Sejarah Menjadi Indonesia (13): Daftar Panjang Organisasi Kebangsaan Tempo Dulu; Medan Perdamaian Di Padang Dan Awal Kebangkitan Nasional Indonesia
Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disin
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, terbentuknya Republik Indonesia sejatinya dibangun di atas fondasi organisasi-organisasi kebangsaan. Dalam hal ini organisasi yaitu kumpulan orang-orang Indonesia yang secara sadar untuk berserikat. Mereka mengawali dengan memupuk persatuan dan permufakatan kemudian kemudian membentuk perhimpunan atau perserikatan. Dengan menyatukan semua energi para anggota di dalam organisasi akan membuat bargaining yang lebih berpengaruh (baik untuk membantu memperkuat anggota maupun untuk melawan penjajah). Organisasi yaitu wujud gres yang terbentuk di luar kekuasaan tradisional (aristokrasi/kerajaan yang telah diperalat penjajah).
Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan, terbentuknya Republik Indonesia sejatinya dibangun di atas fondasi organisasi-organisasi kebangsaan. Dalam hal ini organisasi yaitu kumpulan orang-orang Indonesia yang secara sadar untuk berserikat. Mereka mengawali dengan memupuk persatuan dan permufakatan kemudian kemudian membentuk perhimpunan atau perserikatan. Dengan menyatukan semua energi para anggota di dalam organisasi akan membuat bargaining yang lebih berpengaruh (baik untuk membantu memperkuat anggota maupun untuk melawan penjajah). Organisasi yaitu wujud gres yang terbentuk di luar kekuasaan tradisional (aristokrasi/kerajaan yang telah diperalat penjajah).
De locomotief: Samarangsch handels en adv blad, 21-08-1902 |
Pada tahun 1900 di Padang, Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda menggagas dibentuknya organisasi sosial di kalangan pribumi. Organisasi ini diberinama Medan Perdamaian. Presiden/direktur pertama organisasi Medan Perdamaian yaitu Dja Endar Moeda. Organisasi Medan Perdamaian dalam hal ini yaitu organisasi kebangsaan Indonesia pertama.
Dja Endar Moeda yaitu pensiunan guru pemerintah yang telah membuka sekolah swasta di Padang tahun 1895. Dalam keseharian Dja Endar Moeda selain tetap menjadi guru (guru swasta) juga mengarang buku buku pelajaran dan buku umum. Pada tahun 1897 Dja Endar Moeda diminta menjadi editor surat kabar berbahasa Melayu Pertja Barat. Pada tahun 1900 Dja Endar Moeda membeli Pertja Barat dan percetakannya. Sejak itu, Dja Endar Moeda menerbitkan satu lagi surat kabar yang diberi nama Tapian Na Oelie dan juga membuka toko buku. Pada tahun 1900 inilah menggagas organisasi kebangsaan di antara pribumi di Padang. Organisasi kebangsaan Medan Perdamaian mengusung misi nasional (bersifat nasional). Pada tahun 1902 Medan Perdamaian mengumpulkan dana sebesar f14.000 untuk membantu peningkatan pendidikan di Semarang (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 21-08-1902). Cabang pertama Medan Perdamaian didirikan di Fort de Kock tahun 1905.
Organisasi Medan Perdamaian yang sifatnya sosial, selain berinisiatif untuk penggalangan dana untuk pendidikan dan kesehatan, juga menerbitkan majalah pembangunan. Majalah ini diberi nama Insulinde (bahasa lain untuk nusantara atau Indonesia). Artikel-artikel yang dimuat berisi topik-topik dalam hal bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan usaha-usaha yang sanggup dilakukan penduduk. Majalah Insulinde dipimpin eksklusif oleh Dja Endar Moeda yang dibantu seorang guru muda Baginda Djamaloedin Rasad.
Pada bulan Mei 1908 di Batavia, mahasiswa-mahasiswa STOVIA yang dipimpin oleh Soetomo mendirikan organisasi sosial yang disebut Boedi Oetomo. Namun menjelang kongres pertama Boedi Oetomo yang akan diselenggarakan tanggal 2-4 Oktober 1908 di Djogjakarta, Boedi Oetomo yang didirikan mahasiswa telah terkooptasi oleh senior. Hal yang muncul dalam kongres, mahasiswa seakan tersingkir dan Boedi Oetomo telah diarahkan sebagai organisasi kebangsaan yang bersifat kedaerahan (hanya untuk kepentingan Jawa dan Madoera). Melihat pergeseran misi Boedi Oetomo ini, seorang mahasiswa senior di Belanda, Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan menggagas organisasi kebangsaan yang bersifat nasional yang diberinama Indisch Vereeniging (Perhimpoenan Hindia). Dalam pembentukan Indisch Vereeniging pada tanggal 25 Oktober 1908 di tempat tinggalnya di Leiden, Soetan Casajangan secara aklamasi diangkat sebagai Presiden pertama. Ini berarti sejauh ini (1908) telah terbentuk tiga organisasi kebangsaan: Medan Perdamaian (1900) dan pada tahun 1908 Boedi Oetomo dan Indisch Vereeniging. Soetan Casajangan yaitu adik kelas Dja Endar Moeda di sekolah guru (kweekschool) Padang Sidempoean.
Sejak berdirinya organisasi kebangsaan Medan Perdamaian di Padang dan kemudian disusul Boedi Oetomo di Jawa dan Indisch Vereeniging di Belanda, mulai muncul organisasi-organisasi kebangsaan. Yang terbilang menonjol yaitu Sarikat Dagang Islam (yang bersifat perdagangan dan keagamaan) pada tahun 1911 dan Indisch Partij (besifat politis dan nasionalis) pada tahun 1912. Selain organisasi-organisasi kebangsaan yang lahir, kemudian juga muncul organisasi-organisasi profesi, organisasi peminatan dan organisasi pekerjaan.
Daftar Panjang Organisasi Kebangsaan Indonesia
Sepuluh tahun kemudian jumlah organisasi-organisasi orang Indonesia sudah sangat banyak. Inilah daftar organisasi kebangsaan Indonesia pada periode kolonial Belanda.
Lihat Lampiran
Daftar Nama-Nama Organisasi Kebangsaan Indonesia Sejak 1900 | ||||
No | Nama Organisasi | Berdiri | Kota | Pendiri/Ketua Pertama |
1 | Medan Perdamaian | 1900 | Padang | Dja Endar Moeda |
2 | Sarikat Dagang Islam | 1905 | Buitenzorg | Samanhoedi |
3 | Sarikat Tapanoeli | 1907 | Medan | Sjech Ibrahim |
4 | Boedi Oetomo | 1908 | Batavia | Soetomo |
5 | Indisch Vereeniging | 1908 | Leiden | Soetan Casajangan |
6 | Sarikat Islam | 1912 | Soerabaja | OS Tjokroaminoto |
7 | Indisch Partij | 1912 | Bandoeng | Tjipto Mangoenkoesoemo |
8 | Central Sarikat Islam | 1912 | Batavia | R. Goenawan |
9 | Himpoenan Soedara | 1913 | Bandoeng | |
10 | Perserikatan Goeroe Hindia Beland | 1914 | Medan | Abdullah Lubis |
11 | Indisch Sociaal Democratische Vereeniging | 1914 | Belanda | Henk Sneevliet |
12 | Insulinde | 1916 | Medan | |
13 | Sumatra Sepakat | 1917 | Leiden | Sorip Tagor |
14 | Indonesisch Verbond Studenrende | 1917 | Belanda | Van Mook |
15 | Sumatraen Bond | 1917 | Batavia | T. Manshoer |
16 | Bond Inlandsche Studeerenden | 1917 | ||
17 | Persatoen Kranie | 1917 | Deli | Parada Harahap |
18 | Bataksche Vereeniging Dosniroha | 1917 | Medan | |
19 | Hatopan Katolik Batak | 1918 | Sibolga | Manullang |
20 | Perserikatan Minahasa Celebes | 1918 | ||
21 | Sarikat Adat Alam Minangkabau | 1918 | ||
22 | Tentara Kandjeng Nabi Mohammad | 1918 | Soerabaja | |
23 | Tentara Kandjeng Nabi Haidlir | 1918 | Soerabaja | |
Batakch Bond | 1919 | Batavia | Abdul Rasjid | |
24 | Kaoem Betawi | 1920 | Batavia | MH Thamrin |
25 | Pasoendan | 1921 | Bandoeng | |
Perhimpoenan Indonesia | 1924 | Belanda | Mohamad Hatta | |
26 | De Indische Associatie Vereeniging | 1925 | Batavia | PJA Maltino |
27 | Perserikatan Nasional Indonesia | 1926 | Bandoeng | Soekarno |
28 | Persatoean Minahasa | 1927 | Batavia | S Ratoelangi |
29 | Jong Ambon | 1927 | Batavia | J Leimena |
30 | Permoefakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan Indonesia | 1927 | Batavia | Parada Harahap |
31 | Perhimpoen Peladjar2 Indonesia | 1927 | Batavia | Soegoendo Djojopuspito |
32 | Pemoeda Indonesia | 1928 | Bandoeng | Soetan Sjahrir |
33 | Partai Nasional Indonesia | 1929 | Bandoeng | Anwari |
34 | Persatoean Bangsa Indonesia | 1930 | Soerabaja | Soetomo |
35 | Partai Indonesia | 1933 | Batavia | Sartono |
36 | Partai Pendidikan Indonesia | 1933 | Batavia | Mohamad Hatta |
37 | Indonesia Raya | 1835 | Soerabaja | Soetomo |
Gerakan Rakyat Indonesia | 1937 | Batavia | Amir Sjarifoeddin | |
Bond Inlandsch Personeel Haven Werken | Soerabaja | Lengkong | ||
Comité Boemi Poetera | P. Siantar | |||
Centrale Onderlinge Inlandsche Levensverzekering | Bandoeng | |||
Comité voor Java Nationalisme | ||||
Djowo Dipo | ||||
Het Brandansche Studiefonds | ||||
Inl.Ambtenaren en Beambten Bond | Soerabaja | |||
Inl.Personeel Volkscredietwezen Bond | ||||
Keroekoenan Pegawai Post Boemipoetera | ||||
Medan Penglipoer Hati Poelau Tello | ||||
Onderlinge Inlandsche Levensverzekering Maatschappij Boemipoetera | ||||
Onderlinge Inlandsche Spaarkas | Bandoeng | |||
Opium Regie Bond | ||||
Perserikatan Boom Personeel | ||||
Personeel Fabriek Bond | Djogjakarta | |||
Perhimpoenan Kaoem Boeroeh dan Tani | ||||
Poetri Merdika | ||||
Prawira Pendojo Bjoeho | ||||
Perserikatan Pegawai Boemipoetera Tani | ||||
Perkoempoelan Pegawai Drukkerij Bond | Solo | |||
Perserikatan Personeel Geneeskundigen Dienst | Semarang | |||
Perserikatan Pegawai Pegadean Boemipoetera | ||||
Perserikatan Pengawal Politie Kampoeng | Solo | |||
Pernerikatan Pegawai Spoor Jan Tram | ||||
Perserikatan Pegawai Zautrogiedlanst Hindia Belanda | Djogjakarta | |||
Sarokat Loehak Nan Tiga, Laras Nan Doewa Adat Vereeniging | P, Pandjang | |||
Soengglrig Probo Joso Bond | Semarang | |||
Persatoean Koeria | P. Sidempo | |||
Salatoerrahim Zetter Club | Medan | |||
Vereeniging Inlansch Personeel BOW | ||||
Vereeniging Spoor en Trampersoneel | ||||
Perserikatan Inl. Joernalis | ||||
Perserikatan Penerbit Soerat Kabar | ||||
Tunggu daftar lengkapnya |
Sumber http://poestahadepok.blogspot.com
0 Response to "Sejarah Menjadi Indonesia (13): Daftar Panjang Organisasi Kebangsaan Tempo Dulu; Medan Perdamaian Di Padang Dan Awal Kebangkitan Nasional Indonesia"
Posting Komentar