Mengenal Mikrotik Cloud Router Switch (Crs)
Cloud Router Switch (CRS) ialah perangkat Smart Switch Series berperforma tinggi besutan Mikrotik yang mempunyai banyak port ethernet (hingga 24 port). Perangkat CRS ini merupakan Multilayer Switch, yaitu selain bekerja pada layer 2, juga bisa bekerja di layer 3 switch dan uniknya OS yang dipakai juga RouterOS sehingga semua fitur pada RouterOS juga bisa diterapkan di perangkat ini.
Fitur Utama Cloud Router Switch
1. Forwarding
Port pada CRS sanggup dikonfigurasi untuk switching maupun routing yang mendukung Full non-blocking wirespeed switching. Semua forwaerding database mendukung IVL dan SVL. Port based MAC learning limit yang sanggup dikonfigurasi maksimal 1024 MAC per port. Selain itu, CRS juga mendukung frame dengan ukuran jumbo (CRS1xx: 4064 Bytes; CRS2xx: 9204 Bytes).
2. Mirroring
CRS mendukung bermacam tipe port mirroring, ibarat : Port Based Mirroring, VLAN Based Mirroring, dan MAC Bassed Mirroring. Selain itu CRS juga mempunyai 2 independent mirroring analyzer port.
3. Virtual LAN (VLAN)
Mikrotik CRS kompetibel dengan strandar IEEE802.1Q dan IEEE802.1ad VLAN. CRS bisa menciptakan active VLAN sampai 4000 VLAN. Mendukung Port Based VLAN, Protocol Based VLAN, MAC Based VLAN dan VLAN filtering.
4. Port Isolation & Leakage
CRS sanggup diaplikasikan untuk mengimplementasikan private VLAN dengan 3 tipe port profile : Promiscuous, Isolated dan Community. Mendukung sampai 28 Comunity Profile.
5. Trunking
CRS mendukung trunking dengan static link aggregation groups. Dapat menciptakan sampai 8 port Trunk group dan 8 port per trunk group. Mendukung Hardware automatic failover dan load balancing.
6. Quality of Service (QoS)
Mikrotik CRS juga mendukung administrasi bandwidth dengan penerapan QoS menurut port, MAC, VLAN, Protocol, PCP/DEI, DSCP, ACL.
7. Shaping & Schedulling\
Mendukung 8 queue pada tiap port fisik, Shaping per port, per queue, dan per queue group.
8. Access Control List (ACL)
CRS mendukung Ingress dan Egress ACL table, dan sampai 512 ACL rule. Klasifikasi menurut port, L2, L3, L4 protocol header. ACL actions mencakup filtering, forwarding dan sanggup melaksanakan modifikasi pada protocol header fields.
Model Cloud Router Switch (CRS)
Berikut ini beberapa perbedaan pada model Mikrotik Cloud Router Switch (CRS) :
Model | CPU | Wireless | SFP+ port | Access Control List | Jumbo Frame (Bytes) |
CRS112-8G-4S | 400MHz | - | - | + | 9204 |
CRS210-8G-2S+ | 400MHz | - | + | + | 9204 |
CRS212-1G-10S-1S+ | 400MHz | - | + | + | 9204 |
CRS226-24G-2S+ | 400MHz | - | + | + | 9204 |
CRS125-24G-1S | 600MHz | - | - | - | 4064 |
CRS125-24G-1S-2HnD | 600MHz | + | - | - | 4064 |
CRS109-8G-1S-2HnD | 600MHz | + | - | - | 4064 |
Tagged Untagged
Di CRS, fitur tagged dan untagged bisa dibentuk menurut port, protocol ataupun menurut mac address, semoga memudahkan dalam melaksanakan custom di jaringan kita.
Untuk referensi topologi yang akan kita bentuk ibarat berikut :
RB450G, di interface ether5 terdapat 2 vlan, yaitu vlan-id=1 dan vlan-id=2
Kabel ethernet dari ether5 450G terhubung ke ether10 switch CRS
PC client yang akan kita masukkan kedalam vlan, terhubung ke ether12 dan ether14 dari CRS
Konfigurasi di sisi RB450G
Disini kita mendifiniskan vlan-id=1 dan vlan-id=2 di interface ether5. Dan tentunya kita juga pasangkan IP di masing-masing interface vlan tersebut.
Konfigurasi di CRS
Agar sanggup memfungsikan fitur-fitur switch pada CRS kita, langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengeset parameter "master-port" di interface ethernet yang ingin kita aktifkan sebagai switch. Fungsi dari master-port ini sebagai interface penghubung antara ethernet-ethernet yang memakai mode switch (SLAVE-PORT) dengan interface ethernet lain yang non switch mode.
Dari gambar terlihat, ether12 dan ether14 kita atur sebagai slave dengan master-portnya di ether10. Artinya, ether10, ether12 dan ether14 sudah menjadi sebuah switch dan komunikasi antara port tersebut bisa full wire speed tanpa membebani CPU router lagi.
Apabila kita ingin memfungsikan routing, firewall, bandwidth management, qos dan sebagainya, kita cukup memasang rule-rulenya di ether10. Kenapa? alasannya ether10 berfungsi sebagai master-portnya, otomatis, setiap rule di ether10, akan berlaku di semua slave portnya (ether12 dan ether14)
VLAN menurut Port
Dicontoh ini kita akan memfungsikan switch kita sebagai switch managed l2 menurut PORT INTERFACE.
Karena ether10 terhubung ke interface RB450G yang mempunyai vlan-id, berarti kita ingin semua trafik yang keluar dari ether10 harus sudah mempunyai vlan-id (tagged / trunk port), begitu juga sebaliknya, alasannya perangkat yang terhubung di ether12 dan ether14 merupakan perangkat PC biasa, berarti kita harus mengatur semua trafik yang keluar dari kedua port tersebut harus dihilangkan dahulu vlan-idnya (untagged / access port).
Ingress VLAN Translation
Di hidangan ini, kita bisa memodifikasi frame yang masuk/incomming/ingress dari port switch kita.
Dari gambar terlihat, semua trafik yang berasal dari ether12 dan ether14 diset new-customer-vid sesuai dengan VLAN-ID pada RB450G, artinya frame yang semula mempunyai customer-vid=0 (tanpa vlan-id), begitu masuk dari ether12 dan akan ke ethernet manapun akan diset mempunyai new-customer-vid=1 (vlan-id=1 / tagged)
Egress VLAN Translation
Di hidangan ini, kita bisa memodifikasi frame yang akan keluar / outgoing / egress dari port switch kita.
Dari gambar terlihat, semua trafik yang akan keluar dari ether12 dan ether14 diset new-customer-vid menjadi 0 (tanpa vlan-id), sehingga trafik yang keluar dari ether12 dan ether14 bisa diterima PC biasa. Hal ini sama dengan menciptakan ether12 dan ether14 menjadi access port / untagged.
Hasil Akhir Dengan memfungsikan konfigurasi diatas, PC client yang berada di vlan1 dan vlan2 komunikasinya tidak lagi via layer 2 meskipun berada dalam 1 switch fisik, tetapi harus komunikasi inter-vlan yaitu melalui RB450G.
Sumber :
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=73
Sumber http://mikrotikindo.blogspot.com
0 Response to "Mengenal Mikrotik Cloud Router Switch (Crs)"
Posting Komentar