Cara Menciptakan Dan Merawat Bonsai Cemara Udang

Anda mungkin sering melihat pohon bonsai dengan batang berlekuk-lekuk dan daun bergerombol membentuk menyerupai gumpalan awan. Itulah pohon cemara udang. Namun, bagi yang memelihara bonsai cemara udang, tanaman ini sering dikeluhkan cepat mati atau lambat tumbuhnya. Jika demikian, pertama-tama, Anda perlu menyidik media tumbuhnya.


Menurut Hermanto, pebonsai yang mendapatkan nominasi pagelaran tingkat nasional ‘Salam Nusantara’ Juni 1995, cemara udang menyukai humus. Pada penggunaan humus untuk cemara udang, penting memperhatikan kadungan dan tingkat kematangannya. Pilih humus dari sisa-sisa dun dan tumbuhan yang sudah matang benar. Humus yang masih mentah umumnya masih mengandung jasad-jasad pengganggu yang sanggup menghambar pertumbuhan tumbuhan selanjutnya.


Anda mungkin sering melihat pohon bonsai dengan batang berlekuk Cara Membuat dan Merawat Bonsai Cemara Udang
Pohon cemara udang.

Untuk hasil maksimal, sebaiknya humus disterilkan terlebih dahulu, dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari terik. Setelah kering, ayak humus sehingga menjadi berbutir halus dan seragam. Lalu, rendam humus yang sudah diayak dalam air, hingga menjadi busuk dan lembut menyerupai tanah. Setelahnya jemur di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Setelah humus sudah kering betul, letakkan di dalam wadah besar, misalnya drum. Siram humus dengan insektisida menyerupai Suprasid secara merata, supaya hama yang menyerang lewat media sanggup dicegah lebih awal. Biarkan selama lebih dari 24 jam. Esoknya, basuh humus dengan air higienis hingga baunya hilang.


Untuk fungsi optimal, simpan humus dalam karung 1-3 bulan. Setelahnya, gres Anda sanggup mencampurnya dengan materi lainnya. Jika proses dilakukan dengan baik dan benar, humus akan berbau harum tanah, sama sekali tak tercium amis pembusukan. Selain humus, Anda juga perlu cermat dalam menentukan media tanam. Habitat orisinil cemara udang yakni pantai berpasir, sehingga Anda perlu memakai pasir sebagai adonan media. Selain pasir, gunakan tanah, kerikil pasir kasar, dan kerikil berongga. Perbandingan penggunaan materi yaitu 2 humus:1 tanah:1 kerikil berongga. Campur semua materi secara merata.


Anda mungkin sering melihat pohon bonsai dengan batang berlekuk Cara Membuat dan Merawat Bonsai Cemara Udang
Bonsai cemara udang.

Penggunaan adonan bahan-bahan tersebut sanggup menciptakan sifat porosi (berpori) pada tumbuhan dipertahankan. Air siraman yang diberikan sanggup mengalir lancar dan tak terhenti di satu kawasan saja. Batu berongga sanggup berfungsi dalam menciptakan tanah gembur, meberi ruang bernafas untuk akar, dan menghalau cacing tanah sebab teksturnya yang kasar. Dari kepraktisan, jikalau Anda ingin mengganti media, penggunaan kerikil mempermudah proses sebab akar, tanah, dan pot tidak lengket.


Penggunaan pupuk sangkar juga direkomendasikan jikalau perlu mencari pengganti humus. Kekurangan humus yaitu zat haranya yang cepat habis diserap air tanah. Untuk menggantikan fungsi humus, pupuk sangkar sanggup dicampurkan dengan media awal dengan perbandingan 1:1. Bahan itu merupakan semacam vitamin untuk media yang meningkatkan kesuburan dan daya tahan hidup tanaman.


Jika umumnya penggantian media bonsai dilakukan tiap tahun, untuk cemara udang cukup dilakukan setiap 3-5 tahaun sekali. Bahkan, penggantian media yang lebih sering beresiko terhadap kelanjutan pertumbuhannya. Jika tumbuhnya akar sudah memenuhi pot, cukup pangkas serpihan yang muncul di permukaan, dengan cara mencungkil pelan media di sekitar akar yang akan dipotong, kemudian gunting akarnya. Jika cara ini dianggap kelewat susah, tinggal semprot media dengan air sebelum menggunting akar. Untuk proses ini, gunakan sumpit atau alat pencungkil, dan sisir dari tengah ke awah luar. Sisakan tanah 3/4 atau 1/2 bagian.


Sisir akar serpihan dalam, hati-hati jangan hingga terputus. Siapkan pot bonsai gres sebelumnya, dan letakkan kasa di serpihan dasar wadah sebagai penyaring. Lapisi permukaan dasar pot dengan kerikil pasir berangasan atau arang, sebelum meletakkan media di dalam pot sejumlah 3/4 bagian. Lalu, bonsai yang sudah melalui pemangkasan sanggup didudukkan pada media. Isi serpihan yang masih kosong dengan media. Untuk menghindari terbentuknya kantong-kantong udara, masukkan tanah ke sela-sela akar memakai jari atau tongkat kayu. Lalu siram tumbuhan yang sudah melalui perhantian dengan hati-hati, biar media gres tidak luruh terkikis.


Dalam pemeliharaan pertumbuhan tanaman, beri pupuk tambahan, menyerupai Atonik, Bayfolan, atau Vitabloom, yang mempunyai kandungan unsur nitrogen lebih tinggi. “Bila tumbuhan nampak tak sehat, beri pupuk 2-4 ahad sekali hingga tumbuhan terlihat subur,” saran Hermanto. Jika pertumbuhan sudah lebih baik, Anda sanggup mengurangi frekuensi dukungan pupuk, bahkan sanggup tak diberikan kecuali tumbuhan benar-benar membutuhkan. Jika dipatuhi, proses penggantian media sanggup dilakukan untuk jangka waktu lebih lama.


Dalam pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit, semprotkan insektisida dan fungisida. Tak perlu sering-sering, hanya 2 kali setahun saja. Namun jikalau bonsai sudah terserang, analisis penyebabnya dan gunakan obat yang sempurna sesuai dengan penyakitnya.


Kami juga menyediakan aneka macam macam bibit tumbuhan pohon cemara, silahkan lihat aneka produknya disini.



Sumber https://bibitbunga.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cara Menciptakan Dan Merawat Bonsai Cemara Udang"

Posting Komentar