Komponen Sistem Pengapian Motor Dan Mobil
Sistem pengapian bisa dikatakan sebagai rangkaian sistem elektronik yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan percikan api pada busi yang nantinya mempunyai kegunaan untuk membantu proses pembakaran mesin. Tanpa adanya sistem pengapian, maka kendaraan tidak bisa dihidupkan. Oleh alasannya itulah kita wajib mengetahui bagaimana cara kerja serta apa saja komponen sistem pengapian pada kendaraan yang kita miliki.
DAFTAR ISI ARTIKEL
Sejatinya sistem pengapian terbagi menjadi empat jenis, yaitu konvensional, elektronik (transistor), DLI (Distributor Less Ignation), dan yang terakhir ialah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Current). Komponen sistem pengapian pada setiap kendaraan juga berbeda, jadi jangan samakan antara sistem pengapian motor dan mobil. Nah untuk mengetahui apa saja komponennya, silahkan simak informasi otomotif dibawah ini.
Komponen Sitem Pengapian Motor
Ada beberapa komponen sistem pengapian pada sepeda motor yang nantinya akan memilih apakah motor bisa hidup atau tidak. Apabila ada salah satu komponen yang mengalami kerusakan, maka nantinya akan sangat kuat terhadap kinerja mesin ketika motor dihidupkan atau distarter. Untuk mengetahui apa saja komponennya, silahkan simak berikut ini
1. CDI
Sistem pengapian yang dipakai sepeda motor ialah sistem pengapian CDI. Komponen yang ada dalam sistem pengapian CDI ini yaitu yang pertama ada baterai. Baterai ini mempunyai fungsi sebagai penyuplai arus listrik. Kemudian arus listrik ini akan dijadikan sumber untuk membantu proses pengapian.
Arus yang ada di dalam baterai itu mempunyai sifat AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current) dengan tegangan 12 Volt. Arus DC merupakan fatwa elektron dari suatu titik yang potensialnya tinggi ke titik lain yang potensialnya rendah.
Arus AC atau yang biasa disebut arus bolak balik yang berarti arusnya tidak hanya bergerak dari kutub negatif ke kutub konkret saja tetapi arusnya bolak-balik. Sumber yang dihasilkan oleh baterai akan dipakai pada sistem pengapian CDI DC.
2. Spul AC
Spul AC berfungsi sebagai layaknya alternator. Komponen yang satu ini akan menghasilkan tegangan AC atau tegangan bolak-balik. Tegangan ini dihasilkan ketika mesin sedang menyala. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang terpenting alasannya adanya komponen ini akan menciptakan motor tetap hidup walaupun baterainya tidak ada.
3. Kunci Kontak
Komponen yang ketiga ialah kunci kontak. Kegunaannya ialah menjadi signal biar sanggup menyalakan atau mematikan sistem pengapian pada mesin. Cara kerjanya yaitu jikalau kunci kontak dalam posisi ON maka arus pada baterai akan mengalirkan arus ke sistem pengapian. Komponen ini memang sangat penting alasannya tanpa adanya kunci kontak, maka motor tidak bisa menyala dan tidak bisa mematikan sistem pengapian yang ada.
4. Ignation coil
Komponen ini mempunyai kegunaan untuk menghasilkan tegangan yang sangat tinggi yaitu dari 12 V menjadi 20 KV. Tegangan ini diperoleh dari proses induksi elektromegnetik. Ignation coil atau koil pengapain juga tersedia dalam beberapa jenis, yakni tipe canister, tipe moulded, dan tipe koil gabungan. Setiap tipenya mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing yang diubahsuaikan dengan spesifikasi mesin sepeda motor.
5. CDI unit
CDI unit yang merupakan komponen yang akan melakukan proses pengosongan arus dan bertugas untuk menyimpan serta mengalirkan arus listrik. Pada CDI unit ini tersedia dua komponen yang sangat penting, yaitu dioda dan transformator. Dioda berfungsi untuk menciptakan arus dari Spul AC menjadi searah. Sedangkan transformator berfungsi untuk menaikan tegangan arus induksi biar listrik yang masuk ke kapasitor sanggup berlangsung lebih cepat.
6. Pulse Igniter
Selanjutnya ada pulse igniter yang berfungsi sebagai sensor CKP(Crankshaft Position Sensor). Komponen inilah yang akan mengirim sinyal sehingga memberi tanda waktu untuk mesin dengan frekuensi tertentu.
7. Kabel Busi
Kabel busi berfungsi sebagai penghubung antara ignition dengan busi. Kabel tersebut dibentuk secara khusus biar bisa mengalirkan listrik bertegangan tinggi. Oleh alasannya itulah kabel busi dilengkapi karet isolator yang lebih tebal dibandingkan kebel pada umumnya
8. Busi
Nah komponen sistem pengapian motor yang paling penting ialah busi. Busi berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi percikan api di dalam silinder mesin. Nah untuk klarifikasi lebih rinci soal fungsi busi serta komponen yang ada didalamnya, silahkan simak isu berikut ” Jenis dan Fungsi Busi Pada Motor”
Komponen Sistem Pengapian Mobil
Semua kendaraan bermotor mempunyai sistem pengapian yang membuatnya bisa menyala, Namun komponen sistem pengapian pada kendaraan beroda empat sangat berbeda dengan sepeda motor. Dimana komponennya ialah sebagai berikut.
1. Platina
Komponen yang pertama yaitu platina sebagai komponen pemutus listrik. Platina berfungsi untuk arus primer koil. Platina ialah komponen yang meggantikan CDI pada sistem pengapian konvensional.
2. Transistor
Transistor yang merupakan komponen yang menggantikan platina dan CDI. Transistor ialah saklar elektronik yang bisa tetapkan dan menyambungkan arus dengan cara trigering sinyal pada kaki basis.
3. Distributor
Komponen yang ketiga yaitu biro yang mempunyai kegunaan untuk membagikan tegangan dari ignition koil ke busi sesuai dengan firing order. Untuk sepeda motor mono silinder alasannya hanya mempunyai satu silinder. Sedangkan pada kendaraan beroda empat terdapat 4 silinder atau lebih sehingga perlu adanya komponen distributor. Inilah batapa pentingnya biro dalam sistem pengapian pada mobil.
4. Advencer
Komponen sistem pengapian mobil yang keempat yaitu adanya advancer yang terdiri dari dua yaitu sentrifugal advancer dan vacum advancer. Keduanya merupakan komponen sistem pengapian yang berfungsi mengubah waktu pengapian. Dua komponen sangat penting sehingga harus ada dalam sistem pangapian konvensional dan juga sistem pengapian semi transistor.
Selain komponen sistem pengapian di atas, ada juga governor sentrifugal advancer yang sanggup mengubah waktu pengapian menurut pada RPM mesin dengan cara memakai gaya sentrifugal. Lalu ada pula vacum advencer berfungsi untuk mengatur waktu pengapian menurut beban mesin.
Baca Juga Informasi Otomotif Lainnya | |
Cairan Pembersih Mesin Mobil | Cek Dinamo Starter Mobil |
Fungsi Kiprok Motor | Cara Merawat Motor Matic |
Komponen sistem pengapian kendaraan beroda empat dan motor memang cukup berbeda. Namun keduanya sama-sama mempunyai busi yang dikhususkan untuk kendaraan berbahan bakar bensin. Semua komponen di atas wajib dirawat agar performa mesin tetap terjaga dan kendaraan beroda empat bisa menyala dengan sempurna. Apabila salah satu komponen mengalami kerusakan, maka bisa menjadi penyebab kendaraan beroda empat tidak bisa distarter. Oleh alasannya itulah kita harus selalu merawatnya demi kenyamanan dalam berkendara.
Sumber https://www.otomotifo.com
0 Response to "Komponen Sistem Pengapian Motor Dan Mobil"
Posting Komentar