Pengertian Dan Klarifikasi Aturan Ohm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi saat sebuah penghantar bisa dialiri elektron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong elektron semoga bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan yaitu bergotong-royong nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian yaitu jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari kendala dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan kendala ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan kendala sering dipakai untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu memilih sebuah nilai layaknya kita memilih nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang dipakai pada persamaan tersebut yaitu arus listrik, tegangan ,dan hambatan.
Baca Juga :
Simbol yang dipakai yaitu standar alphabet yang dipakai pada persamaan aljabar. Standar ini dipakai pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan menurut nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut “R” untuk resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard symbol yang lain dari tegangan yaitu E atau Electromotive force. Simbol V dan E sanggup dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa goresan pena menggunakan E untuk menerangkan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( menyerupai baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.
V, I dan R Sebagai Komponen Parameter Hukum OHM |
Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan couloumb, dimana ini yaitu besarnya energi yang setara dengan electron pada keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000. electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang menimbulkan electron mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi secara umum yaitu joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang dipakai untuk bergerak sejauh 1 meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari ¾ pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang dipakai untuk mengangkat berat ¾ pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki menggunakan parallel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimplannya, 1 volt sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektronik ini menjadi sangat penting diketahui saat kita mengeksplorasi relasi antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting relasi antara tegangan, arus dan kendala ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini yaitu besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana relasi antara tegangan, arus, dan kendala yang saling berhubungan.
HUKUM OHM
V = I . R
I = V / RR = I / V
Kesimpulan :• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R• Hukum Ohm: V= IR ; I = I/R ; R = V/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian sanggup di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :P : daya, dalam satuan wattV : tegangan dalam satuan voltI : arus dalam satuan ampere
Contoh Soal Latihan:
Sebuah bangunan rumah tangga menggunakan lampu dengan tegangan pada instalansi lampu rumah tangga tersebut yaitu 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut yaitu 10 ampere, berapakah kendala pada lampu tersebut, hitunglah?
Jawab:
Diketahui :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Ditanyakan : Hambatan (R) = ................?
Penyelesaian
R = V/I
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi kendala yang mengalir yaitu 22 ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt, sesudah di ukur dengan amper meter arusnya yaitu 2 ampere, hitunglah daya yang diserap lampu tersebut ?
Jawab :
Diketahui :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Ditanyakan : Daya (P) =.............?
Penyelesaian
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt
Kunjungi Juga Halaman Facebook dan Twitter blogteknisi.com
Sumber http://www.blogteknisi.com
0 Response to "Pengertian Dan Klarifikasi Aturan Ohm"
Posting Komentar