Tidak Seorangpun Yang Berpikir Bahwa Treece Mcdavitt Yakni Seorang Karyawan Yang Jahat

STUDI KASUS MANAJEMEN - MANAJERIAL IMPLICATORS
 
WHEN SALARIES AREN’T SECRET
    
   Tidak seorangpun yang berpikir bahwa Treece McDavitt yaitu seorang karyawan yang jahat. “Hanya nakal”, kata seseorang.
   Apapun motivasinya, hari sebelum Treece meninggalkan RightNow!, seorang peritel busana perempuan dengan harga murah, dan spesialis komputer berusia 26 tahun telah mengakses fail-fail HRD dan mengirimkan daftar gaji-gaji melalui email kepada seluruh karyawan. Sekarang semua orang telah mengetahui berapa yang didapatkan setiap orang; jadinya mereka merasa kesal alasannya mereka mendapat honor sangat sedikit atau merasa aib alasannya mereka mendapat honor sangat banyak. Ketidakseimbangan gaji-gaji kini sanggup dilihat orang-orang, dan CEO Hank Adamson mesti melaksanakan sesuatu untuk memperhalus keadaan.
   Setelah diberikan nasehat oleh kedua sahabatnya kini sang CEO harus mempertimbangkan dua pilihan. Charlie Herald, wakil presiden HRD, mengambil pendekatan menurut slogan “kamu mendapat lemon, maka kau sanggup menciptakan limun”: dengan tetap menciptakan gaji-gaji diketahui publik, untuk menciptakan mereka yakin perihal keadilan perusahaan, serta menekan para karyawan untuk bekerja lebih keras. Sementara itu, CFO Harriet Duval melihat yang diperlukan yaitu pengendalian terhadap duduk kasus yang terjadi: permohonan maaf, memperbaiki sistem kompensasi perusahaan, dan terus menjaga belakang layar gaji.
 
QUESTION:
    
   Apakah charlie harus berada pada sisi Charlie atau Harriet? Atau mungkin menawarkan penyelesaian diantara dua sisi? Apa yang akan ia lakukan untuk menghadapi permasalahan honor ini?
 
ANSWER:
     
   Di Indonesia, honor para pejabat biasanya memang sah-sah saja diumumkan kepada publik, berbeda dengan honor pegawai swasta yang merupakan pecahan dari dokumen perusahaan yang harus dirahasiakan. Namun kenyataannya, honor bukanlah belakang layar bagi karyawan. Di sisi lain, transparansi honor justru sanggup menjadi parameter untuk memicu motivasi karyawan dalam pencapaian hasil pekerjaan sehingga terjadi kompetisi positif dan obyektif. Tapi di satu sisi, transparansi yang dibiarkan juga mempunyai kelemahan, diantaranya; Karyawan akan gampang dibajak oleh kompetitor alasannya mengetahui struktur perusahaan, terjadinya tabrakan antar karyawan alasannya kecemburuan, adanya keberatan satu pihak yang gajinya tidak ingin dibeberkan, semakin tingginya demand karyawan untuk kenaikan gaji, ataupun sanggup saja karyawan justru tidak termotivasi alasannya mengetahui honor bosnya ternyata tidak jauh berbeda dari gajinya sendiri. Lagipula, menurut UU No. 13 Tahun 2003 perihal ketenagakerjaan, seorang pimpinan perusahaan berha melaksanakan pemecatan jikalau ada karyawan yang membongkar atau membocorkan dokumen perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. Intinya, transparansi honor lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya, dan untuk karyawan yang dengan sengaja membocorkan belakang layar perusahaan, berhak untuk diberikan PHK. Sedangkan jikalau kita berbicara dari sistem kompensasi, transparansi boleh-boleh saja, tapi itu hanya berlaku untuk gaji, upah atau bonus, bukan tunjangan. Ini dikarenakan santunan setiap karyawan yang berbeda-beda sehingga sanggup mengakibatkan kecemburuan sosial. Adapun kompensasi gaji, upah atau bonus yang diperbolehkan antara lain Kompensasi menurut prestasi kerja, Kompensasi menurut usang bekerja, Kompensasi menurut senioritas serta Kompensasi menurut kebutuhan. Dan santunan yang sebaiknya dirahasiakan yaitu santunan asuransi kesehatan, santunan pensiun, santunan tahunan, santunan transport, dll.

Sumber http://dasarekonomi.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Tidak Seorangpun Yang Berpikir Bahwa Treece Mcdavitt Yakni Seorang Karyawan Yang Jahat"

Posting Komentar