Mozilla Dan Yahoo Saling Tuntut Atas Perjanjian Search Engine
Perjanjian antara penyedia web browser dan penyedia mesin pencarian, menyerupai Yahoo dan Google, merupakan bisnis yang besar. Bagi Mozilla, perjanjiannya dengan mesin pencari telah menghasilkan sebanyak US $300 juta per tahun; yang merupakan 90 persen dari seluruh penghasilannya. Jadi, stake atas perjanjian ini sangatlah tinggi. Maka dari itu, Mozilla mengakhiri kemitraannya dengan Yahoo lantaran mereka mengklaim bahwa kontrak perjanjian ini belum dibayarkan. Karena tidak ada pihak yang suka dengan situasi ini, maka Mozilla dan Yahoo saling tuntut atas perjanjian search engine default mereka.
Mozilla dan Yahoo Saling Tuntut Atas Perjanjian Search Engine
Pada tahun 2014, Mozilla menolak anjuran Google dan menentukan mengontrak Yahoo! untuk search engine default mereka selama lima tahun ke depan. Namun, di awal November lalu, bersamaan dengan rilisnya Quantum, Mozilla menghentikan kesepakatan tersebut dan menandatangani kontrak dengan Google. Hal ini tampaknya hal yang terkesan kurang profesional. Itulah sebabnya Yahoo telah mengajukan komplain atas tindakan Mozilla tersebut; menuduh perjanjian tersebut telah diakhiri dengan tidak benar.
Namun, Mozilla mengklaim bahwa tindakannya sesuai dengan kontrak yang ditandatangani pada dikala itu. Isinya meliputi klausul yang memutuskan Yahoo harus terus melaksanakan pembayaran ke Mozilla hingga kontrak tersebut berakhir; meskipun Yahoo tidak lagi dijadikan sebagai mesin pencarian default di browser Mozilla.
“Immediately following Yahoo’s acquisition, we undertook a lengthy, multi-month process to seek assurances from Yahoo and its acquirers with respect to those factors. When it became clear that continuing to use Yahoo as our default search provider would have a negative impact on all of the above, we exercised our contractual right to terminate the agreement and entered into an agreement with another provider.” – Denelle Dixon, Mozilla chief legal and business officer.
Mozilla ingin Yahoo terus melaksanakan pembayaran tahunan meski tidak ditetapkan sebagai mesin pencarian default di Firefox, menyerupai yang ditetapkan kontrak aslinya. Sementara, Yahoo menyampaikan bahwa hal ini tidak seharusnya dilakukan lantaran Mozilla tidak bermain adil. Disamping itu, Yahoo juga beropini jikalau kesepakatan tersebut memang bermasalah dan dibentuk oleh mantan CEO Yahoo yang tidak menyampaikan visi dari perusahaan Yahoo pada masa kini.
Masalah yang menyangkut Mozilla dan Yahoo saling tuntut atas perjanjian search engine default ini merupakan problem yang menarik dan tampaknya akan berlanjut terus.
Sumber https://koalakontent.com
0 Response to "Mozilla Dan Yahoo Saling Tuntut Atas Perjanjian Search Engine"
Posting Komentar