Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian sosial ada banyak sekali macam. Pada dasarnya, riset kuantitatif berbeda dengan riset kualitatif dalam proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan umumnya tidak hanya satu, melainkan kombinasi beberapa cara. Hal ini dilakukan untuk menunjang kualitas penelitian.
Namun demikian, bukan berarti semakin banyak teknik pengumpulan data yang diterapkan, penelitian semakin berkualitas. Riset kuantitatif misalnya, pengumpulan data memakai data set yang sudah tersedia umum dilakukan. Bukan berarti data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri lebih berkualitas, membeli data set yang diiliki oleh institusi yang kredibel tentu menunjukkan kualitas itu sendiri.
Baca juga
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
Dalam riset kualitatif, teknik pengumpulan data biasanya lebih beragam. Wawancara dan observasi ialah dua teknik utama yang sering dilakukan. Tulisan ini akan mengulas beberapa teknik pengumpulan data riset sosial dan sosiologi baik kualitatif maupun kuantitatif.
Beberapa pola teknik pengumpulan data
Observasi
Teknik observasi lumrah dilakukan oleh peneliti baik dalam riset sosial. Riset kualitatif lebih sering menerapkan observasi ketimbang kuantitatif. Observasi ialah proses pengamatan fenomena sosial secara teliti untuk menemukan gejala-gejala sosial yang menarik. Gejala sosial yang ditangkap berpotensi menjadi problem sosial yang penting untuk dikaji. Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai ”orang luar” yang melaksanakan pengamatan. Peneliti sanggup memakai alat bantu ibarat gadget atau buku catatan untuk mencatat tanda-tanda sosial apa yang dilihatnya. Catatan penelitian merupakan hasil pengamatan yang sifatnya empiris.
Observasi partisipatoris
Observasi partisipatoris ialah pengamatan secara lebih detail dan mendalam. Mendalam artinya peneliti menjadi bab dari masyarakat yang diteliti. Teknik observasi partisipatoris umunya diterapkan dalam riset kualitatif. Sebagai contoh, seorang peneliti yang mengkaji komunitas lingkungan yang tumbuh dikalangan anak muda urban, ikut bergabung melaksanakan kegiatan komunitas dalam rangka pengamatan secara partisipatoris. Peneliti ikut kegitan komunitas sebagaimana anggota komunitas lainnya. Etika penelitian menganjurkan biar acara pengamatan dilakukan dengan sepengetahuan pengurus atau anggota komunitas. Namun apabila isu yang diteliti sensitif, peneliti sanggup melaksanakan secara sembunyi-sembunyi dengan tetap menjaga privasi dan identitas anggota yang diteliti.
Observasi online
Pada hakikatnya, observasi online sama dengan observasi lainnya. Perdebatan mengenai observasi online berputar pada isu kehadiran fisik peneliti yang dianggap berbeda dengan kehadiran di dunia maya. Validitas observasi online sangat tergantung pada tema riset sosial yang dilakukan. Misal, riset ihwal lembaga penggemar drama korea di Facebook, memakai observasi online ialah sebuah keharusan.
Baca juga: Metode Observasi
Wawancara
Teknik ini jamak dilakukan dalam riset kualitatif dan kuantitatif. Riset kuantitatif sanggup memakai wawancara namun biasanya tidak mendalam. Wawancara riset kualitatif dilakukan secara mendalam alasannya ialah data berupa narasi merupakan data primer yang memilih kualitas penelitian kualitatif. Untuk melaksanakan wawancara, sejumlah persiapan diperlukan, antara lain: peneliti menyusun panduan wawancara, menyiapkan catatan atau alat rekam, mengatur acara wawancara dengan calon narasumber atau informan. Uji coba wawancara diharapkan sebelum peneliti mewawancarai narasumber lebih lanjut. Biasanya satu atau dua narasumber pertama diwawancarai sebagai uji coba penduan wawancara. Peneliti mencatat apa kekurangan interview guide selama wawancara uji coba, kemudian melengkapinya. Pemberitahuan kepada interviewee ihwal identitas peneliti dan riset yang dilakukan diharapkan sebagai bab dari adab penelitian.
Wawancara online
Wawancara online dilakukan dengan media digital. Sebelum wawancara online, ada istilah yang dikenal dengan nama wawancara via telepon. Kualitas wawancara online tentu tergantung pada topik riset yang diteliti. Kelebihan wawancara online ialah efisiensi biaya dan waktu yang dikeluarkan oleh peneliti. Kekurangannya tentu saja, peneliti tidak sanggup menangkap keseluruhan gestur yang tampak sebagaimana wawancara konvensional. Lagi-lagi, urgensi teknik pengumpulan data melalui media digital tergantung pada tema dan problem penelitian.
Baca juga: Teknik Wawancara Penelitian
Survei
Survei sebagai teknik pengumpulan data banyak dilakukan dalam riset kuantitatif dan mixed method. Survei dilakukan dengan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sama ibarat teknik wawancara, peneliti sebaiknya melaksanakan uji coba kuesioner terlebih dahulu terhadap satu atau dua informan sebelum melaksanakan survei lebih lanjut. Etika penelitian juga perlu diperhatikan oleh peneliti selama survei. Proses survei sangat tergantung pada struktur dan konten kuesioner yang dibagikan.
Survei online
Pada dasarnya survei online sama dengan survei konvensional. Hanya medianya saja yang berbeda. Survei online memakai platform digital dan kuesioner didistribusikan secara online. Saat ini beberapa situs dan aplikasi menunjang platform survei online. Salah satu aplikasi yang sering dipakai ialah Survei Monkey, Google Form, dan sebagainya.
Baca juga: Contoh Kuesioner Penelitian
Polling
Polling merupakan versi sederhana dari survei. Data hasil polling juga tidak selengkap atau sedetail hasil survei. Riset ihwal preferensi politik masyarakat banyak dilakukan melalui polling. Saat ini beberapa aplikasi media umum mempunyai fitur polling yang sanggup dipakai untuk riset.
Studi literatur
Riset bersifat kumulatif, artinya penelitian yang akan dilakukan selayaknya mempunyai rujukan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data dengan studi literatur sangat memilih kualitas penelitian. Semakin lengkap penelitian sebelumnya yang dilibatkan dalam rancangan penelitian, semakin berpengaruh dapat dipercaya tawaran penelitian. Sangat jarang penelitian sosial merupakan penelitian yang sama sekali baru. Biasanya sudah ada penelitian yang dilakukan meskipun dengan lokasi dan fokus yang berbeda. Kebaruan dalam riset sosial ialah pada temuan, bukan pada isu secara umum. Literatur sanggup dibagi menjadi dua, yakni literatur primer dan literatur sekunder. Literatur primer ialah literatur utama yang digunakan. Sedangkan literatur sekunder dipakai hanya sebagai penunjang literatur utama.
Baca juga: Teknik Analisis Data Penelitian
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Teknik Pengumpulan Data"
Posting Komentar