Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya pancasila mengandung nilai dasar yang selalu relevan sepanjang zaman. Dalam buku autobiografinya berjudul ”Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”, Sang proklamator yang ketika itu sedang berada di Flores mengaku menerima wangsit lima sila yang diyakini bisa menjadi aliran dasar berdirinya Bangsa Indonesia yang sedang dicita-citakan untuk merdeka. Lima sila tersebut kelak disebut Pancasila.


Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya  Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaDalam klarifikasi mengenai pengertian ideologi, saya telah bahas perihal aneka macam rujukan ideologi besar yang ada dalam peradaban dunia. Pancasila merupakan salah satu ideologi dunia yang dianut oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dianggap merefleksikan kultur, nilai dan kepercayaan masyarakat Indonesia sehingga pancasila dipandang sesuai kalau diterapkan sebagai Ideologi resmi negara Indonesia.


Postingan kali ini ditulis khusus untuk membahas pancasila sebagai ideologi terbuka. Terbuka mempunyai banyak konotasi seperti, fleksibel, relevan, dan luwes untuk diterapkan kapanpun dan dimanapun. Bung Karno sendiri pernah mengusulkan pada salah satu persidangan PBB untuk menerapkan pancasila sebagai ideologi dunia. Kita akan bahas pancasila sebagai ideologi terbuka dari pengertiannya hingga gagasan-gagasannya yang menciptakan pancasila mempunyai sifat terbuka.


Pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka








Frans Magnus Suseno, seorang intelektual Indonesia beropini bahwa suatu ideologi sanggup disebut sebagai ideologi terbuka jika:



  1. Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat itu sendiri. Artinya, nilai-nilai yang terkandung di dalamya bukan nilai-nilai impor yang tiba dari luar. Ideologi terbuka tumbuh dan berkembang dari dalam jiwa-jiwa masyarakat lokal, nasional yang murni sehingga semenjak kemunculannya pun sanggup diterima oleh segenap elemen masyarakat.

  2. Isinya tidak secara pribadi operasional namun instruktif dan instrumental. Ideologi terbuka mencakup nilai-nilai yang operasionalisasiannya didahului oleh pembagian terstruktur mengenai nilai yang lebih instrumental.


Dari kedua kriteria tersebut, kita bisa menyatakan bahwa pancasila yaitu ideologi terbuka. Pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka juga sanggup dijelaskan melalui tiga klaim berikut:



  1. Pancasila bisa menyesuaikan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya.

  2. Pancasila bisa dikembangkan secara kreatif sesuai dinamika kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kehilangan makna dari nilai-nilai dasarnya.

  3. Pancasila bisa menjadi pemandu bangsa Indonesia dalam menghadapi masa keterbukaan, globalisasi yang identik dengan saling ketergantungan antar negara.


Ketiga klaim diatas mempunyai alasan yang kuat. Apabila kita cermati nilai-nilai dasar pancasila, maka kita temui lima nilai yang besar lengan berkuasa namun terbuka: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan Sosial. Kelima nilai tersebut selalu relevan meskipun konteks sosial dinamis dan senantiasa berubah. Adanya kelima nilai dasar tersebut menciptakan pancasila senantiasa fleksibel untuk diterapkan di tiap zaman.


Bagaimana gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka muncul?








Ideologi terbuka yaitu lawan dari ideologi tertutup. Ideologi tertutup mempunyai keterbatasan relevansi dan sangat tergantung pada konteks zaman. Sebagai contoh, Uni Soviet pada masa Lenin, menerapkan ideologi marxisme dan komunisme sebagai ideologi resmi negara. Saat ini, kedua ideologi tersebut dipertanyakan relevansinya. Liberalisme dan kapitalisme mulai dianut oleh masyarakat Rusia kontemporer.


Di Indonesia, ideologi pancasila secara resmi ditetapkan sebagai ideologi negara semenjak masa proklamasi. Saat ini, pidato-pidato kenegaraan selalu mendorong penguatan implementasi nilai-nilai pancasila. Ideologi lain yang tidak selaras dengan pancasila dilarang eksis di Indonesia alasannya bisa mengancam fondasi berdirinya Bangsa Indonesia.


Gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka mulai banyak dibahas semenjak 1985. Namun demikian, pesan bahwa pancasila yaitu ideologi terbuka sudah disampaikan secara implisit pada klarifikasi Undang-Undang Dasar 1945, sebagai berikut:


”Maka telah cukup kalau Undang-Undand Dasar hanya memuat garis-garis besar sebagai isyarat kepada pemerintah sentra dan lain-lain penyelenggara negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial, terutama bagi negatra gres dan negara muda, lebih baik aturan dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada Undang-Undang yang lebih gampang cara membuat, mengubah, dan mencabutnya.”


Dari pernyataan tersebut, kita sanggup pahami bahwa, Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai klarifikasi perihal unsur keterbukaan yang terkandung dalam pancasila. Nilai-nilai dasar pancasila tetap, namun aturan-aturan yang bersumber dari nilai-nilai dasar tersebut senantiasa bisa menyesuaikan konteks zaman.







Pancasila mempunyai tiga dimensi nilai yang masing-masing menyampaikan bahwa pancasila yaitu ideologi terbuka. Ketiga dimensi nilai tersebut sanggup dijelaskan sebagai berikut:


♣ Nilai dasar yaitu asas-asas yang diterima sebagai dalil yang mutlak. Seperti yang sudah disampaikan di awal, kelima nilai dasar pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial diterima sebagai dalil mutlak yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indoenesia sendiri.


♣ Nilai instrumen yaitu pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar. Pelaksanaan tersebut sanggup berwujud norma sosial atau norma aturan yang terkristalisasi ke dalam lembaga-lembaga sosial. Kedudukan nilai instrumen lebih rendah ketimbang nilai dasar, namun tanpanya, nilai dasar tidak bisa secara kongret diejawantahkan.


♣ Nilai praktis yaitu nilai yang tampak pada pola sikap keseharian. Nilai mudah menyampaikan apakan nilai dasar dan nilai instrumental benar-benar hidup dalam masyarakat atau tidak. Sebagai contoh, ketika seseorang berpidato perihal pancasila terapi perilakunya korup, bergotong-royong pancasila tidak hidup dalam jiwanya.








Ketiga dimensi nilai tersebut bisa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengklaim apakan pancasila memang benar-benar bersifat terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak hanya berada pada dimensi nilai dasar saja, melainkan harus turun hingga ranah praktis.


Bung Karno mengatakan, kalau boleh meringkas kelima sila dasar yang terkandung dalam pancasila menjadi satu istilah, maka istilah itu yaitu gotong royong. Gotong royong, dengan demikian sanggup menjadi indikasi apakah klaim bahwa pancasila sebagai ideologi terbuka hanya pada nilai dasarnya saja atau hingga ke ranah praktis.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka"

Posting Komentar