dipandang sebelah mata oleh mereka yang rasis.
- Status yang diusahakan (achieved status)
Achieved status ialah status yang diperoleh seseorang lantaran usaha yang dilakukannya dengan sengaja dan biasanya penuh perjuangan. Contohnya, untuk memperoleh status sebagai mahasiswa sehingga sanggup diskon belanja di supermarket, seseorang harus lulus tes masuk universitas. Untuk memperoleh gelar sarjana, mahasiswa harus menuntaskan skripsi dan lulus. Achieved status merupakan pola status sosial yang terbuka, artinya berpeluang dicapai oleh banyak orang, terutama mereka yang tidak potensial memperoleh ascribed status yang tinggi.
- Status yang diberikan (assigned status)
Assigned status ialah status sosial yang diperoleh seseorang lantaran mandat atau proteksi orang lain. Mandat tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga dianggap berjasa oleh masyarakat atau setidaknya oleh pemberi mandat. Sebagai contoh, panglima besar Jenderal Sudirman, diberi mandat oleh Bung Korno untuk memimpin perang gerilya melawan Belanda. Jasanya pada bangsa membawa dirinya berhak memperoleh gelar pahlawan. Sang jenderal memperoleh assigned status yang tinggi sebagai jagoan nasional lantaran jasanya.
- Status simbol (symbolic status)
Status simbol ialah status yang diperoleh seseorang lantaran simbol-simbol yang dimiliki atau dikenakannya. Biasanya status jenis ini diperagakan dalam kehidupan keseharian. Sebagai contoh, seorang pejabat kemana-mana naik sepeda onthel, menawarkan statusnya yang sederhana. Seorang mahasiswa pakai jam tangan sport mahal akan dipandang sebagai orang dari kelas atas. Cara berpakaian, rumah, dan daerah yang dikunjungi juga sanggup menjadi status simbol seseorang.
- Status aktif (active status)
Status aktif ialah status yang sedang miliki seseorang pada kurun waktu tertentu. Status aktif menawarkan bahwa ada status lain yang tidak aktif di ketika bersamaan. Sebagai contoh, ketua RT yang merangkap sebagai guru SD. Ketika berada di depan kelas, ia memperoleh status sebagai seorang guru. Ketika di kampung, ia dipanggil pak atau bu RT. Tetangganya tentu saja tidak tiba ke rumahnya untuk belajar, melainkan untuk minta stempel RT, misalnya.
- Status laten (latent status)
Status laten ialah kebalikan dari status aktif. Status laten disebut juga status pasif atau membisu lantaran status lain sedang aktif. Misalnya mahasiswa yang merangkap sebagai kader partai politik. Saat di kampus ia mengerjakan kiprah kuliah sebagaimana mahasiswa lainnya. Statusnya sebagai mahasiswa aktif. Sedangkan status latennya ialah kader partai. Kadang ia berubah menjadi menjadi kader dengan cara rahasia mengampanyekan partainya lewat goresan pena atau pilihan organisasi kemahasiswaannya.
Individu mempunyai status yang multiple atau lebih dari satu. Tak jarang status yang bermacam ini menimbulkan konflik status. Realitas kehidupan menawarkan bahwa status tidak selamanya bekerja sebagaimana mestinya, Sering kali muncul konflik status dalam diri kita. Saya akan sebutkan di sini beberapa jenis konflik status yang kadang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga Konflik Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya
Konflik status
- Konflik status individual
Yaitu konflik yang terdapat dalam diri seseorang lantaran mempunyai lebih dari satu status. Sebagai contoh, seorang polisi yang lagi butuh duit harus menentukan apakah akan menarik biaya registrasi sim atau tidak ketika regulasinya menyampaikan gratis. Terjadi konflik status dalam dirinya, mau minta duit tapi ingat dirinya sebagai penegak hukum.
- Konflik status antarkelompok
Yaitu konflik status yang terjadi lantaran satu kelompok merugikan kelompok lain. Sebagai contoh, peraturan reklamasi di DKI yang legal berdasarkan pemerintah pusat, tetapi kelompok masyarakat lebih banyak didominasi menentang adanya proyek tersebut.
- Konflik status antarindividu
Yaitu konflik status yang terjadi antara individu satu dengan individu lain. Misalnya, seorang polisi harus menilang pengendara yang tidak pakai helm ketika berkendara, padahal pengendara itu anaknya sendiri.
Individu atau kelompok cenderung berupaya untuk meningkatkan atau mempertahankan status sosial yang dimiliki. Pada ketika yang sama berupaya penuh untuk menghindari hilangnya status sosial. Sosiolog Max Weber mendeskripsikan status sebagai kualitas penghargaan yang dimiliki atau tidak dimiliki individu. Penghargaan dilekatkan pada individu secara berbeda dan membantu membentuk stratifikasi sosial.
Menurut Max Weber, status sosial berbeda dengan kelas sosial. Kelas sosial berbasis pada tatanan ekonomi. Sedangkan status sosial berbasis pada tatanan sosial. Status sosial di masyarakat sanggup berbeda pada masyarakat yang berbeda, meskipun status ekonominya sama. Misal, seorang pengusaha kaya yang tinggal di kampung akan dipandang terhormat oleh tetangganya lantaran kekayaannya. Namun ketika tinggal di perumahan elit akan cenderung dipandang biasa saja lantaran tetangganya juga tajir semua. Demikian tatanan sosial menentukan posisi dan status sosial seseorang.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Status Sosial: Pengertian Dan Contohnya"
Posting Komentar