Baterai
Baterai merupakan sebuah benda yang sanggup mengubah energi kimia yang dikandungnya menjadi energi listrik. Beberapa perangkat elektronik mirip Senter, Remote Control, Laptop, dan Handphone memakai Baterai didalamnya sebagai sumber listrik. Oleh lantaran itu, kita tidak perlu lagi memakai kabel listrik untuk menghubungkan perangkat elektronik tersebut ke sumber listrik.
Struktur dalam Baterai terdiri dari Katoda (Terminal Positif) dan Anoda (Terminal Negatif) serta sebuah Elektrolit yang mempunyai fungsi sebagai penghantar. Baterai menghasilkan Output Arus Listrik DC / Direct Current (searah).
JENIS - JENIS BATERAI
Berdasarkan penggunaannya dalam kehidupan sehari - hari, Baterai sanggup digolongkan menjadi dua jenis ialah Baterai Primer (Sekali Pakai / Single Use) dan Baterai Sekunder (Isi Ulang / Rechargeable).
1) BATERAI PRIMER (Baterai Sekali Pakai / Single Use)
Baterai Primer merupakan jenis baterai yang paling sering kita temui di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau. Baterai jenis ini biasanya mensupply tegangan sebesar 1,5 Volt serta terdiri dari beberapa jenis ukuran ialah D = Besar, C = Medium, AA = Kecil, AAA = Sangat Kecil. Selain itu, juga terdapat Baterai Primer yang berbentuk mirip kotak yang mempunyai supply tegangan sebesar 6 Volt / 9 Volt.
a. Baterai Alkaline
Baterai Alkaline mempunyai daya tahan yang lebih usang sehingga harganya lebih mahal. Elektrolit yang dipakai pada Baterai Alkaline yaitu Potassium hydroxide yang tergolong kedalam Zat Alkali (Alkaline). Oleh lantaran itu, Baterai ini disebut dengan Baterai Alkaline.
b. Baterai Zinc - Carbon
Baterai Zinc - Carbon merupakan Baterai yang sering kita temui di Pasaran dengan harga yang relatif murah kalau dibandiingkan dengan jenis baterai lainnya. Baterai jenis ini sanggup disebut juga dengan Baterai 'Heavy Duty'. Baterai Zinc - Carbon terdiri dari dua bab ialah Terminal Positif yang terbuat dari materi Karbon yang berbentuk mirip batang (rod). Sedangkan, pada bab Terminal Negatif yang terbuat dari materi Zinc yang berfungsi sebagai pembungkus Baterai.
c. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan Baterai yang bisa menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dikemas dalam bentuk fisik yang relatif kecil dan ringan dalam bentuk mirip uang koin, sehingga baterai jenis ini disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Baterai jenis ini terbuat dari materi Silver (Perak) yang harganya relatif mahal, hal ini dikarenakan tingginya harga Silver (Perak) dunia. Baterai Silver Oxide sering dipakai pada Kalkulator, Jam Tangan, serta aplikasi dibidang militer.
d. Baterai Lithium
Baterai Lithium merupakan Baterai yang mempunyai kinerja sangat baik kalau dibandingkan dengan baterai primer lainnya. Baterai jenis ini bisa bekerja pada suhu yang sangat rendah serta sanggup disimpan dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun. Baterai Lithium sering dipakai pada Jam Tangan, Mikrokomputer, dan Aplikasi Memory Backup. Baterai Lithium sanggup disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery), lantaran biasanya diproduksi dalam bentuk yang mirip uang logam.
2) BATERAI SEKUNDER (Baterai Isi Ulang / Rechargeable)
Baterai Sekunder merupakan jenis baterai yang dalam penggunaannya sanggup dilakukan isi ulang (Rechargeable). Pada dasarnya, prinsip kerja Baterai Sekunder sama dengan prinsip kerja Baterai Primer. Akan tetapi, Reaksi Kimia yang terjadi pada Baterai Sekunder ini sanggup berbalik (Reversible).
Pada kondisi Discharge, terminal pada Baterai dihubungkan dengan beban, sehingga elektron akan mengalir dari Kutub Negatif ke Kutub Positif. Sedangkan Pada kondisi Charge (Pengisian), terminal Baterai dihubungkan dengan sumber Energi Luar, maka elektron akan mengalir dari Kutub Positif ke Kutub Negatif. Sehingga terjadi proses pengisian pada Baterai.
Berikut ini pembagian terstruktur mengenai mengenai jenis - jenis Baterai Sekunder (Isi Ulang / Rechargeable) :
a. Baterai Li - Ion (Lithium - Ion)
b. Baterai Ni - Cd (Nickel - Cadmium)
c. Baterai Ni - MH (Nickel - Metal Hydride)
Sekian pembahasan kita kali ini perihal Baterai. Semoga Bermanfaat.
Sumber http://teknoaldebran.blogspot.com/
Struktur dalam Baterai terdiri dari Katoda (Terminal Positif) dan Anoda (Terminal Negatif) serta sebuah Elektrolit yang mempunyai fungsi sebagai penghantar. Baterai menghasilkan Output Arus Listrik DC / Direct Current (searah).
Baterai |
Berdasarkan penggunaannya dalam kehidupan sehari - hari, Baterai sanggup digolongkan menjadi dua jenis ialah Baterai Primer (Sekali Pakai / Single Use) dan Baterai Sekunder (Isi Ulang / Rechargeable).
1) BATERAI PRIMER (Baterai Sekali Pakai / Single Use)
Baterai Primer merupakan jenis baterai yang paling sering kita temui di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau. Baterai jenis ini biasanya mensupply tegangan sebesar 1,5 Volt serta terdiri dari beberapa jenis ukuran ialah D = Besar, C = Medium, AA = Kecil, AAA = Sangat Kecil. Selain itu, juga terdapat Baterai Primer yang berbentuk mirip kotak yang mempunyai supply tegangan sebesar 6 Volt / 9 Volt.
Baterai - Baterai Primer (Single Use) |
Berikut ini pembagian terstruktur mengenai mengenai jenis - jenis Baterai Primer / Single Use :
a. Baterai Alkaline
Baterai Alkaline mempunyai daya tahan yang lebih usang sehingga harganya lebih mahal. Elektrolit yang dipakai pada Baterai Alkaline yaitu Potassium hydroxide yang tergolong kedalam Zat Alkali (Alkaline). Oleh lantaran itu, Baterai ini disebut dengan Baterai Alkaline.
b. Baterai Zinc - Carbon
Baterai Zinc - Carbon merupakan Baterai yang sering kita temui di Pasaran dengan harga yang relatif murah kalau dibandiingkan dengan jenis baterai lainnya. Baterai jenis ini sanggup disebut juga dengan Baterai 'Heavy Duty'. Baterai Zinc - Carbon terdiri dari dua bab ialah Terminal Positif yang terbuat dari materi Karbon yang berbentuk mirip batang (rod). Sedangkan, pada bab Terminal Negatif yang terbuat dari materi Zinc yang berfungsi sebagai pembungkus Baterai.
c. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan Baterai yang bisa menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dikemas dalam bentuk fisik yang relatif kecil dan ringan dalam bentuk mirip uang koin, sehingga baterai jenis ini disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Baterai jenis ini terbuat dari materi Silver (Perak) yang harganya relatif mahal, hal ini dikarenakan tingginya harga Silver (Perak) dunia. Baterai Silver Oxide sering dipakai pada Kalkulator, Jam Tangan, serta aplikasi dibidang militer.
d. Baterai Lithium
Baterai Lithium merupakan Baterai yang mempunyai kinerja sangat baik kalau dibandingkan dengan baterai primer lainnya. Baterai jenis ini bisa bekerja pada suhu yang sangat rendah serta sanggup disimpan dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun. Baterai Lithium sering dipakai pada Jam Tangan, Mikrokomputer, dan Aplikasi Memory Backup. Baterai Lithium sanggup disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery), lantaran biasanya diproduksi dalam bentuk yang mirip uang logam.
2) BATERAI SEKUNDER (Baterai Isi Ulang / Rechargeable)
Baterai Sekunder merupakan jenis baterai yang dalam penggunaannya sanggup dilakukan isi ulang (Rechargeable). Pada dasarnya, prinsip kerja Baterai Sekunder sama dengan prinsip kerja Baterai Primer. Akan tetapi, Reaksi Kimia yang terjadi pada Baterai Sekunder ini sanggup berbalik (Reversible).
Pada kondisi Discharge, terminal pada Baterai dihubungkan dengan beban, sehingga elektron akan mengalir dari Kutub Negatif ke Kutub Positif. Sedangkan Pada kondisi Charge (Pengisian), terminal Baterai dihubungkan dengan sumber Energi Luar, maka elektron akan mengalir dari Kutub Positif ke Kutub Negatif. Sehingga terjadi proses pengisian pada Baterai.
Baterai - Baterai Sekunder (Rechargeable) |
a. Baterai Li - Ion (Lithium - Ion)
- Memilik daya tahan siklus yang sangat tinggi.
- Banyak dipakai pada Perangkat Elektronik Portable mirip Laptop, Handphone, Digital Kamera, dan Video Kamera.
- Lebih ringan dan mempunyai Kapasitas yang lebih tinggi sebesar 30 % kalau dibandingkan dengan Baterai Ni - MH.
- Memiliki Nilai Rasio Self - discharge sekitar 20 % setiap bulan.
- Lebih ramah lingkungan lantaran tidak mengandung zat yang berbahaya mirip Cadmium. Akan tetapi, Baterai Li - Ion tidak boleh dibuang pada sembarang tempat, serta perlu dilakukan proses daur ulang (recycle).
b. Baterai Ni - Cd (Nickel - Cadmium)
- Menggunakan Elektrolit yang terbuat dari bahan Metallic Cadmium dan Nickel Oxide Hydroxide.
- Memiliki daya tahan siklus yang usang dan bisa beroperasi pada suhu yang luas.
- Memiliki Nilai Rasio Self - discharge sekitar 30 % setiap bulan dikala tidak digunakan.
- Mengandung materi Tosik/Racun seperti bahan Carcinogenic Cadmium sekitar 15 % yang sanggup membahayakan Lingkungan dan kesehatan manusia.
- Pada dikala ini peredaran dan penggunaannya telah dihentikan oleh EU (European Union). Hal ini didasarkan pada peraturan 'Directive 2006/66/EC'.
c. Baterai Ni - MH (Nickel - Metal Hydride)
- Memiliki Kapasitas yang lebih tinggi sebesar 30 % kalau dibandingkan dengan Baterai Ni - Cd.
- Bisa diisi ulang (charge) sampai ratusan kali, sehingga biaya pembelian baterai sanggup lebih hemat.
- Memiliki Nilai Rasio Self - discharge sekitar 40 % setiap bulan dikala tidak digunakan.
- Banyak dipakai pada perangkat elektronik mirip Radio Komunikasi dan Kamera.
- Tidak mempunyai zat berbahaya mirip Cadmium yang sanggup membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Akan tetapi, Baterai Ni - MH tidak boleh dibuang pada sembarang tempat, serta perlu dilakukan proses daur ulang (recycle).
Sekian pembahasan kita kali ini perihal Baterai. Semoga Bermanfaat.
0 Response to "Baterai"
Posting Komentar