Pelestarian Lingkungan Hidup: Di Darat & Perairan

Pelestarian Lingkungan Hidup - Kerusakan lingkungan hidup terjadi sebagai ulah akhir tangan-tangan insan yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan sumber daya yang terkandung di alam. Jika proses perusakan unsur-unsur lingkungan hidup tersebut terus menerus dibiarkan berlangsung, kualitas lingkungan hidup akan semakin parah. Oleh alasannya yakni itu, perlu adanya upaya pelestarian lingkungan hidup. Nah, pada kesempatan kali ini akan secara khusus mebahas mengenai upaya kelestarian lingkungan hidup baik di darat maupun di lingkungan perairan. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Peraturan Pelestarian Lingkungan Hidup

Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 wacana Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 wacana Pengendalian Pencemaran Udara.

Adapun inti dari peraturan-peraturan tersebut yakni bagaimana insan sanggup mengelola dan memanfaatkan sumber daya lingkungan secara pandai dan bijaksana tanpa harus merusaknya. Apabila ada penduduk baik secara individu maupun kelompok melanggar aturan tersebut maka sudah sepantasnya dikenai hukuman yang setimpal tanpa memandang status. Di lain pihak, masyarakat hendaknya mendukung program-program pemerintah yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan.

 Kerusakan lingkungan hidup terjadi sebagai ulah akhir tangan Pelestarian Lingkungan Hidup: di Darat & Perairan


B. Pelestarian di Lingkungan Darat

Beberapa pola bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara lain sebagai berikut.


  1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tumbuhan terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.
  2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.
  3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
  4. Menjaga kawasan resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh banyak sekali jenis tumbuhan keras sehingga sanggup menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada alhasil sanggup mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.
  5. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang mempunyai kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
  6. Rotasi tumbuhan baik secara tumpangsari maupun tumpanggilir, biar unsur-unsur hara dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
  7. Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di kawasan perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.

C. Pelestarian di Lingkungan Perairan

Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai berikut.


  1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga biar tidak pribadi ke sungai.
  2. Penyediaan tempat sampah, terutama di kawasan pantai yang dijadikan lokasi wisata.
  3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut materi bakar minyak pada wilayah laut.
  4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk aktivitas industri yang memerlukan air.
  5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik atau industri wajib mempunyai unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
  6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi gosip kalau kadar polusi melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
  7. Penegakan aturan bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang memakai alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.
  8. Pencagaran habitat-habitat bahari yang mempunyai nilai sumber daya yang tinggi, ibarat yang telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu.

BACA JUGA:
  1. Kerusakan Lingkungan Hidup
  2. Pengertian Lingkungan Hidup
  3. Lingkungan Hidup

Semoga artikel Geografi di atas wacana Pelestarian Lingkungan Hidup di atas sanggup mempunyai kegunaan dan bermanfaat bagi sobat sekalian. Apabila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya ke teman-teman yang lain. Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pelestarian Lingkungan Hidup: Di Darat & Perairan"

Posting Komentar