√ Tertipu Puluhan Juta, Sandy Tidak Kapok Buka Perjuangan Sambal Kemasan

Karena tak kapok untuk kembali memulai perjuangan √ Tertipu Puluhan Juta, Sandy Tidak Kapok Buka Usaha Sambal Kemasan

Karena tak kapok untuk kembali memulai usaha, sekarang Sandy sanggup mencicipi hasil manis. Dia merintis perjuangan sambal kemasan dengan merek Sambeledun1933.


BANDUNG-Mental baja jadi modal penting bagi seseorang untuk mendirikan suatu usaha. Seperti itu pula Sandy Prima (31) yang tidak menyerah, padahal sempat tertipu puluhan juta kala ternak ikan lele.


Karena tak kapok untuk kembali memulai usaha, sekarang Sandy sanggup mencicipi hasil manis. Dia mengemas produk sambal dengan merek Sambeledun1933. Seperti apa ceritanya? Simak interview tim liputan BisnisUKM.com dengan Sandy Prima yang sekarang merintis perjuangan sambal kemasan.


“Awalnya aku hanya buka warung pecel, tapi banyak pelanggan yang meminta embel-embel sambal. Dipikir-pikir sambalnya cepat habis sementara lauknya masih banyak,” ujar Sandy.


Akhirnya beliau tetapkan untuk mengemas sambal racikannya, lantas mempromosikan melalui media sosial. Dengan waktu cukup singkat, produk sambal miliknya mulai diburu penggila masakan pedas di Kota Bandung. Bahkan pelanggannya ada pula yang berasal dari Pulau Sumatera dan beberapa pulau lainnya.


Kata dia, Sambaledun1933 ini gres digagas bulan Mei 2017. Namun pelanggannya cenderung terus meningkat


“Sekarang ini satu bulan rata-rata hampir 450 botol terjual,” kata dia.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



Sandy juga memanfaatkan reseller untuk menjual produknya. Untuk para resellernya ini, perbotol Sambeledun1933 dosis 150 gram dibanderol Rp 15 ribu. Sementara harga untuk konsumen diadaptasi dengan jarak. Contohnya saja untuk di Bengkulu, beliau jual Rp 30 ribu. Tak ayal, dari Sambeledun1933, Sandy sanggup meraup omset Rp 5-6 juta perbulan.


Karena tak kapok untuk kembali memulai perjuangan √ Tertipu Puluhan Juta, Sandy Tidak Kapok Buka Usaha Sambal Kemasan

Awalnya Sandy hanya buka warung pecel, tapi banyak pelanggan yang meminta embel-embel sambal.


“Kalau komposisinya, aku menakar mengandalkan perasaan saja. Makara dikira-kira, misalkan ketika masukin garam dan bumbu-bumbu lainnya,” papar laki-laki yang sempat bekerja di salah satu rumah makan di Kota Bandung ini.


Namun, kata Sandy, yang namanya perjuangan tak selalu berhadapan dengan jalan mulus. Dia bercerita jauh sebelum mengagas Sambeledun1933, Sandy hanya mempunyai tabungan Rp 2 juta untuk memulai usaha.


Dengan uang tersebut beliau menciptakan sebuah tiang untuk mendirikan tenda warung pecel. Sementara untuk gerobak hanya memakai kayu bekas.


“Ongkosnya Rp 50 ribu, modal yang diputar Rp 300 ribu. Tapi alhamdulillah waktu itu laba pertama sanggup Rp 57 ribu,” kenangnya.


Ada juga dongeng haru, dalam sehari beliau tak menerima keutungan sama sekali. Malahan menelan kerugian, karena ada pembeli yang membayar dengan uang palsu cuilan Rp 100 ribu.


“Dia belinya Rp 15 ribu, sayah kasih kembaliannya Rp 85 ribu. Rugi sih tapi pasrah saja,” ucapnya.


Sandy tahu persis, jikalau ingin usahanya maju, harus siap mendapatkan risiko sebesar apapun. Bahkan jikalau harus kehilangan waktu istirahat, imbas terlampau sibuk merintis usaha.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



“Apalagi di awal-awal usaha, ibaratnya mirip bayi yang gres lahir masih merangkak belum sanggup berjalan, jadi harus dijaga betul-betul,” pungkasnya.


Tim Liputan BisnisUKM

(/R. Nurdian)

Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Bandung



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Tertipu Puluhan Juta, Sandy Tidak Kapok Buka Perjuangan Sambal Kemasan"

Posting Komentar