Rumus Flow Rate Dan Referensi Perhitungannya

Rumus Flow Rate dan Contoh Perhitungannya
Dear sahabat BT, bahagia sanggup jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing wacana Rumus Flow Rate dan Contoh Perhitungannya. Apa pentingnya kita mengetahui rumus flow rate ini?. Bagi engineer yang bekerja dibidang yang terkait tentu sangat penting. Tujuannya biar pemilihan perangkat instalasi menyerupai pipa dan pompa-pompa sanggup secara sempurna dan tentunya akan lebih efisien penggunaannya. 

Definisi dari flow rate adalah ukuran volume cairan yang bergerak dalam jumlah waktu tertentu. Flow rate tergantung pada luas pipa atau susukan yang dilalui cairan, dan kecepatan cairan. Jika cairan mengalir melalui pipa, luasnya adalah A = πr2, di mana r adalah jari-jari pipa. Untuk persegi panjang, luasnya yaitu A = wh di mana w adalah lebarnya, dan h adalah tinggi. Flow rate sanggup diukur dalam meter kubik per detik (m3/s), atau dalam liter per detik (L/s). Liter lebih umum untuk pengukuran volume cairan, dan m3/s = 1000 L / s.

Sehingga rumus flow rate sanggup dihitung dengan cara :

Flow Rate = Luas Permukaan Pipa x Kecepatan Cairan

atau secara matematis sanggup dirumuskan sebagai berikut :

Q = A x v

Dimana :

Q :  flow (dalam cubic meter per detik, m3/s)

A : luas permukaan pipa (dalam meter kuadrat, m2/s)

v  : kecepatan cairan di dalam pipa (dalam m/s)

Pada umumnya beberapa pabrikan khususnya di negara Amerika memakai satuan british dimana flow rate (Q) dalam gpm (gallons per minute), sehingga rumus diatas diubahsuaikan menjadi: Q = 449 x A x V. Dengan A dalam feet kuadrat (ft2), dan V dalam ft/s.

Dari aturan Bernoulli bahwa dikala kecepatan fluida naik maka pressure akan turun. Penurunan pressure berbanding dengan besar kecilnya pipa. Semakin kecil pipa, semakin besar gaya gesek (friction)nya sehingga losses (rugi-rugi) semakin besar  dan berakibat semakin besar penurunan pressurenya.

Pada pipa suction (masukan) hal ini penting untuk diperhatikan, jika terlalu kecil maka suction pressurenya juga akan menjadi kecil. Ini artinya NPSHA (Net Positive Suction Pressure)nya akan semakin rendah yang sanggup mengakibatkan kavitasi. Hal ini tentu saja sudah menjadi materi pertimbangan manufacture dalam merancang diameter suction pompanya, juga biasanya mereka merekomendasikan minimal diameter pipa yang harus disambungkan ke suction pompa tersebut.

Satu lagi yang sanggup kita pelajari dari rumus flow rate di atas yaitu v atau kecepatan cairan dalam pipa,  v = Q/A. Semakin kecil diameter pipa, semakin tinggi kecepatan cairan di dalamnya. Terlalu tinggi v ditandai noise (suara berisik) pada pipa. Untuk itulah terkadang pabrikan mensyaratkan kecepatan pedoman (v) maksimal tertentu  untuk pompa dan aplikasi tertentu. Dengan diketahui Q (flowrate) pompa dan v maksimal maka A dapat dicari sehingga diameter minimal pipa yang digunakan sanggup dipilih

Kaprikornus diameter pipa harus ditentukan menurut flow rate (Q) dan kecepatan cairan (v) yang direkomendasikan.

Contoh Perhitungan :

1. Air mengalir melalui pipa melingkar yang mempunyai radius 0.0900 m. Kecepatan air yaitu 4.40 m/s. Berapakah flow rate air dalam liter per detik (L/s)?

Jawab: 

Flow rate tergantung pada luas pipa melingkar:

A = πr2
A = π(0.0900 m)2
A = π(0.0081 m2)
A = 0.0254 m2
Luas pipa yaitu 0.0254 m2. Flow rate sanggup dicari pada m3/s dengan memakai rumus:
Q = Av
Q = (0.0254 m2)(4.40 m/s)
Q = 0.112 m3/s
Flow rate dapat dikonversi menjadi liter per detik : 1 m3/s = 1000 L/s.

Q = 0.112 m3/s x 1000 Ls /  1 m3/s

Q = 112 L/s


Sehingga flow rate air yang mengalir pada pipa meilngkar tersebut yaitu 112 L/s.

2) Air mengalir ke susukan talang terbuka. Saluran talangnyanya mempunyai lebar 1.20 m, dan kedalaman air yang mengalir di dalamnya yaitu 0,200 m. Kecepatan airnya melalui pipa melingkar yang mempunyai radius 0,0800 m. Kecepatan air yaitu 5,00 m/s. Berapakah flow rate air melalui susukan dalam liter per detik (L/s)?

Jawab: 

Flow rate tergantung pada luas susukan air yang mengalir melalui:

A = wh

A = (1.20 m)(0.200 m)

A = 0.240 m2

Luas wadah air yang mengalir melalui talang yaitu 0,240 m2. Kecepatan alir sanggup ditemukan pada m3 / s dengan memakai rumus:

Q = Av

Q = (0.240 m2)(5.00 m/s)

Q = 1.20 m3/s

Flow rate dapat dikonversi menjadi liter per detik : 1 m3/s = 1000 L/s.

Q = 1.20 m3/s x 1000 Ls /  1 m3/s

Q = 1200 L/s

Sehingga flow rate air yang mengalir pada pipa meilngkar tersebut adalah 1200 L/s.

Demikianlah pembahasan Om BT tentang Rumus Flow Rate dan Contoh Perhitungannya yang Om BT rangkum dari aneka macam sumber. Semoga bermanfaat! [BT]

Sumber http://www.blogteknisi.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Rumus Flow Rate Dan Referensi Perhitungannya"

Posting Komentar