Contoh Penyimpangan Sosial: Ciri-Ciri Faktor Penyebab

Contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat selalu bersifat relatif. Perilaku menyimpang membutuhkan ”keriteria” atau ciri-ciri tetentu biar sanggup dikatakan menyimpang. Tulisan ini akan menjelaskan ciri-ciri penyimpangan sosial disertai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Sosiolog Paul B. Horton menunjukkan ciri-ciri penyimpangan sosial sebagai berikut:






Ciri-ciri dan teladan penyimpangan sosial


Penyimpangan sosial harus terperinci pendefinisiannya


Suatu tindakan sosial tidak sanggup begitu saja disebut menyimpang. Perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi menyimpang dalam hubungannya dengan norma dan nilai yang berlaku. Misal, di Indonesia tidak ada peraturan undang-undang yang menyampaikan bahwa merokok itu haram. Maka, merokok bukan bentuk dari penyimpangan sosial. Ganja yaitu barang ilegal, maka konsumsi ganja yaitu bentuk penyimpangan sosial. Di sini perlu dicatat bahwa kita harus memaparkan dahulu bagaimana peraturannya kemudian menyebut apakan sikap itu menyimpang dari peraturan atau tidak. Konsumsi ganja yaitu teladan penyimpangan sosial yang terperinci pendefinisiannya


Penyimpangan ada yang sanggup diterima secara sosial


Penyimpangan sosial umumnya mengandung kesan perbuatan yang ditolak secara sosial, padahal tidak selalu. Seorang anak wanita yang menyukai warna pink dikala ini dianggap normal. Jika ia hidup di Inggris pada zaman Victoria, ia dianggap melaksanakan perbuatan menyimpang lantaran pink yaitu warna maskulin dikala itu. Perempuan yang menyukai warna pink di masa Victoria yaitu teladan bentuk penyimpangan sosial.


Penyimpangan bersifat relatif


Asumsi dasar dari relatif di sini yaitu tidak ada individu yang sepenuhnya menyimpang, dan tidak ada individu yang sepenuhnya konformis terhadap norma. Semua orang sesekali menyimpang kemudian menyesuaikan dengan norma yang ada, hanya tingkatannya saja yang berbeda. Contoh, anak dewasa berpakaian lusuh keluar kota beberapa hari tanpa izin ortu nggak bawa duit untuk nonton konser Iwan Fals, kemudian besoknya pergi sekolah lagi.


Baca juga Pengendalian Sosial: Pengertian dan Bentuknya






Penyimpangan sosial yaitu pelanggaran terhadap aturan


Idealnya, membayar di kasir, masuk eskalator, atau naik kendaraan umum harus antre, namun kadang orang menemukan celah untuk menerobos antrean. Aturan ’Harap Antri’ dibentuk untuk keteraturan dan ketertiban. Definisi penyimpangan sosial di sini terperinci sebagai pelanggaran terhadap aturan. Menerobos antrian yaitu teladan sikap menyimpang.


Penyimpangan sosial ada yang bersifat semi-institusional


Setiap peraturan idealnya ditegakkan sebagaimana hukum yang tertulis. Namun kenyataan sanggup terjadi diluar perkiraan. Misal, ibu hamil yang mau memeriksakan kandungannya di rumah sakit harus melalui mekanisme yang ditetapkan. Namun ketika di jalan mengalami kontraksi, mekanisme tersebut terpaksa dilanggar lantaran perlunya penanganan yang lebih cepat untuk kondisi yang mendesak.


Penyimpangan sosial bersifat adaptif


Perubahan sosial menuntut individu beradaptasi. Proses pembiasaan pada awalnya sanggup dianggap sebagai penyimpangan sosial. Sebagai contoh, sekelompok orang yang berkumpul di satu meja tanpa bicara akan dianggap aneh. Seiring berkembangnya smartphone dan internet duduk semeja saling membisu dianggap normal. Teknologi membuat sikap yang semula terlihat absurd menjadi wajar.


Baca juga Penyimpangan Sosial: Pengertian dan Contohnya






Selain sanggup dikenali melalui ciri-cirinya, penyimpangan sosial juga sanggup dikenali melalui faktor penyebabnya. Beberapa faktor penyebab seseorang baik secara individual maupun kolektif melaksanakan sikap menyimpang meliputi: Sosialisasi, anomie, diferensiasi, dan labelling. Keempat faktor tersebut memberi klarifikasi sosiologis terhadap sikap menyimpang. Berikut uraian faktor penyebab disertai contohnya:


Contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat selalu bersifat relatif Contoh Penyimpangan Sosial: Ciri-Ciri  Faktor Penyebab


Faktor penyebab dan teladan penyimpangan sosial


Sosialisasi


Sosialisasi yang dimaksud yaitu sosialisai nilai. Sosialisasi nilai sanggup terjadi dalam keluarga, bulat teman, lingkungan kerja, atau pergaulan lain dalam keseharian kita. Sebagai contoh, kita bergaul dengan sahabat sekolah yang bahagia membully sahabat lainnya. Perilaku membully secara perlahan, sadar atau tidak akan terinternalisasi pada sikap kita. Akibatnya, kita akan memandang nilai wacana bullying sebagaimana pandangan sahabat kita. Bila sahabat kita menganggap praktik bullying sebagai sikap normal keseharian. Kita sanggup ketularan demikian.


Anomie


Anomie yaitu kekacauan yang disebabkan oleh ketiadaan norma yang terperinci dalam kehidupan sosial. Contoh gampang kondisi anomie, contohnya kondisi Iraq pasca perang jawaban invasi Amerika Serikat pada 2001. Kondisi pasca perang identik tidak adanya kekuasaan yang mengatur kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Tanpa hukum yang berlaku, masyarakat bergerak sesuai kepentingannya masing-masing. Kepentingan ini tidak jarang saling berbenturan. Kelompok masyarakat yang menghendaki sistem khilafah tegak di Iraq akan berbenturan dengan kelompok nasionalis sekuler. Pada masa pasca perang, sikap menyimpang terjadi dimana-mana lantaran norma tidak ada.


Baca juga Pengertian Sosialisasi: Proses dan Contohnya






Diferensiasi


Diferensiasi dipahami sebagai proses pembedaan orientasi nilai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat pada umumnya. Proses pembedaan ini memerlukan waktu. Sebagai contoh, seseorang yang bergabung dalam geng curanmor, ia menghabiskan waktu untuk mempelajari bagaimana mencuri motor. Bergabung dengan geng curanmor merupakan upaya diferensiasi dari masyarakat umum. Upaya membuat pembeda ini sanggup mengakibatkan timbulnya sikap menyimpang. Diferensiasi sebagai lantaran penyimpangan sosial mempunyai kemiripan dengan sosialisasi. Diferensiasi mengasumsikan individu lebih aktif untuk membuat pembeda dengan lebih banyak didominasi masyarakat. Sedangkan sosialisasi, individu lebih pasif.


Labelling


Labelling sebagai penyebab sikap menyimpang berasumsi bahwa orang cenderung akan berbuat sesuai julukan yang diberikan kepadanya. Misalnya, kita menyebut kolega kita yang pandai menjilat atasan untuk naik pangkat sebagai ’the lobbyist’. Menurut teori labelling, orang itu cenderung akan termotivasi untuk terus menjilat demi kenaikan pangkat. Mahasiswa yang pandai menjilat profesornya untuk mendapat nilai tinggi juga demikian.


Baca juga Konsep Dasar Sosiologi: Beberapa Istilah Umum



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Penyimpangan Sosial: Ciri-Ciri Faktor Penyebab"

Posting Komentar