Budaya Lokal Dan Budaya Asing

Budaya Lokal Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara Pulau Weh hingga ke bab timur di Merauke. Selain itu, Indonesia terdiri atas aneka macam suku bangsa dengan keragaman budaya yang dimilikinya. Oleh alasannya yaitu itu bangsa Indonesia disebut juga bangsa beragam yang mempunyai bermacam-macam budaya. Selain itu, Indonesia mempunyai letak sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam melimpah ruah. Keadaan geografis yang strategis ini menjadikan semua arus budaya gila bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya setiap etnis mulai Asia hingga Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu memperkaya dan memengaruhi perkembangan budaya lokal yang ada secara turun temurun. Nah, pada kesempatan kali ini akan membahas salah satu materi dari Antropologi yaitu Budaya Lokal dan Budaya Asing. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Buadaya Lokal

Konsep mengenai budaya lokal telah mengalami perkembangan. Pengertian usang budaya lokal sangat berkaitan dengan wilayah dan budaya yang berkembang di dalamnya. Seiring perkembangan zaman dan sistem sosial budaya, remaja ini budaya lokal dimaknai sebagai pengetahuan bersama yang dimiliki sejumlah orang. Dengan demikian, budaya lokal sanggup dipakai untuk merujuk budaya pedagang kaki lima, budaya pengemis, bahkan budaya sekolah. Batasan-batasan budaya berdasarkan wilayah menjadi kabur dan tidak memadai lagi.

Budaya lokal mencakup aneka macam kebiasaan dan nilai bersama yang dianut masyarakat tertentu. Pengertian budaya lokal sering di hubungkan dengan kebudayaan suku bangsa. Konsep suku bangsa sendiri sering dipersamakan dengan konsep kelompok etnik. Menurut Fredrik Barth sebagaimana dikutip oleh Parsudi Suparlan, suku bangsa hendaknya dilihat sebagai golongan yang khusus. Kekhususan suku bangsa diperoleh secara turun temurun dan melalui interaksi antarbudaya. Budaya lokal atau dalam hal ini budaya suku bangsa menjadi identitas eksklusif ataupun kelompok masyarakat pendukungnya. Ciri-ciri yang telah menjadi identitas itu menempel seumur hidup seiring kehidupannya.

"Budaya lokal yaitu nilai-nilai lokal hasil akal daya masyarakat suatu kawasan yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses mencar ilmu dari waktu ke waktu. Budaya lokal sanggup berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau aturan adat."

Budaya lokal merupakan suatu kebiasaan dan susila istiadat kawasan tertentu yang lahir secara alamiah, berkembang, dan sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Budaya masyarakat yang tinggal di kawasan pedalaman (pedesaan) yang tinggal di kawasan pantai berbeda. Budaya lokal masyarakat pedalaman (pedesaan) terlihat damai dengan karakteristik masyarakatnya yang cenderung tertutup. Adapun budaya lokal masyarakat yang tinggal di kawasan pantai terlihat keras dan karakteristik masyarakatnya relatif lebih terbuka.

Kekayaan budaya lokal di Nusantara dijadikan laboratorium hidup antropologi oleh para antropolog. Budaya lokal yang bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Tidak semua nilai tradisional jelek dan harus dihindari. Justru nilai tradisional itu harus digali dan dipakai untuk mendukung dan membangun semoga tidak bertentangan dengan nilai modern.

Dewasa ini, budaya lokal semakin berkembang. Apalagi semenjak berkembangnya teknologi warta yang canggih. Banyak budaya lokal yang diangkat dalam kegiatan acara di televisi. Sinetron dan film yang beredar mulai memakai sisipan bahasa kawasan dan adanya kosakata dalam bahasa kawasan itu menjadi kosakata nasional.

 Indonesia terletak di wilayah yang menghampar dari ujung utara Pulau Weh hingga ke bab Budaya Lokal dan Budaya Asing


B. Budaya Asing

Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra, mempunyai peluang terjadinya proses interaksi sosial dari aneka macam bangsa sekaligus membuka proses difusi atau penyebaran kebudayaan melalui jalur perdagangan, baik lokal maupun antarnegara. Melalui perdagangan inilah terjadi kontak kebudayaan antarsuku bangsa, baik suku-suku bangsa yang ada di Indonesia maupun dari mancanegara.

Perpindahan unsur-unsur kebudayaan sanggup terjadi tanpa disertai adanya proses perpindahan kelompok insan atau bangsabangsa dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal itu sanggup terjadi dalam proses perdagangan ataupun pelayaran, di mana para pedagang selain melaksanakan transaksi dagang, juga memperkenalkan kebudayaan bangsa mereka. Demikian pula yang dilakukan para penyebar agama. Agama Islam misalnya, masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.

Proses penyebaran kebudayaan didominasi melalui jalur perdagangan laut, maka dari itu penduduk di kawasan pesisir mempunyai kebudayaan campuran. Pengaruh kebudayaan gila yang dibawa kaum pedagang ataupun pelaut banyak memengaruhi pola kebudayaan masyarakat pribumi yang tinggal di kawasan pesisir atau di sekitar pelabuhan tempat mendaratnya pedagang asing.

Pengaruh kebudayaan gila terhadap kebudayaan lokal secara umum sanggup dijumpai dalam bentuk sebagai berikut.
  1. Sistem Religi
    Bergesernya sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem religi yang berlandaskan aliran agama, merupakan pola faktual adanya efek kebudayaan gila terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya menganut sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun kekuatan mistik yang diwariskan secara turun temurun. Namun, sekarang telah terkikis dengan adanya aliran agama yang menekankan kepada satu tujuan penyembahan yakni Tuhan Yang Maha Esa.

  2. Sistem Pengetahuan
    Masuknya kebudayaan gila dengan membawa bentuk sistem pengetahuan yang lebih modern telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap keadaan alam sekitarnya. Pengetahuan tradisional yang cenderung berlandaskan pada kemampuan intuitif yang irasional berubah ke pola pemikiran yang lebih rasional. Misal: inovasi obatobatan tradisional merupakan bentuk pengembangan pengetahuan tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang dipadukan dengan pengetahuan modern (ilmu farmasi), sehingga menghasilkan obat yang alami dan bebas dari materi kimia.

  3. Sistem Teknologi
    Teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berkaitan dengan peralatan yang dipergunakan insan untuk mengubah keadaan sekitarnya maupun keadaan dirinya demi terpenuhinya kebutuhan hidup.

  4. Kesenian
    Dari waktu ke waktu kesenian tradisional sebagai salah satu unsur kebudayaan lokal mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya terutama para generasi muda. Masuknya kesenian mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili jiwa muda, banyak menggeser ruang gerak kesenian tradisional.

  5. Bahasa
    Secara umum, efek kebudayaan gila khususnya dalam bahasa, bukan menghilangkan bahasa lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal tersebut. Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata-kata bahasa gila yang telah diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.

Semoga artikel Antropologi wacana klarifikasi mengenai Budaya Lokal dan Budaya Asing di atas bisa bermanfaat dan menambah wawasan sobat sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih... 

Bagi teman-teman yang mempunyai suatu goresan pena unik wacana apa saja, ataupun puisi, cerpen, cergam, pantun, bahkan profil sekolah dan guru; dan ingin dibagikan ke teman-teman lainnya melalui mading zona siswa, silahkan saja kirim karya kalian di Mading . Karya kalian nantinya akan ditampilkan di mading kami dan akan dibaca oleh ribuan pengunjung lainnya setiap hari. Ayoo kirim karya kalian di mading zona siswa. Terima kasih sudah berkunjung. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Budaya Lokal Dan Budaya Asing"

Posting Komentar