Pemanfaatan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup tersusun atas unsur biotik ( manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik ), unsur abiotik (produsen, konsumen, dan dekomposer / pengurai), serta sosial budaya ( nilai, norma, budpekerti istiadat, dan keyakinan dalam sikap sosial ). Undang - undang Nomor 32 Tahun 2009 perihal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk insan serta perilakunya yang memengaruhi lingkungan itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan , kesejahteraan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
Salah satu bentuk pemanfaatan lingkungan hidup ialah sebagai lahan pertanian
Kualitas lingkungan hidup sanggup diartikan sebagai kondisi lingkungan yang sanggup menunjukkan daya dukung yang optimal untuk kelangsungan hidup insan pada suatu wilayah. Kualitas lingkungan hidup meliputi kualitas lingkungan biofisik, sosial-ekonomi, dan budaya yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, teknologi, dan politik.

Berbagai jenis pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
A. Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup insan harus dilakukan sesuai dengan daya dukung lingkungan biar lahan sanggup dimanfaatkan secara optimal dalam jangka panjang. Tujuan pemanfaatan lahan sebagai berikut :
  1. Memperoleh hasil produksi secara maksimal dari setiap unit lahan.
  2. Memilih tata cara pengelolaan lahan yang menguntungkan secara maksimal.
  3. Terciptanya keseimbangan, keselarasan, dan kelestarian antara insan dengan lingkungan hidup.
  4. Mencegah menurunnya potensi lahan potensial.

Beberapa jenis pemanfaatan lahan oleh insan sebagai berikut :
1) Lahan Pertanian
Kegiatan pertanian diusahakan pada daerah perdesaan sebab luasnya ketersediaan lahan non terbangun dengan kualitas lahan yang mendukung acara pertanian. Sistem pertanian yang mendukung pembangunan berkelanjutan sanggup dilakukan dengan cara Monokultur dan Polikultur. Cara menjaga kesuburan tanah lahan pertanian ialah sebagai berikut :
  • Memberi pupuk organik.
  • Meminimalisasi penggunaan pupuk buatan.
  • Membuat saluran irigasi untuk pengairan sawah yang jauh dari mata air.
  • Membuat sengkedan untuk mencegah abrasi tanah.
  • Menjaga tanah dari penggunaan zat kimia.
  • Melakukan rotasi tanaman.
  • Memelihara cacing tanah dalam tanah untuk membantu menggemburkan tanah. 

2) Lahan Permukiman
Faktor lebih banyak didominasi yang harus diperhatikan dalam penentuan lahan permukiman ialah sebagai berikut :
  • Kelas kemiringan lereng.
  • Kekuatan batuan.
  • Kembang kerut tanah.
  • Kerawanan bencana.
  • Daya dukung tanah.
  • Karakteristik tanah.
Permukiman dikawasan lereng masih diperbolehkan asalkan mengikuti arah kontur. Selain itu, dalam pemanfaatan lahan permukiman harus mempunyai sarana prasarana jalan dan terjangkaunya sarana transportasi umum ataupun kemudahan umum lain.

3) Lahan Industri
Dalam upaya mendukung kelancaran kegiatan industri, lahan yang sesuai untuk kegiatan industri harus memenuhi syarat ialah sebagai berikut :
  • Tidak mengurangi areal tanah pertanian.
  • Tidak berfungsi sebagai pelindung sumber daya alam dan warisan budaya.
  • Sesuai tata ruang wilayah setempat.
  • Tidak berlokasi di daerah pertanian, hutan produksi, dan daerah lindung.
  • Jenis industri yang dikembangkan harus mempunyai keterkaitan dengan karakteristik lokasi setempat menyerupai kemudahan kanal ke materi baku dan pasar.
  • Memiliki kajian analisis mengenai dampak lingkungan.

4) Pemanfaatan Lahan yang terbatas
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan. Kebutuhan lahan sanggup diupayakan dengan reklamasi melalui penimbunan kembali lahan bekas tambang, pengerukan pantai, dan pengeringan rawa. Lahan terbatas sanggup dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dengan menerapkan akal daya pertanian secara bertingkat (vertikal), baik indoor maupun outdoor. Sistem akal daya pertanian secara vertikal  merupakan konsep penghijauan yang sesuai untuk daerah perkotaan sebab keterbatasan lahan non-pertanian.

B. Pemanfaatan Air Tawar dan Air Laut
Ketersediaan air maritim dan air tawar di wilayah Indonesia melimpah sebab sekitar dua pertiga wilayah Indonesia berupa perairan. Air Tawar dan air maritim di wilayah Indonesia sanggup dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi menyerupai akal daya ikan air tawar dan ikan air payau, pemanfaatan energi alternatif, dan pengembangan kegiatan pariwisata.

C. Pemanfaatan Udara
Udara mengandung banyak gas yang berperan penting demi terjaganya kelangsungan hidup makhluk hidup di Bumi. Makhluk hidup membutuhkan Oksigen (O2) untuk bernapas (respirasi). Karbon Dioksida (
CO2) diharapkan oleh tumbuhan berklorofil untuk proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat. Mengingat pentingnya udara bagi kehidupan, maka udara perlu dijaga kebersihannya dengan beberapa cara ialah sebagai berikut :

  • Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari permukiman penduduk. 
  • Mengolah limbah industri terlebih dahulu sebelum dibuang supaya tidak mencemari lingkungan hidup.
  • Menggiatkan gerakan penghijauan (reboisasi).
  • Melakukan sosialisasi pentingnya lingkungan hidup pada masyarakat luas.

Sekian pembahasan kita kali ini perihal Pemanfaatan Lingkungan Hidup. Semoga Bermanfaat.

(Baca Juga : BIOSFER)

Sumber http://teknoaldebran.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pemanfaatan Lingkungan Hidup"

Posting Komentar