Prinsip Kerja Sensor Suhu, Jenis Dan Cara Kerjanya (Termistor Ptc Dan Ntc)


Senang bisa jumpa lagi sahabat BT, hari ini Om BT akan sharing tentang Prinsip Kerja Sensor Suhu, Jenis dan Cara Kerjanya (Thermistor PTC dan NTC). Sebelumnya teman-teman bisa juga membaca postingan Om BT sebelumnya yakni Pengertian Sensor, Transduser dan Aktuator serta  Mengenal Jenis-jenis Sensor. Semoga bermanfaat.

Sensor suhu ini bekerja alasannya yaitu adanya perubahan suhu disekitar sensor tersebut, hasil pendeteksian berupa sinyal bukan listrik diubah menjadi sinyal listrik, biasanya berupa tegangan listrik. Dan umumnya setiap perubahan dalam 10 derajat ceclius menghasilkan tegangan listrik sebesar 1mV dc.

Sensor suhu mempunyai beberapa model dan jenis pola sensor suhu yang ada di pasaran, diantaranya PTC, NTC, PT100, LM35, thermocouple dan lain-lain. Berikut ini karakteristik beberapa jenis sensor suhu.

teman bisa juga membaca postingan Om BT sebelumnya yakni  Prinsip Kerja Sensor Suhu, Jenis dan Cara Kerjanya (Termistor PTC dan NTC)

Pada gambar diatas IC sensor dan thermocouple mempunyai linearitas paling baik, namun alasannya yaitu dalam kiprah ini suhu yang diukur lebih dari 100 derajat ceclius, maka thermocouple yang paling sesuai alasannya yaitu bisa hingga mencapai suhu 1200 derajat ceclius. Sedangkan IC sensor linear bisa hingga 135 derajat ceclius.

Termistor  PTC dan NTC

Termistor atau tahanan thermal yaitu komponen semikonduktor yang mempunyai huruf sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang sering kita jumpai dalam perangkat elektro yaitu NTC (Negative Thermal Coefficient) dan PTC (Positive Thermal Coefficient). Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang sanggup berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini menciptakan termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi.

Gambar dan Simbol Komponen Thermistor PTC dan NTC

Termistor terbuat dari adonan oksida-oksida logam yang diendapkan seperti: mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U). Rangkuman tahanannya yaitu dari 0,5 W hingga 75 W dan tersedia dalam banyak sekali bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk manik-manik (beads) dengan diameter 0,15 mm hingga 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin
(washer) dengan ukuran 2,5 mm hingga 25 mm. Cincin-cincin sanggup ditumpukan dan di tempatkan secara seri atau paralel guna memperbesar disipasi daya.



Dalam operasinya termistor memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap temperatur, dan umumnya nilai tahanannya turun terhadap temperatur secara eksponensial untuk jenis NTC (Negative Thermal Coefficient).

Koefisien temperatur α didefinisikan pada temperature tertentu contohnya 25 derajat celcius sebagai berikut :


Karakteristik Termistor PTC dan NTC

Karkateristik thermistor berikut memperlihatkan korelasi antara temperatur dan resistansi ibarat tampak pada gambar berikut.


Demikian sharing Om BT tentang Prinsip Kerja Sensor Suhu, Jenis dan Cara Kerjanya (Thermistor PTC dan NTC). Semoga bermanfaat. [bt]

Sumber http://www.blogteknisi.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Prinsip Kerja Sensor Suhu, Jenis Dan Cara Kerjanya (Termistor Ptc Dan Ntc)"

Posting Komentar