Sejarah Kota Depok (53): Cornelis Chastelein Tidak Hanya Tinggalkan Surat Wasiat, Juga Naskah Akademik


 *Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini

Cornelis Chastelein dikenal dikarenakan telah menulis surat wasiat kepada para pekerjanya di Depok. Surat wasiat itu lalu dipublikasikan oleh seorang pengacara sehabis Cornelis Chastelein tutup usia. Surat wasiat tersebut telah dikutip dalam artikel lain dalam seri artikel Depok ini. Namun ternyata, Cornelis Chastelein juga yaitu seorang penulis yang andal. Oleh karenanya, Cornelis Chastelein, pandangan selama ini Cornelis Chastelein sebagai seorang pejabat VOC, tetapi juga ternyata seorang akademisi.

Tulisan Cornelis Chastelein (1855)
Tulisan Cornelis Chastelein ini dimuat dalam Jurnal Tijdschrift  voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde yang terbit di Batavia tahun 1855. Tulisan Cornelis Chastelein ini cukup panjang dari halaman 63 sampai 104. Suatu goresan pena seorang pejabat yang terbilang komprehensif pada abad VOC. Jurnal ini diterbitkan oleh Het Bataviaasch Genootshap van Kunsten en Wetenchappen, onder Redactie Dr. R. Bleeker, J Munich en Elisa Netscher (Deel III), Batavia. Lange en Co, 1855.

Apa yang menjadi isi goresan pena Cornelis Chastelein yaitu satu hal, bagaimana munculnya upaya penerbitan (jurnal) di Hindia yaitu hal lainnya. Dua hal ini tentu saja saling berkaitan. Oleh alasannya itu para pengelola jurnal yang kali pertama terbit tahun 1853 ini menganggap goresan pena Cornelis Chastelein dianggap relevan sebagai salah satu goresan pena yang dibentuk pada abad VOC. Setelah menelusuri semua edisi jurnal pada tahun-tahun awal, ternyata goresan pena Cornelis Chastelein sanggup digolongkan sebagai goresan pena yang unik dan satu-satunya goresan pena yang berasal dari abad VOC.

Jurnal pertama yang terbit di Batavia yaitu jurnal Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indie yang terbit kali pertama tahun 1851. Dua tahun lalu tahun 1853 muncul jurnal kedua yakni Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde. Dalam hubungan ini ada perbedaan yang besar antara jurnal di satu pihak denga buku dan surat kabar di pihak lain. Jurnal memuat anutan ilmiah dan temuan akademik. Isi artikel yang dimuat di jurnal dibutuhkan menjadi sumber acuan untuk penulisan kademik setelahnya. Dalam posisi inilah goresan pena Cornelis Chastelein dianggap penting.

Saint Martin dan Cornelis Chastelein

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap menurut sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang dipakai lebih pada ‘sumber primer’ ibarat surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya dipakai sebagai pendukung (pembanding), alasannya aku anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi alasannya sudah disebut di artikel aku yang lain. Hanya sumber-sumber gres yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Sumber http://poestahadepok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sejarah Kota Depok (53): Cornelis Chastelein Tidak Hanya Tinggalkan Surat Wasiat, Juga Naskah Akademik"

Posting Komentar