√ Peluang Bisnis Budidaya Ikan Patin, Untung 30Jt Sekali Panen!
Bisnis budidaya ikan konsumsi memang sangat menjanjikan. Bukan hanya budidaya ikan gurameh, nila, bawal, dan lele saja yang ketika ini dijadikan sebagai peluang bisnis. Budidaya ikan patin juga banyak dijalankan oleh masyarakat, sebab prospek bisnisnya cukup besar.
Saat ini ikan patin menjadi salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang mempunyai warna putih keabu-abuan ini, mempunyai cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Disamping itu kadar kolesterol yang ada dalam ikan patin sangatlah rendah, sehingga ikan ini banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi sebab kondusif bagi kesehatan.
Konsumen
Ikan patin disukai banyak orang, dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi ikan filet.
Info bisnis
Budidaya ikan patin banyak dipilih para pelaku bisnis, sebab masa pemeliharaannya lebih cepat dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu tinggi.
Kebutuhan pakan yang diharapkan untuk budidaya patin juga terbilang cukup mudah. Untuk burayak patin bisa diberi pakan artemia, sedangkan untuk ikan yang lebih besar bisa diberi pakan cacing sutera.
Peluang bisnis dibilang cukup besar menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2017 mengalami penurunan 52,22% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 11.137 ton. Volume ekspor ikan patin pada tahun 2017 hanya 5.321 ton. Hal tersebut bukan sebab kurangnya ikan yang diproduksi, melainkan seruan domestik yang semakin tinggi, menyerupai yang dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo “Tahun 2017 ekspor menurun sebab ada peningkatan seruan di pasar domestik” (11/4)
Sementara untuk meningkatkan gizi indukan ikan patin, bisa ditambahkan pakan berupa daging keong yang dicampur dengan vitamin E dan minyak jagung. Keong juga sering dipakai sebagai pakan alternatif, terutama di bulan paceklik pakan. Namun disamping untuk mengurangi biaya produksi, adonan tersebut juga berfungsi merangsang induk untuk bertelur.
Proses budidaya ikan patin juga sanggup dilakukan dengan reproduksi buatan, yaitu dengan mencampur telur dari patin betina dan sperma indukan jantan. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan informasi mengenai proses reproduksi buatan budidaya ikan patin :
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
1. Sebelum memijahkan patin, sebaiknya Anda mengetahui masa subur ikan. Tanda – tanda betina yg subur perutnya membesar bila diraba empuk dan lembut, anusnya juga berwarna merah, dan kalau ditekan akan mengeluarkan butiran telur berwarna putih. Sedangkan untuk pejantan siap kawin yaitu kalau berat badannya mencapai 1,5 – 2 kg, alat kelaminnya jerawat berwarna merah tua, dan kalau diurut maka keluar sperma berwarna putih.
2. Langkah selanjutnya diawali dengan mengeluarkan telur dan sperma ikan dengan cara mengurut perut ikan
3. Kemudian telur dan sperma pejantan dicampur, dan diaduk hingga merata
4. Campuran telur dan sperma itu kemudian disebar dalam akuarium inkubasi, yang dilengkapi dengan heater suhu air yang dijaga stabil pada kisaran 27,5 hingga 28 ° C
5. Setelah 15 hari kemudian, telur akan menetas. Biasanya persentase yang menetas antara 90% hingga 100%. Pada usia 1 – 2 ahad terjadi periode kanibalisme, dan persentase bibit yang bertahan hidup berkisar antara 70% hingga 75%.
Kelebihan bisnis
Perawatan budidaya ikan patin terbilang lebih gampang dibandingkan budidaya lele, bahkan pakan ikan patin sanggup memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak mengandung minyak. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur sanggup bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali.
Ikan patin local juga mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.
Kekurangan bisnis
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan patin, yang sering menjadi hambatan yaitu munculnya jamur dan basil yang menimbulkan turunnya kualitas ikan. Biasanya untuk mencegahnya para petani patin menjaga sanitasi air, dan mengurangi pinjaman pakan yang terlalu banyak.
Selain itu suhu yang terlalu hirau taacuh juga kuat jelek bagi perkembangan telur patin, oleh sebab itu para petani memasang heater atau menyimpan akuarium inkubasi di dalam ruangan biar terhindar dari suhu ekstrim. Sedangkan bagi ikan patin yang sudah cukup besar, kendalanya yaitu persediaan pakan cacing sutera yang masih kurang. Pasokan cacing sutera tidak rutin sebab belum bisa dikembangbiakan, sehingga tergantung hasil penangkapan dari alam. Untuk mengatasinya, petani ikan patin mengganti pakan dengan limbah peternakan berupa usus ayam.
Pemasaran
Strategi pemasaran yang bisa dilakukan para pembudidaya ikan patin, yaitu dengan membedakan sasaran pasar. Pemasaran ini dilakukan dengan menjual ikan patin menurut umurnya. Misalnya untuk keperluan pemasok benih, ikan patin bisa dijual ketika berusia 20 hingga 50 hari. Untuk kebutuhan konsumsi, ikan patin dijual ketika berusia 7 bulan. Sedangkan untuk seruan indukan, ikan patin biasa dijual sesudah berusia 2 tahun. Dengan membedakan sasaran pasar masing – masing, menimbulkan seni manajemen pemasaran ini cukup efektif, sebab sanggup menjangkau tiga jenis konsumen sekaligus.
Promosi selanjutnya sanggup dilakukan dengan pemasaran melalui lisan ke mulut, dengan promosi tersebut informasi mengenai keberadaan perjuangan Anda sanggup tersebar luas. Menjalin kerjasama dengan pedagang ikan segar di pasar, serta pelaku bisnis masakan seafood juga bisa dilakukan untuk membantu pemasaran ikan patin usia konsumsi.
Kunci sukses
Bagi para pemula sebaiknya menentukan perjuangan penjualan ikan patin untuk kebutuhan benih. Sebab, resiko kegagalan lebih kecil, dan biaya produksi bisa lebih ditekan. Selain itu perputaran labanya juga lebih cepat kalau dibandingkan dengan budidaya ikan patin konsumsi maupun indukan.
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Analisa Ekonomi
Asumsi
- Ukuran ikan : 1 inci (2,54 cm)
- Volume produksi : 500.000 ekor
- Siklus produksi : 21 hari
- Harga bibit ikan patin : Rp 90,00 / ekor
Biaya tetap
Biaya manajemen akuisisi lahan Rp 43.800,00
Biaya transaksi dan penyempurnaan lahan Rp 123.200,00
Bangunan Rp 355.800,00
Instalasi Rp 42.000,00
Peralatan produksi Rp 142.700,00
Peralatan operasi Rp 109.600,00
Utilitas Rp 350.000,00
Upah Rp 1.102.500,00
Buku operasional pengedaan induk Rp 331.800,00+
Total Rp 2.601.400,00
Biaya tidak tetap
Perkakas Rp 18.200,00
Bahan operasional Rp 3.820.000,00
Rumah tangga Rp 368.400,00
Packaging Rp 1.655.700,00+
Total Rp 5.862.700,00
Total biaya produksi
= Rp 2.601.400,00 + Rp 5.862.700,00 = Rp 8.464.100,00
Omset per panen
= @ Rp 90,00 x 500.000 ekor = Rp 45.000.000,00
Laba bersih
= Rp 45.000.000,00 – Rp 8.464.100,00 = Rp 36.535.900,00
Sangat menguntungkan bukan? Bagi Anda yang sedang mencari peluang bisnis yang menguntungkan, semoga peluang bisnis budidaya ikan patin sanggup menjadi inspirasi bisnis bagi Anda. Selamat mencoba dan salam sukses.
sumber : Majalah Ide Bisnis Edisi 02/ Juli 2010
Sumber gambar : http://www.duniacyber.com/images/iklan/ikan/kalianda/2009-11-07/3a7.gif dan http://www.bar.gov.ph/agfishtech/image/Pangasius_Bocourti_Basa_.jpg
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Peluang Bisnis Budidaya Ikan Patin, Untung 30Jt Sekali Panen!"
Posting Komentar