Surat Untuk Para Supporter Sepakbola Indonesia Dari Kami Warga Biasa
Selamat pagi, Siang, Sore, Petang, Malam buat semuanya…
Buat para pembaca, Diharapkan membaca artikel ini hingga selesai supaya tidak ada salah paham atau diskriminasi bagi sebagian pihak nantinya.
Beberapa hari yang lalu, Terdapat kejuaraan sepak bola yang Alhamdulillah dimenangkan oleh Arema. Saya sendiri bukan penggila sepak bola yang paham ihwal supporter.
Namun, sejauh yang saya ketahui yaitu Arema itu supporter yang baik.
Sayangnya, Kepercayaan saya harus menelan pil pahit ketika terdapat oknum supporter yang merusak kendaraan beroda empat warga dengan plat L (Surabaya).
Walaupun, masih banyak juga insiden supporter yang lebih parah daripada ini. Akan tetapi saya beranggapaan bahwa sekecil apapun kejahatan tetap akan merugikan orang lain.
Bukan soal ini masih mending daripada supporter yang lain hingga menghilangkan nyawa, dan sebagainya.
Semoga bunyi kami, Warga Biasa ini bisa didengar oleh para supporter yang sempat membaca artikel ini. Berikut beberapa hal yang kami rasakan ketika berada disekitar kalian para supporter…
KAMI TAKUT
Iya, Benar. Bahkan ketika kami merasa yaitu bab dari kota daerah Anda tinggal.
Ketika kalian mengadakan konvoi yang semena-mena dengan memakai 2 ruas jalan, dengan menodongkan tongkat bendera pujian kalian kepada para pengendara yang tidak mau minggir.
Saya yakin, diantara kalian para supporter yang melaksanakan hal serupa dulunya ada yang tidak baiklah akan sikap para pengendara MoGe yang dihadang oleh mas elanto wijyono di Yogyakarta dulu.
Banyak yang menghina para kaum elit tersebut alasannya yaitu bertindak semena-mena alasannya yaitu punya duit banyak.
Kita semua warga Indonesia, Yang populer dengan keramahannya. Para turis menyukai kesantunan para penduduk indonesia.
Sayangnya, Kesantunan tersebut umurnya semakin renta dan semakin hilang dijajah hedonisme. Semoga kita, para kaum muda bisa memahami identitas Indonesia yang sebenarnya.
KAMI BANGGA, TAPI TAK BAHAGIA
Setiap orang selalu besar hati ketika sebagian dari dirinya, Kota daerah mereka tinggal atau Almamater yang pernah mereka gunakan mendapat predikat juara.
Tapi sayangnya, Kami tak bahagia…
Ketika para supporter supporter itu menentukan untuk merayakan kemenangan dengan hedonisme, Sekali lagi kami tak bahagia.
Ketika akomodasi fasilitas kota yang sudah menghabiskan uang banyak semuanya rusak. Uang yang dipakai untuk membayar akomodasi yang kalian rusak yaitu uang orang renta kalian yang membayar pajak untuk pembangunan.
Dan ketika beberapa bulan kedepan kalian mengeluh kota kalian rusak semua, Pemerintah kalian jadikan kambing hitam alasannya yaitu tidak mengelola dengan baik.
Entah harus bagaimana supaya bisa menciptakan kalian paham, Jika kalian merasa lelah dengan cobaan hidup yang balasannya melampiaskan kemarahan kalian kepada sekitar.
Sadarlah, Masih banyak orang lain yang masalahnya lebih besar dari kalian. Tapi mereka menentukan untuk tidak jadi pecundang…
KAMI TAK PERNAH AMAN
Ketika kami, Warga biasa yang hendak keluar kota harus was was dan takut terjadi sesuatu pada keluarga kami ketika di perjalanan.
Kami yang tak pernah tahu urusan kalian di lapangan hijau, Tak pernah tahu apa yang telah kalian perbuat dengan orang lain, Dengan supporter dari kota lain harus mencicipi akhir dari kebodohan kalian.
Hanya dengan alasan beda Plat nomor balasannya kalian menghakimi kami warga tak bersalah yang tak mengerti apa apa. Padahal selama kalian hidup, Orang orang disekitar kalian tak pernah mempermasalahkan perbedaan agama sekalipun.
Orang renta yang membayangkan keselamatan anak-anaknya yang sedang merantau di kota dengan supporter anarkis.
Para pedagang yang tidak mendapat uang untuk menghidupi anak dan istrinya alasannya yaitu warung daerah mereka mencari nafkah harus ditutup alasannya yaitu kebodohan kalian.
Anak anak kecil yang histeris ketika mendengar teriakan teriakan penuh amarah, Tindakan tindakan anarkis tanpa otak.
Saya harap, suatu ketika kalian akan mencicipi hal menyerupai ini supaya kalian berhenti bertindak bodoh.
KENYAMANAN KAMI TERENGGUT
Perih rasanya ketika mendengar sahabat sahabat kita harus sembunyi, Menyembunyikan kendaraan dan nyawa mereka alasannya yaitu berbeda identitas dengan kalian.
Kendaraan yang kami beli dengan susah payah, Dengan keringat yang tiap hari tiap malam kami teteskan untuk membahagiakan keluarga kecil kami.
Ketika mendengar tetangga yang sedang menahan rasa sakit dari penyakitnya yang sudah usang ditahan. Harus terganggu bunyi teriakan teriakan anarkis kalian.
Mobil kendaraan beroda empat ambulance yang seharusnya dengan cepat harus hingga tujuan jadi terhambat alasannya yaitu arak arakan konvoi kalian. Entah bagaimana perasaan orang yang menahan sakit didalam kendaraan tersebut.
Para polisi yang seringkali menjadi kambing hitam ketika harus bertindak keras kepada kalian yang tolol. Kepada kalian yang merusak, mengganggu, dan melukai orang lain.
Para pihak kebersihan yang dengan sabar mengais sampah sampah yang kalian tinggalkan dengan tanpa memikirkan mereka.
tapi…
KAMI BERTERIMA KASIH
Berkat kalian juga banyak orang yang mengais rejeki, Menjual perlengkapan team yang kalian gemari. Kalian membantu mereka untuk menghidupi keluarga kecilnya…
Kalian dengan segenap hati mendukung team kalian sehingga mereka bisa mendapat juara…
Karena kalian juga telah menunjukkan identitas kepada kota daerah kalian tinggal…
Akan tetapi, itu saja tidak cukup…
…Kami butuh secuil dari dalam dada kalian, Kami butuh apa yang disebut dengan kemanusiaan dari diri kalian.
Jadilah supporter yang punya harga diri…
Kalah, Menang mereka semua tetap team yang berusaha dengan sekuat tenaga mereka untuk membahagiakan kalian. Membuat kalian besar hati bahwa kalian tidak salah telah mendukung mereka.
Bagi kami, Kalian semua sama…
Supporter sepak bola, Basket, Bulu tangkis, Bola volley, semua supporter yaitu sama. mereka mendukung apa yang dicintainya. Jangan nodai cinta kalian dengan tindakan ceroboh yang balasannya merugikan orang lain.
Terima kasih…
Sekian, Surat Untuk Para Supporter Sepakbola Indonesia.
Sumber https://bacaanku.com/
0 Response to "Surat Untuk Para Supporter Sepakbola Indonesia Dari Kami Warga Biasa"
Posting Komentar