Pengertian Inflasi, Lengkap!!!

Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi di setiap negara. Semua negara baik negara maju maupun berkembang niscaya mengalami apa yang disebut inflasi, hanya besarannya saja yang berbeda. Nah pada kesempatan kali ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, jenis-jenis, teori, penyebab, dampak, serta cara mengatasi inflasi. Semoga bermanfaat. Check thsi out!!!

A. Pengertian Inflasi

Kenaikan harga barang sanggup bersifat sementara atau berlangsung terus-menerus. Ketika kenaikan tersebut berlangsung dalam waktu yang usang dan terjadi hampir pada seluruh barang dan jasa maka tanda-tanda ini disebut inflasi. Jadi, kenaikan harga pada satu atau dua jenis barang tidak sanggup dikategorikan sebagai inflasi.

Dengan demikian, inflasi (inflation) ialah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Lawan dari inflasi ialah deflasi (deflation), yaitu kondisi di mana tingkat harga mengalami penurunan terus-menerus.

B. Jenis-jenis Inflasi

Jenis-jenis inflasi bisa kita bedakan menurut tingkat keparahannya, penyebabnya dan menurut asal terjadinya.
  1. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
    • Inflasi rendah. Inflasi dikatakan rendah jikalau kenaikan harga berjalan sangat lambat dengan persentase kecil, yaitu di bawah 10% setahun.
    • Inflasi sedang. Suatu negara dikatakan mengalami inflasi sedang, jikalau persentase laju inflasinya sebesar 10% – 30% setahun.
    • Inflasi tinggi. Inflasi dikatakan tinggi jikalau laju inflasinya berkisar 30% – 100% setahun.
    • Hiperinflasi. Hiperinflasi sanggup terjadi jikalau laju inflasinya di atas 100% setahun. Apabila suatu negara mengalami hiperinflasi, maka masyarakat tidak lagi mempunyai kepercayaan terhadap uang, mereka lebih menentukan menukarkannya dengan barang tertentu.

  2. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
    Inflasi sanggup pula dibedakan menurut penyebabnya, yaitu:
    • Demand-pull inflation
    • Cost-push inflation

  3. Inflasi Berdasarkan Asalnya
    Berdasarkan asalnya inflasi dibedakan menjadi berikut ini.
    • Inflasi lantaran defisit APBN. Inflasi jenis ini terjadi sebagai jawaban adanya pertumbuhan jumlah uang yang beredar melebihi usul akan uang.
    • Imported inflation. Imported inflation yaitu inflasi yang terjadi di suatu negara, contohnya beberapa barang di luar negeri yang menjadi faktor produksi di suatu negara, harganya meningkat, maka kenaikan harga tersebut menimbulkan meningkatnya harga barang di negara tersebut.

 merupakan salah satu penyakit ekonomi di setiap negara Pengertian Inflasi, LENGKAP!!!


C. Teori-teori Inflasi

Gejala-gejala inflasi sanggup dijelaskan dengan teori-teori inflasi.

  1. Teori Kunatitas (Irving Fisher)
    Menurut teori kuantitas, apabila penawaran uang bertambah maka tingkat harga umum juga akan naik. Hubungan pribadi antara harga dan kuantitas uang menyerupai yang digambarkan oleh teori kuantitas uang sederhana sanggup dipakai untuk menandakan situasi inflasi.

  2. Teori Keynes
    Menurut Keynes, inflasi terjadi lantaran ada sebagian masyarakat yang ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi merupakan proses perebutan potongan rezeki di antara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan potongan lebih besar dari yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut.

  3. Teori Strukturalis
    Teori ini menunjukkan perhatian besar terhadap struktur perekonomian di negara berkembang. Inflasi di negara berkembang terutama disebabkan oleh faktor-faktor struktur ekonominya. Menurut teori ini, kondisi struktur ekonomi negara berkembang yang sanggup menimbulkan inflasi adalah:
    • Ketidakelastisan Penerimaan Ekspor
    • Ketidakelastisan Penawaran atau Produksi Makanan di Dalam Negeri

D. Penyebab Inflasi

Penyebab terjadinya inflasi secara umum bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Demand-pull inflation
    Bertambahnya usul terhadap barang dan jasa menimbulkan bertambahnya usul faktor-faktor produksi. Meningkatnya usul terhadap produksi menimbulkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi lantaran kenaikan dalam usul total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh usul total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation.

  2. Cost-push inflation
    Inflasi ini terjadi jawaban meningkatnya biaya produksi (input) sehingga menimbulkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

E. Dampak Inflasi

Inflasi mempunyai pengaruh terhadap individu maupun bagi acara perekonomian secara luas. Dampak yang ditimbulkan sanggup bersifat negatif atau pun positif, tergantung pada tingkat keparahannya.
  1. Dampak Positif
    Pengaruh faktual inflasi terjadi apabila tingkat inflasi masih berada pada persentase tingkat bunga kredit yang berlaku. Misalnya, pada dikala itu tingkat bunga kredit ialah 15% per tahun dan tingkat inflasi 5%. Bagi negara maju, inflasi menyerupai ini akan mendorong acara ekonomi dan pembangunan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi, lantaran para pengusaha/ wirausahawan di negara maju sanggup memanfaatkan kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, serta menjual barang dan jasa.

  2. Dampak Negatif
    Inflasi yang terlalu tinggi membawa pengaruh yang tidak sedikit terhadap perekonomian, terutama tingkat kemakmuran masyarakat. Dampak inflasi tersebut, antara lain:
    • Dampak Inflasi terhadap Pemerataan Pendapatan
    • Dampak Inflasi terhadap Output (Hasil Produksi)
    • Mendorong Penanaman Modal Spekulatif
    • Menyebabkan Tingkat Bunga Meningkat dan Akan Mengurangi Investasi
    • Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa Depan
    • Menimbulkan Masalah Neraca Pembayaran

F. Cara Mengatasi Inflasi

Berikut ini, Anda akan mengenal beberapa kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
  1. Kebijakan Moneter
    Menurut teori moneter klasik, inflasi terjadi lantaran penambahan jumlah uang beredar. Dengan demikian, secara teoretis relatif gampang untuk mengatasi inflasi, yaitu dengan mengendalikan jumlah uang beredar itu sendiri. Kebijakan moneter ialah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat tajam, Bank Indonesia akan segera menerapkan aneka macam kebijakan moneter untuk mengurangi peredaran uang.

  2. Kebijakan Fiskal
    Bagaimana kebijakan fiskal sanggup mengendalikan inflasi? Seperti Anda ketahui, kebijakan fiskal ialah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah untuk mengurangi inflasi ialah mengurangi pengeluaran pemerintah, menaikkan tarif pajak dan mengadakan kontribusi pemerintah.

  3. Kebijakan Non-Moneter dan Non- Fiskal
    Selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah melaksanakan kebijakan nonmoneter/ nonfiskal dengan tiga cara, yaitu menaikkan hasil produksi, menstabilkan upah (gaji), dan pengamanan harga, serta distribusi barang.

Semoga artikel tersebut di atas wacana Pengertian Inflasi bisa bermanfaat bagi teman semua. Dan apa bila ada dari teman yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan atau pun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pengertian Inflasi, Lengkap!!!"

Posting Komentar