Analisis Kebutuhan Hara Pada Flora Budidaya
KTT Saraswati - Analisis Kebutuhan Hara pada Tanaman Budidaya - Analisis kebutuhan hara - Gejala keracunan dari pertolongan pupuk maupun pestisida sanggup mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan perakaran tanaman. Untuk menghindari kesalahan dalam aplikasi pertolongan kedua materi kimia tersebut diperlukan analisa seberapa besar kebutuhan satu unsur yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Analisa kesuburan tanah dan analisa daun selalu dipakai untuk memverifikasi defisiensi hara atau tanda-tanda keracunan. Analisis ini merupakan alternatif terbaik dalam memprediksii kebutuhan hara tumbuhan sebelum tumbuhan mengalamii cekaman (toksisitas) ataupun defisiensi.
Analisis tanah dan jaringan tanam keduanya akan memperlihatkan alternatif untuk mengatasi hambatan keterbatasan media tumbuh tanaman. Informasi yang lengkap ini akan mengurangi kegagalan panen pada budidaya yang dilakukan.
Analisis jaringan tumbuhan akan memperlihatkan isu status hara pada tanah dan tanaman.
Keberhasilan dari analisa tanah dan jaringan tumbuhan sangat tergantung pada:
- Metode pengumpulan dan sampel yang representatif
- Analisis yang akurat
- Kebenaran interpretasi hasil analisis
Analisis tanah
Berikut ini yaitu tahapan dari proses analisis tanah. Diawali dengan proses pengambilan sampel tanah yang mewakili.
Tanah yang diambil yaitu tanah yang akan dipakai sebagai media tumbuh tanaman. Untuk akurasi umumnya diperlukan lebih kurang setengah kilogram tanah per satu titik sampel.
Tanah yang diambil bersifat heterogen, tidak tertumpu pada satu bab saja dari hamparan tanah yang tersedia.
Untuk menghasilkan data yang akurat umumnya diperlukan lebih kurang 20 titik sampel per satu hektar lahan.
Kemudian 10 sampel tanah dijadikan satu dan sepuluh lainnya pada kelompok kedua.
Perlu diketahui hasil analis tanah ini tidak mengukur hara yang tersedia untuk tumbuhan akan tetapi merupakan indeks dari sejumlah hara dalam tanah.
Analisis jaringan tanaman
Analisis tumbuhan dimulai dengan melaksanakan pengumpulan sampel yang mewakili. Pengelompokan sampel tumbuhan dilakukan menurut spesies, fase pertumbuhan tanaman, dan dalam bentuk apa ion hara yang akan diamati.
Umumnya kandungan hara dalam tumbuhan berfluktuasi sejalan dengan fase pertumbuhannya.
Kandungan hara lebih kecil pada tumbuhan yang tua, dan bervariasi di antara bagian-bagian tanaman. Misalnya jaringan reproduksi umumnya mempunyai konsentrasi posfor yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan vegetatif.
Analisis jaringan sangat menolong kita untuk lebih memahami kondisi pertanaman kita.
Sampel yang diambil merupakan sampel yang berasal dari dua areal yang berbeda, satu areal dimana tumbuhan sanggup tumbuh normal dan satu lagi pada kawasan yang mengalami gejala.
0 Response to "Analisis Kebutuhan Hara Pada Flora Budidaya"
Posting Komentar