√ Kumpulan Pengertian / Arti / Glosarium Sejarah Kelas X



Berikut yaitu kumpulan kumpulan kata atau istilah materi Sejarah kelas X beserta artinya yang di rangkum dalam banyak sekali versi :


Glosari Sejarah Versi 1


A cire perdue :
Teknik pembuatan alat dari logam dengan cara menciptakan model benda dari lilin yang kemudian dibungkus dengan tanah liat.

Artefak :
Benda-benda hasil kebudayaan manusia, mirip perkakas, senjata, alat-alat pemujaan, alat-alat perhiasan dan sebagainya.

Autobiografi :
Menulis dengan obyek dongeng kehidupan insan itu seseorang atau diri sendiri.

Babad :
Cerita sejarah.

Bangunan megalith :
Bangunan yang terbuat dari batu-bata besar dan digunakan dalam korelasi kepercayaan masa prasejarah.

Berhuma :
Membersihkan hutan dan menanaminya.

Biografi :
Berasal dari kata bios yang artinya hidup dan gravein yang artinya menulis.

Candi Borobudur :
Bangunan agama Budha terbesar di dunia dan telah diakui sebagai peninggalan sejarah terbesar yang pernah dibuat oleh insan dan hingga kini selalu dikunjungi oleh jutaan turis domestik maupun mancanegara.

Discovery :
Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu.

Dolmen :
Bangunan yang terbuat dari watu dan bentuknya mirip meja.

Dongeng :
Cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi yang diceritakan untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran.

Einmalig :
Sekali jadi.

Fakta :
Suatu unsur yang dijabarkan secara pribadi atau tidak pribadi dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara saksama dengan metode sejarah.

Fakta lunak :
Fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain.

Fakta keras :
Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu insiden yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan.

Fakta sejarah :
Fakta-fakta yang berafiliasi pribadi dengan insiden sejarah yang kita teliti.

Folklor :
Berasal dari bahasa Inggris folklore, yang merupakan kata beragam yang berasal dari dua kata dasar folk dan lore. Menurut Alan Dundes dalam Danandjaja (2002) folk berarti sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri pengenal fisik, sosial, kebudayaan sehingga sanggup dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Sedangkan lore yaitu tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara bebuyutan secara mulut atau melalui suatu pola yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Fosil :
Bekas-bekas rangka atau potongan dari tubuh manusia.

Fungsi edukatif :
Sejarah sanggup dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan perihal pola yang sudah terjadi biar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam berperilaku.

Fungsi ilmiah :
Sama dengan fungsi ilmu pada umumnya.

Fungsi inspiratif :
Fungsi sejarah yang terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi pengabdian sebagai suatu bangsa.

Fungsi instrinsik :
Kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan training profesi kesejarahan.

Fungsi instruktif :
Alat bantu dalam proses pembelajaran.

Fungsi mudah :
Kegunaan dari ilmu sejarah diperoleh kegunaan mudah (practical value).

Fungsi rekreatif :
Sejarah sebagai pendidikan keindahan, sebagai pesona perlawatan.

Gerabah :
Benda pecah belah yang terbuat dari tanah liat.

Gerakan millenarianisme :
Gerakan petani yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan tiba yang yakin bahwa gerakannya akan berhasil maka akan tercipta perdamaian dan kebahagiaan yang tepat bahwa akan tercipta negara yang maju adil dan makmur yang berada di bawah kepemimpinan yang adil dan jujur percaya ramalan Jayabaya yang kelak akan tercipta negara yang kondusif dan makmur di bawah seorang ratu adil yang akan membebaskan para petani dari segala penderitaan yang dialami sekarang.

Gerakan mesianisme :
Gerakan petani yang memperjuangkan datangnya seorang juru selamat, ratu adil yang akan menegakkan keadilan dan perdamaian dalam sebuah negara yang makmur dipengaruhi oleh mitos Jawa perihal munculnya ratu adil yang merupakan raja kebenaran yang akan membebaskan rakyat dari segala penyakit, kelaparan dan setiap jenis kejahatan yang percaya kedatangan raja yang adil ini ditandai dengan tragedi alam, menurunnya martabat, kemelaratan dan penderitaan.

Gerakan nativisme :
Gerakan petani yang menginginkan bangkitnya kejayaan masa lampau yang dipimpin oleh raja yang adil dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Heuristik :
Kegiatan sejarawan untuk mengumpulkan sumber, jejak-jejak sejarah yang diperlukan.

Hikayat :
Cerita perihal kehidupan yang menjadikan insan sebagai obyeknya

Historiografi :
Pelukisan sejarah, citra sejarah perihal insiden yang terjadi pada waktu yang kemudian yang disebut sejarah.

Homo sapien :
Manusia cerdik

Humaniora :
Pendidikan ilmu-ilmu kemanusiaan

Inferensi :
Ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain.

Invention :
Penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan individu yang sudah diakui, diterima serta diterapkan oleh masyarakat.

Kapak lonjong :
Alat yang terbuat dari watu dengan garis penampangnya memperlihatkan sebuah bidang berbentuk lonjong.

Kebenaran :
Suatu proposisi dianggap benar bila proposisi itu dalam keadaan saling berhubungan, relevan dengan proposisi lain yang benar.

Kebenaran empiris :
Kebenaran yang umumnya menunjuk kepada yang dianggap benar bila sesuai dengan pengalaman indrawi atau sanggup diamati oleh indra.

Kebenaran pragmatis :
Kebenaran yang berdasarkan teori ini sesuatu dianggap benar bila terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat.

Kebenaran sejarah :
Rumusan dari suatu jaringan antar fakta yang saling berkaitan.

Kritik eksternal :
Kritik yang ingin melihat keaslian atau orsinalitas dari sumber.

Kritik internal :
Kritik secara kritis terhadap isi dari sumber tersebut, apakah isi sumber itu sanggup mengemban amanah atau tidak.

Kronologi sejarah :
Urutan insiden sejarah yang terjadi.

Kubur peti watu :
Batu besar yang dibuat mirip tempayan sebagai kuburan.

Legenda :
Cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya dongeng sebagai suatu insiden yang sungguh-sungguh pernah terjadi.

Masa berburu dan mengumpulkan makan :
Masa di mana insan purba hidup mengembara lantaran tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap dan selalu berpindah-pindah untuk mencari tempat yang cukup persediaan makanannya.

Masa bercocok tanam :
Masa di mana insan purba mulai menetap dan tidak berpindahpindah lagi lantaran sudah pintar bercocok tanam.

Masa perundagian :
Masa dimana insan purba hidup makin maju dengan mempunyai kemampuan menciptakan alat-alat atau benda dari logam dengan teknik yang tinggi.

Mata panah :
Alat untuk berburu dan juga digunakan untuk memanah ikan.

Menhir :
Tugu yang terbuat dari watu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang.

Nekara perunggu :
Semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di potongan tengahnya dan sisi atasnya tertutup.

Notulen rapat :
Catatan-catatan yang berisi perihal hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat.

Oral history :
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan sumber sejarah.

Penelitian :
a. Usaha insan untuk memahami dan memecahkan problem secara ilmiah, sistematis, dan logis.
b. Suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui perjuangan mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan problem itu, yang dilakuklan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Peristiwa ekonomi :
Peristiwa yang menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi.

Peristiwa politik :
Peristiwa kehidupan insan yang berkaitan dengan kekuasaan.

Peristiwa sosial :
Peristiwa sejarah yang terjadi atau timbul sanggup disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.

Periodesasi :
Pembabakan sejarah.

Perubahan sosial :
Sesuatu yang bersifat universal, dan akan selalu terjadi dalam banyak sekali tempat, kondisi, ataupun situasi yang berbeda yang terkait dengan lokasi, manusia, serta sisi fungsional dari unsur-unsur usang dan unsurunsur baru, serta kondisi lingkungan yang ada.

Punden berundak :
Tempat pemujaan yang terbuat dari batu-batu yang disusun berundakundak.

Sejarah :
a. Semua kejadian/peristiwa masa lampau.
b. Studi perihal insan dalam kehidupan masyarakat.
c. Apa yang sungguh-sungguh terjadi.
d. Kenangan dari rujukan masa silam.
e. Suatu proses interaksi antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu obrolan tiada henti-hentinya antara masa kini dengan masa silam.
f. Memori kolektif, sumber pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial orang-orang dan prospek orang-orang tersebut di masa yang akan datang.
g. Tindakan insan dan sebab-sebab mereka melakukannya.
h. Memori pengelaman umat manusia.
i. Rekaman keseluruhan perihal masa lampau-kesusatraan, hukum, bangunan, pranata sosial, agama, filsafat, pokoknya semua yang teringat dan dalam memori manusia.
j. Keseluruhan perubahan, dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi.
k. Disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilainilai spiritual, dan kultural lantaran kajiannya yang bersifat memperlihatkan pedoman kepada keseimbangan hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan, dan
cerminan pengalaman kolektif yang sanggup menjadi kompas untuk
kehidupan masa depan.
l. Ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berafiliasi dengan dongeng bertarikh sebagai hasil penafsiran perihal kejadian-kejadian dalam masyarakat insan pada waktu yang telah lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan goresan pena atau gejala yang lain.
m. Suatu ilmu pengetahuan perihal kisah mengenai peristiwaperistiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya pada masa yang lampau. Sejarah merupakan catata atau rekaman pilihan yang disusun secara teliti perihal segala aspek kehidupan umat insan pada msa yang lampau.
n. Suatu pencatatan dari kejadian-kejadian penting masa kemudian yang perlu diketahui, diingat dan dipahami oleh setiap orang atau suatu bangsa masa kini.

Sejarah agama :
Paham keyakinan yang dilembagakan berkaitan dengan ritus
dalam hubungannya dengan Tuhan dan manusia. Sejarah
mengenai sejarah dan perbandingan agama-agama yang pernah
wujud di dunia ini.

Sejarah mulut :
Satu dari sumber sejarah yang ada pada memory pelaku dan atau penyaksi suatu insiden sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan melalui mulut oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri.

Sejarah intelelektual :
Sejarah pemikiran bersifat tematik.

Sejarah kebudayaan :
Kajian yang merangkum keseluruhan cara hidup masyarakat manusia, yaitu meliputi sistem sosial, ekonomi, politik, agama, moral, adat istiadat, undang-undang, kesenian, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

Sejarah militer :
Sejarah angkatan bersenjata dan sikap perang.

Sejarah sosial :
Sejarah yang mengkaji masalah-masalah sosial mirip kemiskinan, kelaparan, kebodohan, keterbelakangan, dan kemerosotan moral.

Sorkofagus :
Batu-batu besar yang disusun berbentuk peti sebagai kuburan.

Sumber mulut :
Keterangan pribadi dari para pelaku atau saksi-saksi dari insiden sejarah.

Sumber primer :
Sumber orisinil dalam arti kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain, melainkan berasal dari orang pertama.

Sumber sejarah :
Sesuatu yang pribadi atau tidak pribadi yang memberikan kepada kita perihal sesuatu kenyataan di masa lalu.

Sumber sekunder :
Kesaksian yang diperoleh dari buku-buku atau dokumen-dokumen yang dibuat oleh orang pertama yang telah menyaksikannya.

Sumber tertulis :
Sumber yang banyak digunakan dalam penelitian sejarah mirip prasasti, piagam, dokumen, babad, naskah, surat kabar, laporan, dan sebagainya.

Syajarotun :
Pohon, akar, keturunan dan asal seruan sebagai suatu simbol, yaitu symbol kehidupan.

Tradisi mulut : 
Segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti tata cara atau adat istiadat yang telah mepola dalam suatu masyarakat.

Verifikasi :
Kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan yang terus menerus sesuai dengan perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, yang pada kesannya menghasilkan kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan.

Wawancara :
Mengonstruksi, mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.







Glosari Sejarah Versi 2


Abris Sous Roche :
Gua yang terdapat di bawah karang yang digunakan untuk tempat tinggal.

Agraris :
Masyarakat yang menggantungkan kehidupan perekonomian pada pertanian.

Aksara :
Sistem yang mewakili bunyi tertentu yang dilambangkan melalui bentuk tertentu.

Akulturasi :
Percampuran unsur-unsur budaya, namun budaya orisinil masih tampak dan tidak menghilangkan unsur-unsur budayanya.

Alat serpih atau flake :
Bentuknya sangat sederhana; berukuran antara 10 hingga 20 cm; diduga digunakan sebagai pisau, gurdi, dan penusuk untuk mengupas, memotong, dan menggali tanah.

Alfabet :
Dua huruf pertama Yunani (Alfa dan Beta) yang disederhanakan dan selanjutnya diartikan sebagai huruf latin A hingga Z.

Amerika Latin :
Bagian benua Amerika, yakni Amerika Selatan.

Animisme :
Anggapan bahwa bila seseorang mati maka arwahnya tetap hidup dan berdiam di sekitar tempat ketika ia masih hidup, dan roh tersebut bisa dimintai bantuannya oleh kerabat yang masih hidup.

Aquaduct :
Saluran air gantung, digunakan sebagai pengantar air dari gunung ke kota.

Arsitektur :
Perpaduan antara seni dan ilmu rancang bangun.

Asimilasi :
Percampuran dua kebudayaan atau lebih, yang satu mendominasi yang lain sehingga menghasilkan kebudayaan baru.

Astronomi :
Ilmu yang melibatkan pengamatan dan klarifikasi insiden yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya.

Bangsa :
Kumpulan insan yang biasa terikat lantaran kesatuan bahasa
dan kebudayaan.

Barter :
Proses pertukaran barang yag dilakukan atas dasar saling
membutuhkan.

Bronze :
Perunggu, jenis logam sebagai peralatan insan purba.

Demokrasi :
Berasal dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga sanggup diartikan sebagai  pemerintahan rakyat.

Deutro Melayu :
Bangsa Melayu Muda.

Dewa :
Makhluk yang dipuja sebagai makhluk suci (dan umumnya mempunyai kekuatan yang besar).

Dinamisme :
Kepercayaan bahwa ada kekuatan mistik yang memengaruhi jalan hidup manusia, yang berasal dari kekuatan arwah leluhur yang berdiam di banyak sekali tempat, contohnya hutan, lautan, gua-gua, sumur, sumber mata air, pohon besar, batu-batu besar, atau pada watu akik, tombak, keris, belati, anak panah.

Dinasti :
Keluarga kerajaan yang kekuasaannya diturunkan secara turun menurun berdasarkan garis keturunan

Dokumen :
Bahan informasi tertulis.

Dolmen :
Meja watu tempat meletakkan sesaji yang akan dipersembahkan kepada arwah nenek moyang; di bawah dolmen ini biasanya ditemukan kuburan batu.

Enmaligh :
Hanya sekali terjadi.

Epos :
Cerita Kepahlawanan.

Evolusi :
Perubahan secara lambat.

Fable :
Cerita binatang.

Fakta mental :
Kenyataan yang bukan bersifat material, melainkan bersifat psikologis atau kejiwaan, kebalikan dari fakta sosial.

Fakta :
Sesuatu yang benar-benar terjadi.

Feodalisme :
Sistem pemerintahan di mana seorang pemimpin, biasanya seorang bangsawan.

Filsafat :
Penalaran dalam bentuk metode yang masuk kecerdikan (logis).

Folklore :
Adat-istiadat tradisonal dan dongeng rakyat yang diwariskan secara turun-temurun.

Food gathering :
Kegiatan mengumpulkan kuliner untuk persediaan kuliner dalam jangka waktu tertentu.

Geografi :
Ilmu perihal lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan insan di atas permukaan bumi.

Geschicht :
Segala sesuatu yang telah terjadi (Jerman); lantaran itu sejarah melaporkan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.

Hellenisme :
Perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir.

Heuristik :
Metode penelitian yang cermat untuk menghimpun jejakjejak sejarah.

Hieroglyph :
Tulisan dalam bentuk gambar, setiap gambar mempunyai arti tertentu.

Histori :
Masa lampau (Inggris); lantaran sejarah selalu membicarakan sikap umat insan pada masa lalu.

Historiografi :
Penulisan kisah sejarah dengan memakai metodemetode tertentu.

Historiografi :
Penulisan sejarah.

Homo sapiens :
Manusia berbudaya atau insan modern.

I’ histoire c’est repete :
Sejarah berulang.

Imam :
Pemimpin agama ketika melaksanakan ritual keagamaan.

Interpretasi :
Tafsiran atas teks, gambar, atau benda atau bangunan fisik guna menghasilkan suatu simpulan ilmiah.

Irigasi :
Sistem pengaturan air dengan menciptakan saluran-saluran, tanggul penahan banjir, dan bendungan untuk menampung.

Kabudayaan :
Nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan strukturstruktur sosial, religius, dan Iain-lain.

Kapak genggam :
Bentuknya hampir sama dengan kapak perimbas dan penetak, namun bentuknya lebih kecil dan masih berangasan dan belum diasah; digenggam pada ujungnya yang lebih ramping.

Kapak penetak :
Bentuknya hampir sama dengan kapak perimbas, namun lebih besar dan masih kasar; berfungsi untuk membelah kayu, pohon, bambu.

Kapak perimbas :
Perkakas kapak yang tidak mempunyai tangkai dan digunakan dengan cara digenggam; diduga hasil kebudayaan Pithecanthropus erectus.

Karma :
Semua kehendak atau cita-cita dengan tidak membedabedakan apakah kehendak atau cita-cita itu baik atau buruk.

Kasta :
Pembagian masyarakat dalam agama Hindu.

Kasta :
Pengelompokan kelas dalam masyarakat Hindu (India) yang hierarkis sesuai posisi masing-masing dalam profesi.

Kebudayaan Dong Song :
Kebudayaan insan dari kawasan Dong Son.

Kerajaan :
Bentuk pemerintahan yang bersifat monarkis (berdasarkan keturunan).

Kjokenmodinger :
Sampah dapur berupa tumpukan kulit kerang.

Koloseum :
Karena pertarungan gladiator.

Kontinunitas :
Berkesinambungan.

Kronik :
Jenis kumpulan gosip atau informasi tertulis yang dicatat oleh seorang musafir (penjelajah).

Kronologi :
Rangkaian insiden yang dilaporkan secara beruntun, dari awal hingga akhir.

Kuburan Batu :
Peti mayat yang terbuat dari watu pipih.

Legenda :
Cerita fiktif yang bercampur dengan fakta sejarah.

Mass occurrence :
Kejadian massal.

Meganthropus paleoj4vanicus :
Manusia purba dari Jawa yang bertubuh besar yang

Menhir :
Tugu watu yang tegak, tempat pemujaan terhadap arwah leluhur.

Metodologi ilmiah :
Langkah-langkah yang harus diambil oleh seorang peneliti biar hasil penelitiannya sanggup dipertanggungjawabkan secara keilmuwan.

Migrasi :
Perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya. 

Mitologi :
Cerita rakyat yang menceritakan asal-usul suatu tempat geografis, baik itu sungai, danau, gunung, pulau, atau sebuah suku tradisional, contohnya riwayat Malin Kundang.

Mummi :
Mayat yang diawetkan dengan cara dibalsem.

Negara Maritim :
Negara yang dikelilingi oleh maritim dan menjadikan maritim sebagai potongan dari sumber penghidupan.

Obelisk :
Tugu watu untuk memuja tuhan atau leluhur.

Ostracisme :
Hak warga Yunani untuk mengganti dan mengasingkan penguasa yang dianggap berkuasa secara berlebihan.

Pahat genggam :
Bentuknya lebih kecil dari kapak genggam; berfungsi untuk menggemburkan tanah dan mencari ubi-ubian untuk dikonsumsi.

Pallawa :
Bentuk huruf atau huruf yang berasal dari wilayah India potongan selatan (orang-orang Pali).

Papirus : 
Sejenis tumbuhan air yang dikenal sebagai materi untuk menciptakan kertas pada zaman kuno.

Pecinan :
Wilayah yang sebagian besar penduduknya yaitu etnis Cina.

Pelaku sejarah :
Orang yang terlibat pribadi dalam insiden sejarah.

Peradaban :
Hasil budaya insan pada masa insan tersebut hidup dan bermasyarakat.

Periodesasi :
Tingkat perkembangan atau pembabakan masa secara runut.

Piramida :
Bentuk patung singa berkepala insan sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan.

Pithecanthropus erectus :
Manusia monyet yang berjalan tegak.

Pithecanthropus mojokertensis :
Manusia monyet dari Mojokerto.

Pithecanthropus soloensis : 
Manusia monyet dari Solo.

Polis : 
Negara-kota yang masyarakatnya hidup secara mandiri.

Prasejarah :
Masa di mana masyarakat belum mengenal sistem tulis.

Proto Melayu :
Bangsa Melayu Tua.

Punden Berundak-undak :
Tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat atau berundak-udak.

Ras Negrito :
Ras insan yang berkulit hitam dan berambut keriting (negro).

Ras :
Golongan masyarakat luas yang terdiri dari banyak sekali rumpun.

Revolusi :
Perubahan yang terjadi dengan cepat.

Rumpun :
Golongan besar dari bangsa-bangsa yang sama asalnya.

Saksi sejarah :
Orang yang menyaksikan (melihat atau mendengar) secara pribadi insiden sejarah.

Samsara :
Sebuah kelahiran kembali yang berulang-ulang tanpa henti dan penuh penderitaan.

Sansekerta :
Bahasa yang digunakan oleh orang India bagain utara dan tengah, dahulu hanya dipergunakan oleh kaum brahmana dan ksatria.

Sarkofagus :
Peti mayat yang terbuat dari watu lingkaran (batu tunggal).

Sinkretisme :
Percampuran antardua budaya atau kepercayaan yang berlainan, menjadi budaya yang khas.

Situs : 
Suatu tempat atau lokasi peninggalan sejarah.

Suku (suku-bangsa) :
Kesatuan sosial yang disatukan oleh identitas kebudayaan, khususnya dari identitas bahasa.

Swipoa :
Alat digunakan untuk mempercepat perhitungan ketika berdagang.

Syajaratun :
Pohon (Arab); sejarah diumpamakan sebagai perkembangan dan pertumbuhan sebuah pohon, dari akar, bunga, batang, hingga ranting.

Taoisme :
Aliran Lao Tse yang mengajarkan insan harus pasrah terhadap hal-hal yang dialaminya dan selalu menjalankan kehidupannya dengan baik.

Tripitaka :
Kitab yang menjadi pedoman ritual bagi kehidupan para pengikut agama Buddha.

Triumvirat :
Tiga kekuatan para panglima militer Romawi.

Unique event :
Kejadian unik.

Verifikasi :
Pemeriksaan kembali laporan berdasarkan data-data lain yang berkaitan.

Waruga :
Kuburan watu yang berbentuk kubus atau bulat, terbuat dari watu yang utuh.

Weda :
Karya sastra berupa kitab Weda yang berisi dongeng kepahlawanan bangsa Arya juga puji-pujian kepada dewa.

Yin Yang :
Lambang keseimbangan alam, Ying mempunyai unsur-unsur negatif (malam, gelap, dingin, perempuan), Yang yaitu unsur-unsur positif (siang, terang, panas, laki-laki).






Glosari Sejarah Versi 3


animisme :
kepercayaan kepada roh nenek moyang yang mendiami semua benda

antropologi :
ilmu perihal manusia, khususnya perihal asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau

arca :
patung yang dibuat dari watu dan dipahat mirip hewan atau manusia

artefak :
semua benda yang terang memperlihatkan hasil garapan, sebagian, atau seluruhnya sebagai hasil pengubahan sumber alam oleh manusia

bejana :
benda berongga yang sanggup diisi dengan cairan atau serbuk dan digunakan sebagai wadah

candrasa :
pedang, kapak corong yang panjang

dinamisme :
kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang sanggup memengaruhi keberhasilan atau kegagalan perjuangan insan dalam mempertahankan hidup

dolmen :
monumen prasejarah berupa meja watu datar yang ditopang oleh tiang-tiang batu

ekofak :
benda dari unsur lingkungan hidup yang berperan dalam kehidupan masyarakat masa kemudian yang mengandung peninggalan abiotis atau biotis

evolusi :
perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit)

fitur :
artefak yang tidak sanggup dipindahkan tanpa merusak tempatnya

fosil :
sisa tulang belulang hewan atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah

geologi :
ilmu perihal komposisi, struktur, dan sejarah bumi

hakiki :
sebenarnya, sesungguhnya

interpretasi :
pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran

kronologi : 
urutan waktu dari sejumlah insiden atau peristiwa

kronologis :
berdasarkan urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah insiden atau peristiwa)

menhir :
watu besar hasil kebudayaan megalitikum mirip tiang atau tugu yang ditegakkan di atas tanah sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang

moko :
alat bunyi-bunyian zaman dulu berupa genderang dengan selaput bunyi dari logam, digunakan sebagai mas kawin atau pemanis upacara kebesaran

nekara :
gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan gesekan orang menari (perahu, topeng), peninggalan dari zaman perunggu digunakan dalam upacara keagamaan

palaeoantropologi :
ilmu perihal asal-usul insan dengan cara meneliti fosil yang telah membatu

rekonstruksi :
pengembalian mirip semula; penyusunan (penggambaran) kembali

sarkofagus :
peti mati yang dibuat dari batu

situs :
bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala dan pernah dijadikan tempat kegiatan masyarakat masa lalu

tembikar :
barang dari tanah liat yang dibakar dan berlapis gilap; pecahan periuk

verifikatif :
bersifat verifikasi (pemeriksaan perihal kebenaran, pernyataan)

waruga :
bentuk kuburan watu yang banyak ditemukan di Minahasa berupa peti watu kecil berbentuk kubus dan mempunyai tutup berbentuk atap rumah






Glosari Sejarah Versi 4


Autobiografi :
dongeng kehidupan seseorang yang ditulis sendiri oleh orang yang bersangkutan.

Biografi :
dongeng kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.

Cultuurstelsel :
Sistem Tanam Paksa.

Edukatif :
bersifat mendidik.

Geschichte :
istilah dari bahasa Jerman yang artinya sama dengan sejarah.

Gechiedenis :
istilah dari bahasa Belanda yang artinya sama dengan sejarah.

Historia :
istilah lain dari kata latin yang berarti sejarah.

History :
istilah dari bahasa Inggris yang artinya sama dengan sejarah.

Historiografi :
penulisan sejarah

In concreto :
kongkret.

Inspiratif :
bersifat memperlihatkan inspirasi.

Instruktif :
bersifat pengajaran.

Kronologi :
urutan insiden peristiwa.

Periodisasi :
babakan waktu insiden sejarah.

Rekreatif :
bersifat rekreasi atau karyawisata.

Riwayat :
dongeng yang turun-temurun

Sejarah :
ilmu yang mempelajari kehidupan insan dalam konteks waktu dan ruang.

Silsilah :
asal seruan suatu keturunan

Syajarotun :
bahasa Arab yang berarti pohon.

Tarikh :
istilah yang artinya sama dengan sejarah dan berasal dari bahasa Arab

Folklor : 
sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk mulut maupun pola yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu.

Heuristik :
pencarian dan pengumpulan sumber sejarah.

Indonesiasentris :
penulisan sejarah yang lebih melihat dari beling mata Indonesia.

Interpretasi :
penafsiran terhadap sumber-sumber sejarah yang ditemukan.

Kritik :
menguji sumber sejarah baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Legenda :
dongeng rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan insiden sejarah.

Magis religius :
masa kehidupan insan yang lebih mengandalkan kepercayaan atau agama dalam melihat suatu perubahan dalam kehidupannya.

Masa Aksara :
masa setelah mengenal tulisan.

Mitologi :
dongeng prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita.

Neerlandosentris :
penulisan sejarah yang lebih melihat dari beling mata Belanda.

Sejarah Lisan :
pencarian sumber sejarah dengan cara mewawancari orang yang dianggap sebagai sumber informasi yang dibutuhkan.

Tradisi Lisan :
adat istiadat yang tercantum dalam goresan pena dan diwariskan secara turun-temurun.

Heuristik :
pengumpulan sumber.

Historiografi :
penulisan sejarah.

Interpretasi :
penafsiran terhadap sumber-sumber sejarah.

Kritik :
memperlihatkan evaluasi terhadap sumber baik isinya maupun fisiknya atau bahannya.

Kritik internal :
kritik terhadap isi sumber.

Kritik eksternal :
kritik terhadap fisik atau materi yang digunakan sumber, contohnya sumber itu terbuat dari kertas.

Abris Sous Rosche :
tempat yang berupa gua-gua yang mirip ceruk-ceruk di dalam watu karang yang cukup untuk memperlihatkan proteksi dari hujan dan panas.

A cire perdue :
suatu teknik percetakan dengan menciptakan cetakan
model benda dari lilin.

Arkeozoikum :
suatu periode kehidupan di mana di bumi belum ada gejala kehidupan, bumi ini masih merupakan gas yang panas sehingga tidak memungkinkan untuk makhluk hidup sanggup bertahan hidup.

Candrasa :
kapak corong yang panjang satu sisinya.

Chopper :
kapak genggam yang terbuat dari watu dan tidak bertangkai.

Dolmen :
meja watu yang berkakikan menhir, berfungsi sebagai tempat sesaji atau pemujaan kepada roh nenek moyang.

Evolusi :
sebuah teori perihal asal muasal insan yang menyatakan bahwa insan mengalami perubahan fisik dari yang bentuk sederhana hingga menjadi bentuk yang tepat atau insan modern.

Flakes :
alat-alat serpih digunakan sebagai pisau, gurdi, atau penusuk.

Glasial :
suatu masa geologi dalam kala plestosen yang hambar sekali lantaran banyaknya lapisan es menutupi muka bumi, pada zaman glasial, permukaan maritim menurun.

Interglasial :
zaman yang panas di antara keempat zaman es (glasial), suhu yang memanas ini menyebabkan es mencair sehingga permukaan air maritim naik kembali.

Kenozoikum :
suatu periode kehidupan yang ditandai dengan dimulainya ada kehidupan hewan sejenis mamalia dan juga mulai adanya manusia.

Kjokkenmoddinger :
sisa-sisa tempat tinggal yang berasal dari kulitkulit siput dan kerang yang dibuang itu selama bertahun-tahun, mungkin ratusan atau ribuan tahun, menumpuk yang kesannya berubah menjadi menjadi bukit kerang dengan ketinggian dan lebarnya beberapa meter.

Kubur watu :
dibuat dari lempengan batu, yang disusun menjadi peti yang fungsinya sama mirip sarkofagus.

Masa berburu dan mengumpulkan kuliner :
suatu periode kehidupan insan yang kehidupannya berpindah-pindah tidak mengolah alam.

Masa bercocok tanam :
suatu periode kehidupan insan yang ditandai dengan kemampuan insan mengolah alam dan hidup menetap.

Masa perundagian :
suatu yang zaman yang banyak menghasilkan benda-benda yang berasal dari logam.

Materialisme : 
sebuah aliran filsafat yang menyampaikan bahwa hakikat yang ada yaitu materi.

Megalithikum :
zaman watu yang menghasilkan benda-benda dan bangunan dari watu yang berfungsi untuk penyembahan atau kepercayaan.

Menhir :
tiang atau tugu watu tunggal yang didirikan untuk menghormati roh nenek moyang.

Mesolithikum :
zaman watu madya, menghasilkan alat-alat dari watu sudah mulai dihaluskan tetapi masih kasar.

Mesozoikum :
suatu periode kehidupan yang ditandai dengan adanya kehidupan binatang-binatang reptile dan amfibi dalam ukuran yang besar.

Moko :
nekara dengan bentuk kecil tapi memanjang.

Nekara :
semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di potongan tengahnya dan sisi atapnya tertutup.

Neolithikum :
zaman watu muda, sudah menghasilkan alat-alat dari yang sudah dihaluskan tidak berangasan lagi.

Nomaden :
suatu cara hidup pada sekelompok insan di masa kemudian yang berpindah-pindah tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap.

Palaeolithikum :
zaman watu tua, menghasilkan alat-alat dari watu yang masih kasar.

Palaeozoikum :
suatu periode kehidupan di mana keadaan temperatur bumi mulai menurun dan membentuk kerak bumi, sudah mulai ada kehidupan terutama mahluk yang bersel satu.

Punden berundak-undak :
bangunan watu yang tersusun secara bertingkattingkat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan.

Sarkofagus :
mirip juga dolmen yang berfungsi sebagai peti mayat, di dalamnya terdapat tulang belulang insan bersama bekalnya.

Waruga :
kubur watu berbentuk kubus atau bulat, dibuat dari watu yang utuh.

Aeropagus :
Mahkamah Agung yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon, bertugas mengawasi Archon.

Archon :
sebuah dewan yang melaksanakan pemerintahan di Polis Athena Yunani Kuno, beranggotakan 9 orang.

Arya :
bangsa Indo-Jerman yang melaksanakan penyerangan terhadap bangsa Dravida yang terletak di Lembah Sungai Indus.

Brahmana :
kasta atau golongan para pendeta.

Codex Hamurabi :
undang-undang yang dibuat oleh Hamurabi.

Firaun :
sebutan bagi raja-raja Mesir Kuno.

Ksatria :
kasta atau golongan para aristokrat atau raja.

Mesopotamia :
kawasan yang terletak di antara dua sungai, yakni Eufrat dan Tigris.

Mohenjodaro-Harappa :
tempat ditemukannya peradaban kuno yang terletak di lembah Sungai Indus India.

Mones :
perkampungan yang berada di sekitar lembah Sungai Nil dan kemudian berubah menjadi sebuah kerajaan pada masa kerajaan-kerajaan bau tanah di Mesir.

Mummy (Mumi) :
mayat raja-raja Mesir Kuno yang diawetkan.

Obelisk :
tiang watu yang ujungnya runcing sebagai lambang pemujaan kepada roh.

Patricia :
warga Roma Asli.

Peradaban :
kebudayaan yang mempunyai nilai tinggi dan halus.

Pharaoh :
sebutan bagi raja-raja Mesir kuno.

Piramida :
tempat yang digunakan untuk makam raja-raja Mesir yang terbuat dari watu yang disusun secara rapi dan memakai model punden berundakundak.

Plebeyer :
para pendatang yang kebanyakan hidup miskin.

Polis :
negara-negara kota pada zaman Yunani Kuno, mirip Athena dan Spartha.

Senante :
suatu tubuh yang mendampingi raja yang merupakan wakil-wakil dari para suku di sekitar Roma.

Sphinx :
patung insan berkepala singa.

Sudra :
kasta atau golongan para petani atau golongan bawah.

Trimurti :
tiga tuhan besar yang dianut oleh agama Hindu yaitu Siwa yaitu tuhan perusak alam, Wisnu yaitu tuhan pemelihara alam, dan Brahma yaitu tuhan pencipta alam.

Weda :
kitab suci agama Hindu.

Waisya :
kasta atau golongan para pedagang.

Evolusi-multiregional :
teori yang memandang asal seruan insan modern sebagai suatu fenomena yang meliputi seluruh dunia.

Food gathering :
kemampuannya hanya terbatas pada mengumpulkan materi kuliner yang tersedia di alam.

Food producing :
kemampuan untuk mengolah alam sehingga menghasilkan sumber kuliner atau dalam hal ini kemampuan bercocok tanam.

Materialisme :
aliran filsafat yang memandang bahwa hakikat yang ada ialah materi.

Missing link :
terputusnya rantai yang sanggup menghubungkan antara makhluk awal dengan insan modern.

Teori evolusi :
teori yang membahas perihal asal-usul makhluk insan beserta bagaimana perkembangan fisik manusia.

Teori Out of Africa :
teori yang menyebutkan bahwa insan modern berasal dari satu keturunan di Afrika.

Teori Nusantara :
teori yang menyatakan bahwa asal mula insan yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri.

Teori Yunan :
teori yang menyatakan bahwa asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.






Glosari Sejarah Versi 5

Arsip :
dokumen tertulis, mulut atau gambar yang tersimpan dalam media goresan pena maupun elektronik

Animisme :
pemujaan terhadap roh nenek moyang

Abris sous roche :
gua sebagai tempat tinggal pada zaman Neolitikum

Aryawarta :
negeri orang Aria

Asimilasi :
percampuran dua atau lebih kebudayaan menjadi kebudayaan baru

Babad :
karya sastra yang berlatar belakang sejarah

Budaya :
hasil cipta, rasa dan karsa manusia

Dinamisme :
pemujaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib

Dokumen :
materi informasi tertulis

Dongeng :
dongeng rakyat yang tidak benar-benar terjadi, yang berisi pesanpesan moral atau sindiran; fungsinya sebagai pelipur lara (hiburan)

Einmalig :
suatu insiden hanya sekali terjadi, sejarah sebagai insiden hanya sekali terjadi

Ekskavasi :
penggalian peninggalan bersejarah yang terpendam di dalam tanah

Empathie :
Ikut mencicipi apa yang dirasakan oleh orang lain

Fable :
dongeng binatang

Fakta : 
sesuatu insiden yang benar-benar terjadi, pernyataan perihal sesuatu yang telah terjadi

Fkale :
alat-alat yang terbuat dari watu atau tulang

Folklore : 
dongeng atau kisah yang diwariskan secara turun terumun dan cara pewarisannya secara lisan

Food gathering :
hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan

Food producing :
hidup dengan cara mengolah kuliner sendiri (menanam, memasak, berternak dan sebagainya)

Hastavidha :
delapan jalan kebenaran untuk menghilangkan nafsu

Heuristik :
teknik atau cara mengumpulkan sumber

Hindustan :
tanah milik orang Hindu Historiografi: penulisan kisah sejarah 

Historiografi :
penulisan kisah sejarah dengan metode tertentu (merupakan langkah terakhir dari metode sejarah), yakni menghasilkan suatu karya yang memenuhi kaidah keilmuan

Homo Sapiens :
mahkluk yang sanggup berpikir cerdas (manusia cerdas)

In-deptinterviewning:
wawancara secara mendalam, terbuka penuh keakraban

Interpretasi :
penafisan dari suatu pernyataan

Karma :
perbuatan baik jelek insan ketika hidup di dunia yang akan memilih kehidupan berikutnya

Kimiawi :
cara penentuan umur benda peninggalan sejarah berdasarkan unsur-unsur kimia

Kolektif :
kelompok masyarakat, atau suku bangsa dengan ciri-ciri tertentu

Kronik :
catatan insiden berdasarkan urutan kejadian

Kronologi :
urutan waktu dari sejumlah insiden atau peristiwa

Kleinbeil : 
kapak lonjong kecil, yang banyak ditemukan di kepulauan Tanimbar dan Seram

Kyokkenmoddinger :
sampah dapur

L'historie se repete :
sejarah berulang, sejarah sebagai kisah mengalami pengulangan, sejarah berulang

Mammoth :
sejenis gajah purba yang berbulu tebal

Masa Aksara :
masa setelah mengenal tulisan

Masa Pra Aksara :
masa sebelum mengenal tulisan

Mentifact :
fakta mental, yakni hal-hal yang bersifat kerohanian, mirip ide, nilai-nilai, ideologi, kepercayaan dan sebagainya

Metode :
cara, atau petunjuk pelaksanaan

Missing link :
makhluk peralihan dari monyet ke insan (mata rantai yang hilang dalam evolusi)

Mitologi :
dongeng yang berafiliasi dengan dewa-dewi atau makhluk setengah dewa-dewi

Monodimensional :
sudut pandang terhadap sesuatu hal dari satu aspek atau segi saja

Moksa :
tingkat hidup tertinggi yang terlepas dari ikatan keduniawian atau terbebas dari reinkarnasi

Multidimensional :
sudut pandang terhadap sesatu hal dari banyak sekali aspek atau segi

Nation building :
pembangunan bangsa

Nirlika :
zaman sebelum mengenal goresan pena (pra aksara)

Out cast :
orang yang dikeluarkan dari kastanya, lantaran melanggaran aturan

Periodisasi : 
pembagian waktu, pembagian waktu menjadi beberapa periode atau zaman

Peble :
kapak Sumatra yang merupakan hasil kebudayan Bacson Hoabinh dari Asia Tenggara

Peradaban :
hasil kebudayaan yang telah tinggi tingkatannya

Primus Interpares :
seseorang yang dianggap mempunyai kemampuan yang lebih dari yang lain

Reinkarnasi :
penjelmaan kembali kehidupan insan sesuai dengan karmanya

Sociofact :
fakta sosial yakni sesuatu yang berkaitan dengan adat kebiasaan, upacara keagamaan dan perilaku-perilaku sosial dalam kehidupan masyarakat

Stratifikasi :
cara penentuan umur benda peninggalan sejarah berdasarkan lapisan tanah

Sumber primer :
kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan pancaindra yang lain atau dengan alat mekanis yang lain. Dengan kata lain, orang atau alat yang hadir pada insiden terjadi

Sumber sekunder :
kesaksian dari seseorang yang tidak hadir pada insiden terjadi

Syajaratun :
asal kata sejarah (dalam bahasa Arab) : yang berarti pohon

Tipologi :
cara penentuan umur benda peninggalan sejarah berdasarkan bentuk atau tipe benda

Tradisi :
adat kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun

Undagi :
tukang, seseorang yang mempunyai keahlian khusus untuk mengerjakan alat-alat dari logam

Totemisme : 
kepercayaan atau pemujaan terhadap hewan yang diaggap mempunyai kekuatan gaib.

Walzenbeil :
kapak lonjong besar, yang banyak ditemukan di Irian (Papua)

Terra cotta :
lempeng-lempeng tanah yang merupakan benda-benda purbakala, bentuknya segi empat dan bergambarkan hewan mirip gajah, harimau atau pohon-pohonan mirip beringin

Zaman Glasial :
zaman es, zaman meluasnya lapisan es di kutub utara, sehingga Eropa dan Amerika potongan utara tertutup es

Zaman Interglasial :
zaman di antara dua zaman glasial, di mana temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair

Zaman Kuarter :
zaman keempat, zaman di mana mulai muncul insan purba. Keadaan alam kala plesitosen masih liar dan labil lantaran silih bergantinya zaman Glasial dan Interglasial

Zaman Primer :
zaman pertama, zaman mulai adanya kehidupan di permukaan bumi

Zaman Sekunder :
zaman kedua, yakni suatu zaman di mana reptil mencapai bentuk yang sangat besar, mirip Dinosaurus

Zaman Tersier :
zaman ketiga, di mana binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptil-reptil raksasa mulai lenyap

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Kumpulan Pengertian / Arti / Glosarium Sejarah Kelas X"

Posting Komentar