✔ Hal - Hal Yang Perlu Dilihat Dalam Berinvestasi Saham
Ekspektasi atau motivasi setiap investor ialah mendapat keuntungan dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Para investor yang bermain di pasar modal, khususnya saham, niscaya mempunyai motivasi yang sama pula, yaitu mendapat keuntungan. Bermain saham mempunyai potensi keuntungan dalam 2 (dua) hal yaitu pembagian deviden dan kenaikan harga saham (capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari diveden itu sendiri, sanggup berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli. Di mana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham.
Ini hanyalah sepotong dari keseluruhan bentuk investasi saham. Satu hal penting lain yang harus dipertimbangkan ialah ketidakpastian alias risiko. Karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Hukum investasi yang tidak sanggup dipungkiri ialah semakin tinggi ekspektasi pendapatan akan semakin tinggi pula risiko yang harus Anda ambil. Oleh sebab mengenali tingkat toleransi Anda terhadap risiko akan memperlihatkan masukan penting bagi Anda, apakah jenis investasi ini sesuai dengan apa yang Anda inginkan?
Tidaklah praktis untuk menetapkan saham mana yang akan Anda pilih dari sekian banyak saham yang tercatat (listing) di pasar modal. Sebelum Anda terjun, ikut ambil cuilan dalam investasi di pasar modal khususnya saham, ada beberapa faktor penting yang berdasarkan irit kami harus Anda pertimbangkan sebagai investor.
Expected Rate of Return E(r)
Dalam hal ini, E(r) bergantung terhadap tiga hal, yaitu harga pembelian, deviden dan kenaikan harga. Hal ini karena, potensi pendapatan atau keuntungan dari bermaian saham didapat dari dua jenis pendapatan yaitu, deviden dan capital gain.
Sebagin contoh, bila seorang investor membeli saham PT. A seharga Rp 5.000/lembar sahamnya sebanyak 2 lot (1000 lembar saham) maka total investasinya sebanyak Rp.5 juta. Diharapkan tahun depan, perusahaan A akan membagikan dividen sebesar Rp 200/ lembar sahamnya dan pada ketika itu harga dari saham mengalami kenaikan hingga harga Rp.5.600. Sehingga E(r) investor tersebut ialah sebesar 16 persen/tahun [(5600+200-5000)/5000)].
Ekspektasi tingkat pengembalian sanggup diukur dan diperhitungkan dengan adanya horizon waktu yang telah ditetapkan. Dikaitkan dengan perencanaan investasi yang akan seharusnya Anda lakukan, penetapan horizon waktu harus diadaptasi dengan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan yang Anda dan keluarga inginkan.
Risiko
Risiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, sebab sanggup saja, harga saham yang diperlukan naik malah mengalami penurunan atau Anda mengharapkan perusahaan akan beroperasi dengan baik dan mendapat keuntungan ternyata malah mengalami kerugian yang berakibat perusahaan harus menetapkan untuk tidak memperlihatkan deviden kepada para pemegang sahamnya.
Dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di saham, investor sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko. Jangan hingga bermain saham menciptakan Anda tidak sanggup tidur dan stres.
Seorang investor sanggup dikatakan risk averse (menghindari risiko) di mana mereka hanya mau mengambil investasi tanpa risiko atau risk-free investment. Sedangkan risk neutral (tidak mempertimbangkan risiko) ialah kelopok investor yang melihat investasi dengan risiko tinggi hanya sebatas ekspektasi tingkat pengembaliannya.
Yang terakhir ialah risk lover (menyukai risiko). Investor kelompok ini ialah mereka yang suka dengan risiko, di mana mengambil investasi dengan tingkat risiko tinggi juga sebab kesenangan mereka terhadap risiko.
Jadi perlu adanya pertimbangan dalam menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko biar Anda sanggup menentukan atau menentukan perimbangan yang optimal dari ekpekasi tingkat pengembalian dengan risiko dalam bertransaksi saham.
Menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko dipengaruhi oleh banyak hal ibarat usia, tingkat pendapatan, lingkungan di mana Anda dibesarkan, jangka waktu investasi, keadaan psikologis Anda dan masih banyak lagi. Bila secara keuangan Anda sudah mapan, di mana investasi yang Anda lakukan di saham tidak akan banyak mempengaruhi keadaan keuangan keluarga Anda maka secara praktis akan mengambil risiko yang tinggi.
Tapi bila investasi yang Anda lakukan pada instrumen saham sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Anda dana keluarga khsususnya untuk jangka panjang, maka Anda cenderung berhati-hati dalam menentukan risiko yang akan diambil.
Premi Risiko (Pr)
Premi risiko ialah besarnya suplemen tingkat pengembalin yang diperlukan investor, sebagai kompensasi atas kesanggupan untuk menanggung risiko yang lebih besar. Secara matematis Pr merupakan selisih dari E(r) dengan suku bunga bebas risiko (rf). Tingkat suku bunga SBI atau deposito sanggup menjadi pendekatan terhadap angka rf. Misalkan rf ialah sebesar 10 persen/tahun (berdasarkan tingkat suku bunga deposito) dan E(r) dari investor ialah 15 persen/tahun, sehingga investor mengharapkan nilai kompensasi sebesar 5 persen untuk risiko yang harus ditanggung.
Logikanya, investor tidak akan membeli saham bila E(r)nya £ rf, sebab akan lebih aman menempatkan dana dalam bentuk deposito yang memperlihatkan tingkat pengembalian yang niscaya (tanpa risiko).
Pendapatan
Dalam uraian di awal pembahasan telah diberikan bahwa terdapat 2 (dua) potensi keuntungan dalam bermain saham, yaitu deviden dan capital gain. Melihat potensi keuntungan yang sanggup didapat, bila Anda melihat jangka waktu yang panjang, saham dengan dividend yield-dividen atau saham dibagi harga 1 lembar saham di pasar-tinggi sanggup menjadi alternatif pilihan. Di mana Anda akan memegang saham tersebut untuk mendapat keuntungan dividen yang regular setiap tahun. Sedangkan untuk investor yang tidak mengharapkan deviden dalam jangka waktu pendek, menentukan saham perusahaan yang tingkat pertumbuhan labanya tinggi (growth stock).
Perusahaan sejenis ini biasanya tidak membagikan deviden atau memperlihatkan deviden dalam jumlah kecil dan sebagian besar keuntungan perusahaan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan. Dalam jangka waktu panjang, investor diperlukan akan mendapat keuntungan atau pendapatan dalam bentuk kenaikan harga saham.
Bila Anda melihat atau memperhatikan Bursa Efek Jakarta, maka Anda akan mendapat sebagian besar dari investor individu yang bermain di sana hanyalah investor jangka pendek. Perusahaan sekuritas atau dana pensiun akan lebih melihat portofolio sahamnya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tetapi sayangnya dengan keadaan pasar modal ketika ini yang kurang bergairah, menciptakan banyak investor, baik individu maupun institusi menunda waktunya untuk mengalokasikan atau menginvestasikan dananya di bursa saham. Semakin hari total volume transaksi di bursa imbas kian tipis. Hal ini sanggup dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain keadaan ekonomi atau politik di Indonesia yang masih kurang kondusif.
Pajak
Setiap keuntungan atau pendapatan dari banyak sekali jenis investasi akan selalu dibebani oleh pajak. Demikian pula dengan investasi saham. pendapatan Anda dari deviden niscaya dikenai pajak, demikian juga dengan pendapatan dari capital gain.
Perbedaannya, pajak dari capital gain gres dikenakan bila investor memperoleh keuntungan dari penjualan sahan yang dimilikinya. Hal ini mengapa perlu dipertimbangkan sebab pajak sanggup sangat mempengaruhi keuntungan yang potensial untuk Anda peroleh.
Sendi dasar dari semua bentuk investasi ialah adanya hukum main yang terang dan transparan. Dalam bermain saham, para investor juga sangat mengharapkan bahwa bursa yang ada juga memperlihatkan semua ini kepada mereka, sehingga para investor yang bermain di bursa tidak merasa dirugikan. Aturan, baik hukum pajak maupun hukum main para member Bursa harus dipegang teguh, sehingga memperlihatkan nilai tambah kepada pasar itu sendiri. Yang pada alhasil akan menarik investor untuk turut berpartisipasi dalam transaksi di Bursa khususnya saham.
Biaya Transaksi
Melakukan jual beli di bursa saham tidaklah gratis, investor dalam hal ini harus membayar biaya transaksi. Besarnya biaya transaksi sekitar 0,033 persen dari total biaya pembelian saham. Biaya transaksi lain ialah komisi, di mana besarnya bergantung dengan perusahaan pialang Anda, kisaran besarnya biaya komisi ialah 0.2 persen dari total harga pembelian saham. Hal ini sebab perdagangan di bursa memakai jasa pialang (broker).
Sebelum melaksanakan perdagangan di bursa saham maka sebaiknya Anda mengetahui banyak sekali biaya yang harus Anda keluarkan setiap kali Anda melaksanakan perdagangan atau jual beli saham. Sehingga hal ini tidak menciptakan Anda resah dan merasa dirugikan di kemudian hari.
Kondisi Keuangan Anda
Kondisi keuangan keluarga ketika ini, yang berdasarkan irit kami perlu menjadi pertimbangan paling awal sebelum Anda menetapkan untuk bermain saham di Bursa. Bila Anda ingin ikut bertransaksi saham maka sebaiknya Anda sudah menganggarkan dana memang untuk investasi ini. Kebutuhan akan dana darurat atau pos dana untuk emergency fund harus dialokasikan terlebih dahulu. Jangan Anda memakai dana ini untuk berinvestasi. Karena kebutuhan yang tidak terduga, penempatan dalam investasi yang likuid menjadi prioritas.
Melakukan transaksi saham sebaiknya dilakukan bila keadaan keuangan keluarga Anda sudah cukup mapan. Mapan di sini diartikan sebagai keadaan di mana Anda mempunyai dana yang cukup besar untuk turut berinvestasi di Bursa saham. Makara berinvestasi dalam Bursa saham jangan hingga malah merusak tatanan keuangan keluarga yang telah Anda bangkit bersama selama ini.
Satu hal yang juga harus diperhatikan ialah waktu yang Anda miliki untuk mengikuti perubahan atau analisa untuk membeli saham tertentu. Bila waktu Anda terbatas maka sebaiknya Anda mencoba dulu untuk bermain di Reksadana saham. Dengan bertransaksi Reksadana pengelolaan dana Anda serahkan kepada menejer investasi profesional.
Jadi banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum Anda terjun ke dalam Bursa saham. Faktor-faktor di atas merupakan citra kasar dari seluk beluk investasi saham. Masih banyak ilmu yang harus ditimba, sehingga Anda mendapat keseimbangan komposisi tingkat pengembalian dengan risiko yang terkandung. Semoga pembahasan singkat ini memperlihatkan masukan dan suplemen materi pertimbangan biar Anda sanggup mengambil keputusan terbaik bagi keuangan atau investasi yang Anda lakukan Sumber http://candraekonom.blogspot.com
Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari diveden itu sendiri, sanggup berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli. Di mana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham.
Ini hanyalah sepotong dari keseluruhan bentuk investasi saham. Satu hal penting lain yang harus dipertimbangkan ialah ketidakpastian alias risiko. Karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Hukum investasi yang tidak sanggup dipungkiri ialah semakin tinggi ekspektasi pendapatan akan semakin tinggi pula risiko yang harus Anda ambil. Oleh sebab mengenali tingkat toleransi Anda terhadap risiko akan memperlihatkan masukan penting bagi Anda, apakah jenis investasi ini sesuai dengan apa yang Anda inginkan?
Tidaklah praktis untuk menetapkan saham mana yang akan Anda pilih dari sekian banyak saham yang tercatat (listing) di pasar modal. Sebelum Anda terjun, ikut ambil cuilan dalam investasi di pasar modal khususnya saham, ada beberapa faktor penting yang berdasarkan irit kami harus Anda pertimbangkan sebagai investor.
Expected Rate of Return E(r)
Dalam hal ini, E(r) bergantung terhadap tiga hal, yaitu harga pembelian, deviden dan kenaikan harga. Hal ini karena, potensi pendapatan atau keuntungan dari bermaian saham didapat dari dua jenis pendapatan yaitu, deviden dan capital gain.
Sebagin contoh, bila seorang investor membeli saham PT. A seharga Rp 5.000/lembar sahamnya sebanyak 2 lot (1000 lembar saham) maka total investasinya sebanyak Rp.5 juta. Diharapkan tahun depan, perusahaan A akan membagikan dividen sebesar Rp 200/ lembar sahamnya dan pada ketika itu harga dari saham mengalami kenaikan hingga harga Rp.5.600. Sehingga E(r) investor tersebut ialah sebesar 16 persen/tahun [(5600+200-5000)/5000)].
Ekspektasi tingkat pengembalian sanggup diukur dan diperhitungkan dengan adanya horizon waktu yang telah ditetapkan. Dikaitkan dengan perencanaan investasi yang akan seharusnya Anda lakukan, penetapan horizon waktu harus diadaptasi dengan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan yang Anda dan keluarga inginkan.
Risiko
Risiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, sebab sanggup saja, harga saham yang diperlukan naik malah mengalami penurunan atau Anda mengharapkan perusahaan akan beroperasi dengan baik dan mendapat keuntungan ternyata malah mengalami kerugian yang berakibat perusahaan harus menetapkan untuk tidak memperlihatkan deviden kepada para pemegang sahamnya.
Dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di saham, investor sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko. Jangan hingga bermain saham menciptakan Anda tidak sanggup tidur dan stres.
Seorang investor sanggup dikatakan risk averse (menghindari risiko) di mana mereka hanya mau mengambil investasi tanpa risiko atau risk-free investment. Sedangkan risk neutral (tidak mempertimbangkan risiko) ialah kelopok investor yang melihat investasi dengan risiko tinggi hanya sebatas ekspektasi tingkat pengembaliannya.
Yang terakhir ialah risk lover (menyukai risiko). Investor kelompok ini ialah mereka yang suka dengan risiko, di mana mengambil investasi dengan tingkat risiko tinggi juga sebab kesenangan mereka terhadap risiko.
Jadi perlu adanya pertimbangan dalam menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko biar Anda sanggup menentukan atau menentukan perimbangan yang optimal dari ekpekasi tingkat pengembalian dengan risiko dalam bertransaksi saham.
Menentukan tingkat toleransi Anda terhadap risiko dipengaruhi oleh banyak hal ibarat usia, tingkat pendapatan, lingkungan di mana Anda dibesarkan, jangka waktu investasi, keadaan psikologis Anda dan masih banyak lagi. Bila secara keuangan Anda sudah mapan, di mana investasi yang Anda lakukan di saham tidak akan banyak mempengaruhi keadaan keuangan keluarga Anda maka secara praktis akan mengambil risiko yang tinggi.
Tapi bila investasi yang Anda lakukan pada instrumen saham sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi keuangan Anda dana keluarga khsususnya untuk jangka panjang, maka Anda cenderung berhati-hati dalam menentukan risiko yang akan diambil.
Premi Risiko (Pr)
Premi risiko ialah besarnya suplemen tingkat pengembalin yang diperlukan investor, sebagai kompensasi atas kesanggupan untuk menanggung risiko yang lebih besar. Secara matematis Pr merupakan selisih dari E(r) dengan suku bunga bebas risiko (rf). Tingkat suku bunga SBI atau deposito sanggup menjadi pendekatan terhadap angka rf. Misalkan rf ialah sebesar 10 persen/tahun (berdasarkan tingkat suku bunga deposito) dan E(r) dari investor ialah 15 persen/tahun, sehingga investor mengharapkan nilai kompensasi sebesar 5 persen untuk risiko yang harus ditanggung.
Logikanya, investor tidak akan membeli saham bila E(r)nya £ rf, sebab akan lebih aman menempatkan dana dalam bentuk deposito yang memperlihatkan tingkat pengembalian yang niscaya (tanpa risiko).
Pendapatan
Dalam uraian di awal pembahasan telah diberikan bahwa terdapat 2 (dua) potensi keuntungan dalam bermain saham, yaitu deviden dan capital gain. Melihat potensi keuntungan yang sanggup didapat, bila Anda melihat jangka waktu yang panjang, saham dengan dividend yield-dividen atau saham dibagi harga 1 lembar saham di pasar-tinggi sanggup menjadi alternatif pilihan. Di mana Anda akan memegang saham tersebut untuk mendapat keuntungan dividen yang regular setiap tahun. Sedangkan untuk investor yang tidak mengharapkan deviden dalam jangka waktu pendek, menentukan saham perusahaan yang tingkat pertumbuhan labanya tinggi (growth stock).
Perusahaan sejenis ini biasanya tidak membagikan deviden atau memperlihatkan deviden dalam jumlah kecil dan sebagian besar keuntungan perusahaan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan. Dalam jangka waktu panjang, investor diperlukan akan mendapat keuntungan atau pendapatan dalam bentuk kenaikan harga saham.
Bila Anda melihat atau memperhatikan Bursa Efek Jakarta, maka Anda akan mendapat sebagian besar dari investor individu yang bermain di sana hanyalah investor jangka pendek. Perusahaan sekuritas atau dana pensiun akan lebih melihat portofolio sahamnya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tetapi sayangnya dengan keadaan pasar modal ketika ini yang kurang bergairah, menciptakan banyak investor, baik individu maupun institusi menunda waktunya untuk mengalokasikan atau menginvestasikan dananya di bursa saham. Semakin hari total volume transaksi di bursa imbas kian tipis. Hal ini sanggup dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain keadaan ekonomi atau politik di Indonesia yang masih kurang kondusif.
Pajak
Setiap keuntungan atau pendapatan dari banyak sekali jenis investasi akan selalu dibebani oleh pajak. Demikian pula dengan investasi saham. pendapatan Anda dari deviden niscaya dikenai pajak, demikian juga dengan pendapatan dari capital gain.
Perbedaannya, pajak dari capital gain gres dikenakan bila investor memperoleh keuntungan dari penjualan sahan yang dimilikinya. Hal ini mengapa perlu dipertimbangkan sebab pajak sanggup sangat mempengaruhi keuntungan yang potensial untuk Anda peroleh.
Sendi dasar dari semua bentuk investasi ialah adanya hukum main yang terang dan transparan. Dalam bermain saham, para investor juga sangat mengharapkan bahwa bursa yang ada juga memperlihatkan semua ini kepada mereka, sehingga para investor yang bermain di bursa tidak merasa dirugikan. Aturan, baik hukum pajak maupun hukum main para member Bursa harus dipegang teguh, sehingga memperlihatkan nilai tambah kepada pasar itu sendiri. Yang pada alhasil akan menarik investor untuk turut berpartisipasi dalam transaksi di Bursa khususnya saham.
Biaya Transaksi
Melakukan jual beli di bursa saham tidaklah gratis, investor dalam hal ini harus membayar biaya transaksi. Besarnya biaya transaksi sekitar 0,033 persen dari total biaya pembelian saham. Biaya transaksi lain ialah komisi, di mana besarnya bergantung dengan perusahaan pialang Anda, kisaran besarnya biaya komisi ialah 0.2 persen dari total harga pembelian saham. Hal ini sebab perdagangan di bursa memakai jasa pialang (broker).
Sebelum melaksanakan perdagangan di bursa saham maka sebaiknya Anda mengetahui banyak sekali biaya yang harus Anda keluarkan setiap kali Anda melaksanakan perdagangan atau jual beli saham. Sehingga hal ini tidak menciptakan Anda resah dan merasa dirugikan di kemudian hari.
Kondisi Keuangan Anda
Kondisi keuangan keluarga ketika ini, yang berdasarkan irit kami perlu menjadi pertimbangan paling awal sebelum Anda menetapkan untuk bermain saham di Bursa. Bila Anda ingin ikut bertransaksi saham maka sebaiknya Anda sudah menganggarkan dana memang untuk investasi ini. Kebutuhan akan dana darurat atau pos dana untuk emergency fund harus dialokasikan terlebih dahulu. Jangan Anda memakai dana ini untuk berinvestasi. Karena kebutuhan yang tidak terduga, penempatan dalam investasi yang likuid menjadi prioritas.
Melakukan transaksi saham sebaiknya dilakukan bila keadaan keuangan keluarga Anda sudah cukup mapan. Mapan di sini diartikan sebagai keadaan di mana Anda mempunyai dana yang cukup besar untuk turut berinvestasi di Bursa saham. Makara berinvestasi dalam Bursa saham jangan hingga malah merusak tatanan keuangan keluarga yang telah Anda bangkit bersama selama ini.
Satu hal yang juga harus diperhatikan ialah waktu yang Anda miliki untuk mengikuti perubahan atau analisa untuk membeli saham tertentu. Bila waktu Anda terbatas maka sebaiknya Anda mencoba dulu untuk bermain di Reksadana saham. Dengan bertransaksi Reksadana pengelolaan dana Anda serahkan kepada menejer investasi profesional.
Jadi banyak faktor yang perlu Anda pertimbangkan dan dipikirkan matang-matang sebelum Anda terjun ke dalam Bursa saham. Faktor-faktor di atas merupakan citra kasar dari seluk beluk investasi saham. Masih banyak ilmu yang harus ditimba, sehingga Anda mendapat keseimbangan komposisi tingkat pengembalian dengan risiko yang terkandung. Semoga pembahasan singkat ini memperlihatkan masukan dan suplemen materi pertimbangan biar Anda sanggup mengambil keputusan terbaik bagi keuangan atau investasi yang Anda lakukan
0 Response to "✔ Hal - Hal Yang Perlu Dilihat Dalam Berinvestasi Saham"
Posting Komentar