√ Penutupan Buku Besar Dan Neraca Saldo Sehabis Penutupan Perusahaan Dagang
Versi bahan oleh Ismawanto
Cara Melakukan Penutupan Buku Besar Perusahaan Dagang dan Neraca Saldo Setelah Penutupan Perusahaan Dagang.
Penutupan buku besar dilakukan dengan cara memposting atau memindahbukukan dari jurnal pembiasaan dan jurnal epilog ke akun buku besar yang sesuai. Selanjutnya, sehabis semua jurnal pembiasaan dan jurnal epilog diposting ke masing-masing buku besar, maka asumsi sementara (akun nominal dan akun pembantu modal) akan bersaldo nol, sedangkan asumsi riil yaitu akun harta, utang, dan modal tetap bersaldo. Saldo-saldo asumsi riil tersebut disusun dalam sebuah daftar yang disebut Neraca Saldo sehabis Penutupan.
Contoh:
Perhatikan data asumsi sewa dibayar di muka dan asuransi dibayar di muka, serta data jurnal pembiasaan dan jurnal epilog per 31 Desember 2005 berikut ini.
Neraca Saldo sehabis Penutupan (Post Closing Trial Balance)
Dengan selesainya pembuatan jurnal epilog dan melaksanakan penutupan buku besar ibarat tersebut di atas, maka tahapan berikutnya yaitu menciptakan neraca saldo sehabis penutupan. Neraca saldo sehabis penutupan yaitu daftar yang memuat semua asumsi riil beserta saldonya sehabis dilakukan penutupan buku besar.
Neraca saldo sehabis penutupan ini dibentuk untuk memastikan bahwa saldo-saldo yang terdapat dalam pembukuan berada dalam keadaan seimbang dan sesuai dengan saldo yang dilaporkan dalam neraca dan neraca saldo sehabis penutupan merupakan awal pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.
Contoh:
Berdasarkan data pada kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4) dan data jurnal epilog per 31 Desember 2005 (Tabel 3.1) sanggup disusun neraca saldo sehabis penutupan sebagai berikut.
0 Response to "√ Penutupan Buku Besar Dan Neraca Saldo Sehabis Penutupan Perusahaan Dagang"
Posting Komentar