Pembahasan Soal Olimpiade Astronomi Seleksi Kota Tahun 2016
PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN 2016
1. Salah satu tujuan awal Hubble Space Telescope yaitu menemukan nilai yang akurat dari Konstanta Hubble yang digunakan dalam aturan Hubble. Hukum Hubble itu menyatakan:
a. Kecepatan sebuah galaksi mendekati kita sebanding dengan jaraknya;
b. Kecepatan sebuah galaksi menjauhi kita sebanding dengan jaraknya;
c. Kecepatan rotasi galaksi berkorelasi dengan diameternya;
d. Kecepatan bintang dalam sebuah galaksi sebanding dengan jaraknya dari sentra galaksi;
e. Kecepatan melintas sebuah galaksi sebanding dengan kuadrat jaraknya
JAWAB : B
Tahun 1929 Edwin Hubble melaksanakan percobaan redshift untuk galaksi-galaksi jauh dengan memakai asas Doppler. Percobaan redshift yaitu percobaan yang mengukur pergeseran panjang gelombang spektrum galaksi terhadap spektrum standar yang terukur di laboratorium. Jika galaksi bergerak menjauhi pengamat, maka spektrumnya akan bergeser ke arah merah (disebut redshift) dan kalau galaksi bergerak mendekati pengamat, maka spektrumnya akan bergeser ke arah biru (disebut blueshift)
Ternyata Hubble mendapat bahwa semua galaksi-galaksi jauh sedang bergerak dalam arah yang menjauhi bumi dengan pergeseran merah yang semakin bertambah seiring dengan jarak galaksi tersebut.
Hubble juga memplot kecepatan galaksi terhadap jaraknya dan mendapat grafik linier (yang bekerjsama tidak benar-benar linier, tetapi ‘dilinierkan’) , sehingga diperoleh kemiringan linier dari grafik yang disebut konstanta Hubble (H) dengan persamaan : v = H.d. Hasil yang diperoleh ini disebut Hukum Hubble. Jika kecepatan galaksi (v) dalam km/s dan jarak (d) dalam mega parsec(Mpc) atau mega tahun cahaya (Mly), maka nilai konstanta Hubble (H) mempunyai satuan km/s/MPc atau km/s/Mly.
Dengan mengetahui nilai konstanta Hubble H, melalui persamaan ini kita sanggup memperoleh jarak galaksi kalau kita mengetahui kecepatannya yang sanggup diperoleh dari percobaan redshift, bahkan lebih jauh lagi konstanta Hubble sanggup memperkirakan usia alam semesta!
2. Jika diketahui konstanta Hubble, H = 65 km/dt/Mpc, maka umur alam semesta (model alam semesta datar) adalah
a. 13 milyar tahun;
b. 14 milyar tahun;
c. 15 milyar tahun;
d. 16 milyar tahun;
e. 17 milyar tahun;
JAWAB : C
Karena galaksi-galaksi sedang menjauhi kita, maka dengan gampang sanggup diperkirakan bahwa pada masa lalu, jarak antar galaksi yaitu dekat, dan pada suatu waktu tertentu, galaksi-galaksi bergabung gotong royong dalam suatu titik mahamasif yang menjadi awal mula ‘benih’ alam semesta yang mana pada suatu waktu titik tersebut meledak dan jadinya menjadi alam semesta yang kini kita lihat. Dalam kosmologi, pendapat ini disebut teori Big Bang. Melalui Persamaan Hubble, diperoleh :
Karena v yaitu kecepatan galaksi, maka jarak yang ditempuh galaksi tersebut selama hidupnya semenjak titik tersebut meledak yaitu :
Dan kalau seluruh hidup galaksi tersebut menempuh waktu t (yang merupakan usia alam semesta dari Big Bang hingga sekarang) dan jarak tempuhnya yaitu d relatif terhadap gerakan bumi (karena bumi dan galaksi asalnya menyatu), maka jarak d = x, sehingga diperoleh persamaan :
Dimana t yaitu usia alam semesta. Melalui persamaan ini sanggup diketahui pentingnya memilih persamaan Hubble yang boleh dikatakan yaitu konstanta alam semesta. Hanya saja nilai H ini tidak pernah stabil. Semakin canggih peralatan insan untuk mengamati alam semesta, maka nilai inipun akan terus berubah. Meskipun demikian, nilainya ditaksir diantara 50 – 90 km/s/Mpc. Melalui konstanta Hubble, maka kita sanggup memilih usia alam semesta (t), jari-jari alam semesta (D) dan Volume alam semesta (V).
Jika t dalam milyar tahun dan H dalam km/s/Mpc, maka usia alam semesta sanggup didekati menjadi :
Jika t dalam milyar tahun dan H dalam km/s/Mly, maka usia alam semstadapat didekati menjadi :
Maka soal di atas sanggup dikerjakan :
3. Diameter Bulan sekitar seperempat Bumi, dan diameter Matahari sekitar 100 kali diameter Bumi. Jarak Bumi ke Matahari kira-kira 400 kali jarak Bumi-Bulan. Pada suatu kejadian gerhana Matahari sebagian, pecahan jelas manakah yang akan diamati? Pilih salah satu bentuk yang seuai dari A hingga E
JAWAB : C
Yang harus diingat yaitu besar matahari kira-kira sama dengan besarnya bulan kalau dilihat dari bumi, yaitu sekitar ½0 atau 30’, maka ketika terjadi gerhana matahari, bulatatan bulatan akan sama dengan bulatan matahari, jadi gambar yang paling sempurna yaitu gambar C, dimana kedua bulatan mempunyai besar yang sama.
4. Energi Matahari dibangkitkan oleh radiasi fusi thermonuklir dibagian pusatnya. Proses thermonuklir mengubah empat inti “A” menjadi inti lebih berat dan mengeluarkan sejumlah energi. Apakah inti “A” itu ?
a. Hidrogen b. Helium c. Oksigen d. Karbon e. Uranium
JAWAB : A
Reaksi inti yang terjadi di matahari akanmengubah 4 buah atom Hidrogenmenjadisatu atom Helium, dantiapdetiknyasekitar 630 juta ton Hidrogendiubahmenjadi 625,4 juta ton Helium. Sisamassa (4,6juta ton) akanberubahmenjadienergimelaluipersamaan Einstein : E=m.c2 (energiiniadalahLuminositasMatahari – energi total yang dipancarkanolehmataharikesegalaarahsetiapdetiknya).
Reaksiinisebenarnyamembutuhkansuhudantekanan yang amattinggi, tapiintimataharimemenuhisyarattersebutdenganmemilikisuhuintisebesar 16 jutaderajat Celsius dantekanan 71 juta atm.
5. Diketahui temperatur pecahan dalam umbra bintik Matahari (sunspot) ternyata 1500 K lebih cuek dari temperatur fotosfir Matahari (temperaturnya 5800 K) disekitarnya, andaikan B1 yaitu energi fluks yang keluar dari umbra dan B2 energi fluks dari kawasan yang mengelilingi sunspot. Berapakah rasio, B2/B1?
a. 0,004 b. 1,35 c. 0,74 d. 3,31 e. 223
JAWAB : D
Benda hitam setiap detiknya memancarkan radiasi yang berbanding lurus dengan pangkat empat suhunya, atau dinyatakan dengan persamaan radiasi sbb. :
σ º Konstanta Stefan Boltzman, e º koefisien benda hitam (Untuk bintang maka e =1), A º Luas penampang benda hitam, T º suhu mutlak benda hitam. Fluks yaitu energi yang dikeluarkan oleh benda hitam setiap detik persatuan luas benda hitam tersebut (e=1), atau :
Jadi fluks benda hitam hanya tergantung dari suhu mutlaknya saja, maka :
Catatan : Bedakan dengan fluks dari bintang yang diterima oleh pengamat di jarak tertentu, contohnya fluks matahari yang diterima bumi (disebut : konstanta matahari) atau fluks bintang yang diterima bumi. Jika pengertian fluks ini, maka yang dimaksud yaitu jumlah energi seluruh bintang (luminositas) yang disebarkan secara merata pada permukaan berbentuk bola yang semakin jauh permukaan bola tersebut maka energinya persatuan luas tentu semakin kecil, atau dalam persamaan menjadi :
Dimana r yaitu jarak bintang/matahari ke pengamat
6. Jika kita amati sebuah planet melalui teleskop di Bumi, bayangan manakah yang sanggup terlihat menyerupai phase Bulan yang berbentuk sabit. ‚Pilih tanggapan yang benar
a. Merkurius dan Jupiter
b. Venus dan Saturnus
c. Mars dan Uranus
d. Jupiter dan Saturnus
e. Merkurius dan Venus
JAWAB : E
Bentuk fase sabit pada planet hanya sanggup diamati pada planet-planet atau benda langit yang terletak diantara bumi dan matahari saja, jadi hanya dialami oleh planet Merkurius dan Venus saja.
7. Setiap objek sebesar bintang akan runtuh oleh beratnya sendiri (keruntuhan gravitasi atau gravitational collapse) apabila tidak ada gaya lain yang menahannya. Matahari telah usang berada dalam keadaan setimbang ini. Di dalam kondisi apa pecahan dalam Matahari akan setimbang?
a. Interaksi dari inti atom-atom yang melindungi dari keruntuhan gravitasional
b. Gaya tolak-menolak(repulsive) diantara ion yang mlindungi keruntuhan gravitasional
c. Gaya besar lengan berkuasa dalam inti yang melindungi keruntuhan gravitasional
d. Tekanan radiasi dan tekanan gas yang melindungi bintang dari keruntuhan gravitasional
e. Medan magnet yang melindungi keruntuhan gravitasional
JAWAB : D
Keruntuhan gravitasi disebabkan lantaran gaya gravitasi yang selalu menarik benda ke arah sentra massa, jadi dalam bintang menyerupai matahari, seluruh materi matahari akan ditarik secara radial menuju sentra matahari, kalau tidak ada gaya perlawanan, maka hal ini disebut keruntuhan gravitasi, matahari akan menjadi semakin kecil dan semakin padat hingga kepadatan matahari sanggup untuk menahan keruntuhan gravitasi.
Keruntuhan gravitasi tidak terjadi di matahari, hal ini disebabkan lantaran ada gaya perlawanan dari sentra matahari yang diberikan dimana gaya ini arahnya menuju ke luar secara radial. Gaya perlawanan ini diberikan oleh ledakan nuklir (reaksi fusi) yang terjadi di inti matahari. Ledakan ini menghasilkan tekanan energi radiasi yang sangat besar lengan berkuasa searah radial ke luar yang melawan keruntuhan gravitasi yang mengarah radial ke dalam.
Selain itu juga ada tekanan plasma (adalah zat yang membentuk matahari yang merupakan adonan dari gas, proton, neutron, elektron, ion dan partikel lainnya) yang sifatnya menyerupai dengan tekanan gas yang juga mengarah secara radial keluar.
Pada ketika ini matahari sedang berada dalam kesetimbangan, artinya gaya-gaya yang mengarah keluar sama dengan gaya-gaya yang mengarah ke dalam. Beberapa milyar tahun yang akan datang, ketika persediaan hidrogen sebagai sumber ledakan fusi mulai menipis, maka akan terjadi perubahan di matahari dan sistem kesetimbangan mulai berubah. Dalam ilmu evolusi bintang, matahari akan berubah perlahan-lahan menjadi sangat besar (tekanan radial keluar lebih besar dari keruntuhan gravitasi) dan disebut raksasa merah, yang kemudian akan meledak dan pusatnya akan mengalami keruntuhan gravitasi menjadi bintang katai putih.
8. Sebuah bintang “X” di belahan langit selatan mempunyai Asensio Rekta = 14 jam. Pada tanggal 23 September ia akan melewati meridian Jakarta sekitar
a. Pukul 14 Waktu Indonesia bagianTengah
b. Pukul 15 Waktu Indonesia bagianTengah
c. Pukul 16 Waktu Indonesia bagianTengah
d. Pukul 02 Waktu Indonesia bagianTengah
e. Pukul 03 Waktu Indonesia bagianTengah
JAWAB : B
Pada koordinat ekuator, titik koordinat nol disepakati yaitu titik Aries (meskipun tidak ada benda langit apapun disana). Titik Aries ini yaitu satu titik yang berada di sepanjang ekuator langit, yaitu perpanjangan dari ekuator/khatulistiwa bumi, merupakan lingkaran besar dari Timur ke Barat – tapi tidak melalui sempurna di atas kepala (di Zenith), hanya pengamat di posisi khatulistiwa yang mempunyai lingkaran ekuator yang sempurna melalui atas kepala.
Titik Aries ini mempunyai posisi yang istimewa pada empat tanggal yang khusus, yaitu :
1) 21 Maret, pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries berada di bawah kaki pengamat (tepatnya di kulminasi bawah pada meridian)
2) 22 Juni, pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries sempurna berada sempurna di sebelah timur pengamat
3) 23 September pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries berada di atas kepala pengamat (tepatnya di kulminasi atas pada meridian)
4) 22 Desember pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries sempurna berada sempurna di sebelah barat pengamat
Pukul 00.00 Waktu Matahari yaitu sempurna di tengah malam, dan pada posisi tersebut matahari berada di kulminasi bawah.
Meridian yaitu lingkaran besar dari Utara ke Selatan yang sempurna melalui atas kepala pengamat (Zenith).
Ascensio Recta yaitu koordinat benda langit yang diukur dari titik Aries menuju ke kaki bintang dan berlawanan arah dengan gerak semu harian benda langit. Jika Ascensio Recta suatu bintang yaitu 2 jam, artinya dua jam kemudian bintang itu akan berada di posisi titik Aries yang sekarang.
Pada tanggal 23 September, pukul 00.00 waktu matahari, titik Aries sempurna berada di kulminasi atas, maka bintang X dengan Ascensio Recta 14 jam (sama dengan sudut 14 x 150/jam = 2100) akan berada di sebelah timur dengan arah yang melawan arah rotasi harian benda langit. Maka boleh dikatakan, 14 jam kemudian, bintang X akan menggantikan posisi titik Aries untuk berada di meridian pengamat.
Jadi bintang X akan melalui meridian pengamat pada pukul 14.00 Waktu Jakarta (karena pengamat ada di Jakarta, yaitu waktu Indonesia pecahan Barat). Jika diubah ke Waktu Indonesia pecahan Tengah, maka tinggal ditambahkan 1 jam saja. Makara jawabannya pukul 15 Waktu Indonesia pecahan Tengah.
Catatan : Bintang X akan menggantikan posisi titik Aries hanya kalau bintang X mempunyai deklinasi 0 (tepat di ekuator langit – menyerupai titik Aries). Jika bintang berada di selatan, maka deklinasinya akan bernilai negatif, tetapi meskipun demikian., waktu bintang untuk melewati garis meridian tidak ditentukan oleh deklinasinya, tetapi oleh Ascensio Rectanya. Bintang-bintang dengan Ascensio Recta yang sama (meskipun nilai deklinasinya berbeda) akan melewati garis meridian secara bersama-sama
9. Garis meridian yaitu busur lingkaran di langit yang melalui titik-titik
a. Barat-zenit-timur
b. Utara-nadir-timur
c. Utara-zenit-selatan
d. Barat-nadir-timur
e. Semua salah
JAWAB : C
Garis meridian yaitu garis lingkaran besar di langit (artinya lingkaran besar yaitu lingkaran di langit dengan sentra lingkarannya yaitu pengamat/bumi) yang melalui titik Utara – Zenith – Selatan –Nadir)
10.Komet periode panjang cenderung mempunyai orbit berbentuk
a. parabola b. Elips c. lingkaran d. hiperbola e. Helix
JAWAB : A
Lintasan benda langit menurut lintasannya :
Lintasan elips è Lintasan benda langit yang mengorbit benda lainnya, contohnya lintasanplanet mengelilingi matahari, satelit mengelilingi planet induknya, bintang mengitari bintang pasangannya, dll.
Lintasan parabola è Didekati oleh lintasan komet mengelilingi matahari, terutama komet dengan periode yang panjang.
Lintasan Hiperbola è yaitu lintasan meteor yang memasuki atmosfer bumi
Sumber http://soalterlengkap.blogspot.com
1. Salah satu tujuan awal Hubble Space Telescope yaitu menemukan nilai yang akurat dari Konstanta Hubble yang digunakan dalam aturan Hubble. Hukum Hubble itu menyatakan:
a. Kecepatan sebuah galaksi mendekati kita sebanding dengan jaraknya;
b. Kecepatan sebuah galaksi menjauhi kita sebanding dengan jaraknya;
c. Kecepatan rotasi galaksi berkorelasi dengan diameternya;
d. Kecepatan bintang dalam sebuah galaksi sebanding dengan jaraknya dari sentra galaksi;
e. Kecepatan melintas sebuah galaksi sebanding dengan kuadrat jaraknya
JAWAB : B
Tahun 1929 Edwin Hubble melaksanakan percobaan redshift untuk galaksi-galaksi jauh dengan memakai asas Doppler. Percobaan redshift yaitu percobaan yang mengukur pergeseran panjang gelombang spektrum galaksi terhadap spektrum standar yang terukur di laboratorium. Jika galaksi bergerak menjauhi pengamat, maka spektrumnya akan bergeser ke arah merah (disebut redshift) dan kalau galaksi bergerak mendekati pengamat, maka spektrumnya akan bergeser ke arah biru (disebut blueshift)
Ternyata Hubble mendapat bahwa semua galaksi-galaksi jauh sedang bergerak dalam arah yang menjauhi bumi dengan pergeseran merah yang semakin bertambah seiring dengan jarak galaksi tersebut.
Hubble juga memplot kecepatan galaksi terhadap jaraknya dan mendapat grafik linier (yang bekerjsama tidak benar-benar linier, tetapi ‘dilinierkan’) , sehingga diperoleh kemiringan linier dari grafik yang disebut konstanta Hubble (H) dengan persamaan : v = H.d. Hasil yang diperoleh ini disebut Hukum Hubble. Jika kecepatan galaksi (v) dalam km/s dan jarak (d) dalam mega parsec(Mpc) atau mega tahun cahaya (Mly), maka nilai konstanta Hubble (H) mempunyai satuan km/s/MPc atau km/s/Mly.
Dengan mengetahui nilai konstanta Hubble H, melalui persamaan ini kita sanggup memperoleh jarak galaksi kalau kita mengetahui kecepatannya yang sanggup diperoleh dari percobaan redshift, bahkan lebih jauh lagi konstanta Hubble sanggup memperkirakan usia alam semesta!
2. Jika diketahui konstanta Hubble, H = 65 km/dt/Mpc, maka umur alam semesta (model alam semesta datar) adalah
a. 13 milyar tahun;
b. 14 milyar tahun;
c. 15 milyar tahun;
d. 16 milyar tahun;
e. 17 milyar tahun;
JAWAB : C
Karena galaksi-galaksi sedang menjauhi kita, maka dengan gampang sanggup diperkirakan bahwa pada masa lalu, jarak antar galaksi yaitu dekat, dan pada suatu waktu tertentu, galaksi-galaksi bergabung gotong royong dalam suatu titik mahamasif yang menjadi awal mula ‘benih’ alam semesta yang mana pada suatu waktu titik tersebut meledak dan jadinya menjadi alam semesta yang kini kita lihat. Dalam kosmologi, pendapat ini disebut teori Big Bang. Melalui Persamaan Hubble, diperoleh :
Karena v yaitu kecepatan galaksi, maka jarak yang ditempuh galaksi tersebut selama hidupnya semenjak titik tersebut meledak yaitu :
Dan kalau seluruh hidup galaksi tersebut menempuh waktu t (yang merupakan usia alam semesta dari Big Bang hingga sekarang) dan jarak tempuhnya yaitu d relatif terhadap gerakan bumi (karena bumi dan galaksi asalnya menyatu), maka jarak d = x, sehingga diperoleh persamaan :
Dimana t yaitu usia alam semesta. Melalui persamaan ini sanggup diketahui pentingnya memilih persamaan Hubble yang boleh dikatakan yaitu konstanta alam semesta. Hanya saja nilai H ini tidak pernah stabil. Semakin canggih peralatan insan untuk mengamati alam semesta, maka nilai inipun akan terus berubah. Meskipun demikian, nilainya ditaksir diantara 50 – 90 km/s/Mpc. Melalui konstanta Hubble, maka kita sanggup memilih usia alam semesta (t), jari-jari alam semesta (D) dan Volume alam semesta (V).
Jika t dalam milyar tahun dan H dalam km/s/Mpc, maka usia alam semesta sanggup didekati menjadi :
Jika t dalam milyar tahun dan H dalam km/s/Mly, maka usia alam semstadapat didekati menjadi :
Maka soal di atas sanggup dikerjakan :
3. Diameter Bulan sekitar seperempat Bumi, dan diameter Matahari sekitar 100 kali diameter Bumi. Jarak Bumi ke Matahari kira-kira 400 kali jarak Bumi-Bulan. Pada suatu kejadian gerhana Matahari sebagian, pecahan jelas manakah yang akan diamati? Pilih salah satu bentuk yang seuai dari A hingga E
JAWAB : C
Yang harus diingat yaitu besar matahari kira-kira sama dengan besarnya bulan kalau dilihat dari bumi, yaitu sekitar ½0 atau 30’, maka ketika terjadi gerhana matahari, bulatatan bulatan akan sama dengan bulatan matahari, jadi gambar yang paling sempurna yaitu gambar C, dimana kedua bulatan mempunyai besar yang sama.
4. Energi Matahari dibangkitkan oleh radiasi fusi thermonuklir dibagian pusatnya. Proses thermonuklir mengubah empat inti “A” menjadi inti lebih berat dan mengeluarkan sejumlah energi. Apakah inti “A” itu ?
a. Hidrogen b. Helium c. Oksigen d. Karbon e. Uranium
JAWAB : A
Reaksi inti yang terjadi di matahari akanmengubah 4 buah atom Hidrogenmenjadisatu atom Helium, dantiapdetiknyasekitar 630 juta ton Hidrogendiubahmenjadi 625,4 juta ton Helium. Sisamassa (4,6juta ton) akanberubahmenjadienergimelaluipersamaan Einstein : E=m.c2 (energiiniadalahLuminositasMatahari – energi total yang dipancarkanolehmataharikesegalaarahsetiapdetiknya).
Reaksiinisebenarnyamembutuhkansuhudantekanan yang amattinggi, tapiintimataharimemenuhisyarattersebutdenganmemilikisuhuintisebesar 16 jutaderajat Celsius dantekanan 71 juta atm.
5. Diketahui temperatur pecahan dalam umbra bintik Matahari (sunspot) ternyata 1500 K lebih cuek dari temperatur fotosfir Matahari (temperaturnya 5800 K) disekitarnya, andaikan B1 yaitu energi fluks yang keluar dari umbra dan B2 energi fluks dari kawasan yang mengelilingi sunspot. Berapakah rasio, B2/B1?
a. 0,004 b. 1,35 c. 0,74 d. 3,31 e. 223
JAWAB : D
Benda hitam setiap detiknya memancarkan radiasi yang berbanding lurus dengan pangkat empat suhunya, atau dinyatakan dengan persamaan radiasi sbb. :
σ º Konstanta Stefan Boltzman, e º koefisien benda hitam (Untuk bintang maka e =1), A º Luas penampang benda hitam, T º suhu mutlak benda hitam. Fluks yaitu energi yang dikeluarkan oleh benda hitam setiap detik persatuan luas benda hitam tersebut (e=1), atau :
Jadi fluks benda hitam hanya tergantung dari suhu mutlaknya saja, maka :
Catatan : Bedakan dengan fluks dari bintang yang diterima oleh pengamat di jarak tertentu, contohnya fluks matahari yang diterima bumi (disebut : konstanta matahari) atau fluks bintang yang diterima bumi. Jika pengertian fluks ini, maka yang dimaksud yaitu jumlah energi seluruh bintang (luminositas) yang disebarkan secara merata pada permukaan berbentuk bola yang semakin jauh permukaan bola tersebut maka energinya persatuan luas tentu semakin kecil, atau dalam persamaan menjadi :
Dimana r yaitu jarak bintang/matahari ke pengamat
6. Jika kita amati sebuah planet melalui teleskop di Bumi, bayangan manakah yang sanggup terlihat menyerupai phase Bulan yang berbentuk sabit. ‚Pilih tanggapan yang benar
a. Merkurius dan Jupiter
b. Venus dan Saturnus
c. Mars dan Uranus
d. Jupiter dan Saturnus
e. Merkurius dan Venus
JAWAB : E
Bentuk fase sabit pada planet hanya sanggup diamati pada planet-planet atau benda langit yang terletak diantara bumi dan matahari saja, jadi hanya dialami oleh planet Merkurius dan Venus saja.
7. Setiap objek sebesar bintang akan runtuh oleh beratnya sendiri (keruntuhan gravitasi atau gravitational collapse) apabila tidak ada gaya lain yang menahannya. Matahari telah usang berada dalam keadaan setimbang ini. Di dalam kondisi apa pecahan dalam Matahari akan setimbang?
a. Interaksi dari inti atom-atom yang melindungi dari keruntuhan gravitasional
b. Gaya tolak-menolak(repulsive) diantara ion yang mlindungi keruntuhan gravitasional
c. Gaya besar lengan berkuasa dalam inti yang melindungi keruntuhan gravitasional
d. Tekanan radiasi dan tekanan gas yang melindungi bintang dari keruntuhan gravitasional
e. Medan magnet yang melindungi keruntuhan gravitasional
JAWAB : D
Keruntuhan gravitasi disebabkan lantaran gaya gravitasi yang selalu menarik benda ke arah sentra massa, jadi dalam bintang menyerupai matahari, seluruh materi matahari akan ditarik secara radial menuju sentra matahari, kalau tidak ada gaya perlawanan, maka hal ini disebut keruntuhan gravitasi, matahari akan menjadi semakin kecil dan semakin padat hingga kepadatan matahari sanggup untuk menahan keruntuhan gravitasi.
Keruntuhan gravitasi tidak terjadi di matahari, hal ini disebabkan lantaran ada gaya perlawanan dari sentra matahari yang diberikan dimana gaya ini arahnya menuju ke luar secara radial. Gaya perlawanan ini diberikan oleh ledakan nuklir (reaksi fusi) yang terjadi di inti matahari. Ledakan ini menghasilkan tekanan energi radiasi yang sangat besar lengan berkuasa searah radial ke luar yang melawan keruntuhan gravitasi yang mengarah radial ke dalam.
Selain itu juga ada tekanan plasma (adalah zat yang membentuk matahari yang merupakan adonan dari gas, proton, neutron, elektron, ion dan partikel lainnya) yang sifatnya menyerupai dengan tekanan gas yang juga mengarah secara radial keluar.
Pada ketika ini matahari sedang berada dalam kesetimbangan, artinya gaya-gaya yang mengarah keluar sama dengan gaya-gaya yang mengarah ke dalam. Beberapa milyar tahun yang akan datang, ketika persediaan hidrogen sebagai sumber ledakan fusi mulai menipis, maka akan terjadi perubahan di matahari dan sistem kesetimbangan mulai berubah. Dalam ilmu evolusi bintang, matahari akan berubah perlahan-lahan menjadi sangat besar (tekanan radial keluar lebih besar dari keruntuhan gravitasi) dan disebut raksasa merah, yang kemudian akan meledak dan pusatnya akan mengalami keruntuhan gravitasi menjadi bintang katai putih.
8. Sebuah bintang “X” di belahan langit selatan mempunyai Asensio Rekta = 14 jam. Pada tanggal 23 September ia akan melewati meridian Jakarta sekitar
a. Pukul 14 Waktu Indonesia bagianTengah
b. Pukul 15 Waktu Indonesia bagianTengah
c. Pukul 16 Waktu Indonesia bagianTengah
d. Pukul 02 Waktu Indonesia bagianTengah
e. Pukul 03 Waktu Indonesia bagianTengah
JAWAB : B
Pada koordinat ekuator, titik koordinat nol disepakati yaitu titik Aries (meskipun tidak ada benda langit apapun disana). Titik Aries ini yaitu satu titik yang berada di sepanjang ekuator langit, yaitu perpanjangan dari ekuator/khatulistiwa bumi, merupakan lingkaran besar dari Timur ke Barat – tapi tidak melalui sempurna di atas kepala (di Zenith), hanya pengamat di posisi khatulistiwa yang mempunyai lingkaran ekuator yang sempurna melalui atas kepala.
Titik Aries ini mempunyai posisi yang istimewa pada empat tanggal yang khusus, yaitu :
1) 21 Maret, pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries berada di bawah kaki pengamat (tepatnya di kulminasi bawah pada meridian)
2) 22 Juni, pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries sempurna berada sempurna di sebelah timur pengamat
3) 23 September pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries berada di atas kepala pengamat (tepatnya di kulminasi atas pada meridian)
4) 22 Desember pukul 00.00 Waktu Matahari, titik Aries sempurna berada sempurna di sebelah barat pengamat
Pukul 00.00 Waktu Matahari yaitu sempurna di tengah malam, dan pada posisi tersebut matahari berada di kulminasi bawah.
Meridian yaitu lingkaran besar dari Utara ke Selatan yang sempurna melalui atas kepala pengamat (Zenith).
Ascensio Recta yaitu koordinat benda langit yang diukur dari titik Aries menuju ke kaki bintang dan berlawanan arah dengan gerak semu harian benda langit. Jika Ascensio Recta suatu bintang yaitu 2 jam, artinya dua jam kemudian bintang itu akan berada di posisi titik Aries yang sekarang.
Pada tanggal 23 September, pukul 00.00 waktu matahari, titik Aries sempurna berada di kulminasi atas, maka bintang X dengan Ascensio Recta 14 jam (sama dengan sudut 14 x 150/jam = 2100) akan berada di sebelah timur dengan arah yang melawan arah rotasi harian benda langit. Maka boleh dikatakan, 14 jam kemudian, bintang X akan menggantikan posisi titik Aries untuk berada di meridian pengamat.
Jadi bintang X akan melalui meridian pengamat pada pukul 14.00 Waktu Jakarta (karena pengamat ada di Jakarta, yaitu waktu Indonesia pecahan Barat). Jika diubah ke Waktu Indonesia pecahan Tengah, maka tinggal ditambahkan 1 jam saja. Makara jawabannya pukul 15 Waktu Indonesia pecahan Tengah.
Catatan : Bintang X akan menggantikan posisi titik Aries hanya kalau bintang X mempunyai deklinasi 0 (tepat di ekuator langit – menyerupai titik Aries). Jika bintang berada di selatan, maka deklinasinya akan bernilai negatif, tetapi meskipun demikian., waktu bintang untuk melewati garis meridian tidak ditentukan oleh deklinasinya, tetapi oleh Ascensio Rectanya. Bintang-bintang dengan Ascensio Recta yang sama (meskipun nilai deklinasinya berbeda) akan melewati garis meridian secara bersama-sama
9. Garis meridian yaitu busur lingkaran di langit yang melalui titik-titik
a. Barat-zenit-timur
b. Utara-nadir-timur
c. Utara-zenit-selatan
d. Barat-nadir-timur
e. Semua salah
JAWAB : C
Garis meridian yaitu garis lingkaran besar di langit (artinya lingkaran besar yaitu lingkaran di langit dengan sentra lingkarannya yaitu pengamat/bumi) yang melalui titik Utara – Zenith – Selatan –Nadir)
10.Komet periode panjang cenderung mempunyai orbit berbentuk
a. parabola b. Elips c. lingkaran d. hiperbola e. Helix
JAWAB : A
Lintasan benda langit menurut lintasannya :
Lintasan elips è Lintasan benda langit yang mengorbit benda lainnya, contohnya lintasanplanet mengelilingi matahari, satelit mengelilingi planet induknya, bintang mengitari bintang pasangannya, dll.
Lintasan parabola è Didekati oleh lintasan komet mengelilingi matahari, terutama komet dengan periode yang panjang.
Lintasan Hiperbola è yaitu lintasan meteor yang memasuki atmosfer bumi
0 Response to "Pembahasan Soal Olimpiade Astronomi Seleksi Kota Tahun 2016"
Posting Komentar