Akulturasi (Pengertian, Proses, Dan Bentuk-Bentuk)
Akulturasi Indonesia mempunyai begitu banyak suku bangsa yang tersebar di seluruh daerah. Hal tersebut menciptakan Indonesia meruapakan negara yang kaya akan budaya lokal. Tidak cuma itu, letak Indoneisa yang strategis juga menjadikan budaya luar/asing gampang masuk dan berkembang di Indonesia. Budaya lokal yang begitu banyak serta budaya abnormal yang masuk menciptakan adanya hubungan antar budaya. Salah satu jenis hubungan antar budaya yakni akulturasi atau percampuran antar dua atau lebih budaha. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menghadirkan salah satu materi Antropologi perihal Akulturasi. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Akulturasi
Pencampuran kebudayaan merupakan fatwa kata dari istilah bahasa Inggris acculturation. Percampuran merupakan suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai jawaban adanya efek dari kebudayaan asing. Menurut Koentjaraningrat, percampuran menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul jikalau sekelompok insan dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. Akibatnya, unsur-unsur abnormal lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa mengakibatkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.
Hubungan antarbudaya menjadi salah satu sentra studi antropologi dan melahirkan teori akulturasi (acculturation atau culture contact). Menurut Dwi Wahyudiarto (2005: 37) istilah akulturasi mempunyai banyak sekali arti di antara para sarjana antropologi, tetapi semua sepaham bahwa konsep itu mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok insan dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan abnormal dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan abnormal itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa mengakibatkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
B. Proses Kaluturasi
Proses percampuran berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal disebabkan adanya unsur-unsur kebudayaan abnormal yang diserap atau diterima secara selektif dan ada unsur-unsur yang tidak diterima sehingga proses perubahan kebudayaan melalui prosedur percampuran masih menunjukkan adanya unsur-unsur kepribadian yang asli. Mekanisme percampuran sanggup digambarkan sebagai berikut.
1. Unsur Budaya Asing yang Praktis Diterima
- Unsur-unsur kebudayaan yang kasatmata wujudnya, menyerupai benda-benda keperluan rumah tangga dan alat-alat pertanian yang mudah dipakai.
- Unsur-unsur kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi si pemakai. Contohnya kendaraan bermotor, menyerupai sepeda motor dan truk pengangkut.
- Unsur-unsur kebudayaan yang gampang diubahsuaikan dengan masyarakat penerima. Contohnya, penerangan listrik menggantikan penerangan tradisional dan telepon seluler mengganti kan telepon rumah.
2. Unsur Budaya Asing yang Sulit Diterima
- Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak, contohnya paham atau ideologi negara asing.
- Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi si pemakai, contohnya cara meminum teh.
- Unsur-unsur kebudayaan yang sukar diubahsuaikan dengan keadaan masyarakat penerima, contohnya traktor pem bajak sawah yang sukar menggantikan fungsi bajak yang ditarik kerbau pada lahan pertanian tertentu.
3. Unsur Budaya yang Sukar Diganti
- Unsur yang mempunyai fungsi luas dalam masyarakat. Misalnya, sistem hubungan yang masih berfungsi luas dalam masyarakat Batak.
- Unsur-unsur yang ditanamkan pada individu semenjak kecil dalam proses pembudayaan ataupun pemasyarakatan. Misalnya, kebiasaan makan masyarakat Indonesia yang memakan nasi akan sulit diganti dengan roti sebagai makanan pokok.
C. Bentuk-bentuk Akulturasi
Menurut para antropolog, percampuran terjadi dalam banyak sekali bentuk sebagai berikut.
- SubstitusiUnsur budaya usang diganti dengan unsur budaya gres yang menawarkan nilai lebih bagi para penggunanya. Contohnya, para petani mengganti alat pembajak sawah oleh mesin pembajak menyerupai traktor.
- SinkretismeUnsur-unsur budaya usang yang berfungsi padu dengan unsur-unsur budaya yang gres sehingga membentuk sistem baru. Perpaduan ini sering terjadi dalam sistem keagamaan, contohnya agama Trantayana di zaman Singosari yang merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu. Demikian juga pada tradisi keagamaan orang Jawa yang masih menunjukkan perpaduan antara agama Hindu dan Islam.
- Penambahan (Addition)Unsur budaya usang yang masih berfungsi ditambah unsur gres sehingga menawarkan nilai lebih. Contohnya, di Kota Yogyakarta, penggunaan kendaraan bermotor melengkapi sarana transportasi tradisional, menyerupai becak dan andong.
- Penggantian (Deculturation)Unsur budaya usang hilang lantaran diganti oleh unsur baru. Contohnya, delman atau andong diganti oleh angkot atau angkutan bermotor.
- OriginasiMasuknya unsur budaya gres yang sebelumnya tidak dikenal mengakibatkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakatnya. Contohnya, proyek listrik masuk desa mengakibatkan perubahan besar dalam ke hidupan masyarakat desa. Energi listrik tidak hanya meng gantikan lampu teplok dengan lampu listrik, tetapi juga mengubah sikap masyarakat desa jawaban masuknya banyak sekali media elektronik, menyerupai televisi, radio, dan film.
- Penolakan (Rejection)Akibat adanya proses perubahan sosial budaya yang begitu cepat mengakibatkan dampak negatif berupa penolakan dari sebagian anggota masyarakat yang tidak siap dan tidak oke terhadap proses percampuran tersebut. Salah satu contoh, masih ada sebagian orang yang menolak berobat ke dokter dan lebih percaya ke dukun.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel Antropologi di atas perihal Akulturasi, agar sanggup bermanfaat dan menambah pengetahuan teman sekalian. Apabila ada suatu kesalahan biak berupa penulisan maupun isi dari artikel di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^
0 Response to "Akulturasi (Pengertian, Proses, Dan Bentuk-Bentuk)"
Posting Komentar