Norma Kesopanan: Pengertian, Fungsi, Hukuman Contohnya


Norma kesopanan merupakan seperangkat hukum yang memandu
tingkah laris insan biar sesuai dengan kaidah sopan santun dalam masyarakat.
Norma ini bekerjasama dengan tingkah laris menghormati, menghargai, dan respek
dengan kultur suatu masyarakat.





Pelanggaran terhadap norma ini sering terefleksikan pada
argumen bahwa seseorang tidak sopan atau tidak menghargai keberadaan budaya
yang dipegang teguh masyarakat. Manusia dalam bersosial harus pandai-pandai memahami
apa yang diangap sopan oleh orang-orang kebanyakan dalam masyarakat tertentu.





Postingan ini akan fokus membahas wacana definisi, fungsi, dan hukuman norma kesopanan. Untuk mempermudah pemahaman, saya akan berusaha memperlihatkan contohnya. Pada prinsipnya, semua norma berkaitan dengan upaya bagaimana menghargai masyarakat. Ketaatan pada norma ini juga merupakan upaya bagaimana menghargai masyarakat dengan tingkah laris yang sopan dan santun.





Norma kesopanan merupakan seperangkat hukum yang memandu Norma Kesopanan: Pengertian, Fungsi, Sanksi  Contohnya




Pengertian norma kesopanan





Pertama-tama, kita harus menjelaskan terlebih dahulu, apa
yang dimaksud dengan sopan dan bagaimana suatu tindakan sanggup dikatakan sopan
atau tidak sopan. Di sini, kita harus pahami bahwa realitas sosial menunjukkan
standar kesopanan yang sangat relatif. Artinya, sesuatu sanggup dikatakan sopan atau
tidak, sangat tergantung pada ruang dan waktu. Konteks menjadi kuncinya.





Norma kesopanan yakni seperangkat hukum yang menjadi
panduan suatu tindakan sosial biar dipandang baik, tertib, dan penuh respek.
Tindakan sosial yang dilakukan melintang luas, dari cara berpakaian, cara
berbicara, gestur, hingga segala hal yang bekerjasama dengan interaksi kita
dengan orang lain.





Tingkah laris yang sesuai dengan standar norma kesopanan di
masyarakat akan diterima dengan respons positif. Sementara itu, pelanggaran
terhadap norma ini akan dikenai sanksi, biasanya berupa sindiran atau teguran.
Istilah yang bersahabat di indera pendengaran kita yaitu sopan santun, dalam bahasa Jawa
disebut unggah-ungguh. Mengerti unggah-ungguh artinya memahami sopan santun.
Dengan kata lain, memahami norma kesopanan yang berlaku.





Pengertian Norma dan Contohnya









Selanjutnya, kita akan bahas sedikit mengenai fungsi dan
sanksi yang biasanya diterima oleh pelanggar norma ini.





Fungsi norma kesopanan





  • Mengatur tingkah laris insan biar senantiasa berada dalam batas-batas kesopanan.
  • Mempertahankan budaya luhur masyarakat.
  • Menjaga korelasi saling menghormati, menghargai dan respek terhadap sesama.
  • Sebagai panduan tindakan sosial yang sejalan dengan sistem sosial yang mapan.




Dari beberapa fungsi di atas, kita sanggup dapati bahwa norma
ini berperan sangat signifikan bagi korelasi dan interaksi sosial. Norma ini
juga menjadi evaluator apakah budaya luhur suatu masyarakat terkait kesopanan
telah luntur atau masih kuat.





Fakta menarik yang sering kita temui sehari-hari di
masyarakat, penjaga norma ini biasanya orang-orang renta dan orang-orang yang
berpendidikan. Seringkali muncul anggapan bahwa anak muda jaman kini tak
mengerti sopan santun. Barangkali, standar norma kesopanan yang dipakai oleh
orang jaman dulu yang tidak relevan dengan anak jaman sekarang. Dengan
demikian, norma kesopanan yang berlaku bersifat sangat dinamis dan sanggup lekang
oleh jaman.





Sebagai contoh, dulu wanita di Bali ketika jalan di ruang
publik tanpa kemben atau kain yang menutupi atasan akan diterima oleh
masyarakat. Hal ini alasannya yakni cara berpakaian demikian merupakan norma yang saat
itu berlaku. Sekarang, norma bergeser. Tanpa kain yang menutupi atasan,
seseorang sanggup dianggap kurang sopan. Bagaimana kalau norma ini dilanggar?





Sanksi norma kesopanan





Sanksi norma kesopanan biasanya ringan. Orang yang melanggar
akan dipandang sinis, tak tau sopan santun, tidak menghargai budaya setempat,
tidak respek terhadap orang-orang di sekitar, dan sebagainya. Pemegang otoritas
yang menerapkan hukuman yakni masyarakat itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam
memberi hukuman biasanya berupa teguran.





Sebagai contoh, kita melihat ada dua orang jalan tanpa celana.
Pertama-tama kita berpikir bahwa mereka orang gila. Namun ternyata mereka orang
waras yang sedang melaksanakan eksperimen sosial. Kita tegur mereka karena
eksperimen yang mereka lakukan melampaui batas kesopanan.





Norma Agama: Pengertian, Fungsi, Sanksi & Contohnya









Contoh lain, seorang anak manggil bapaknya dengan namanya
saja. Tidak pake komplemen ”pak”,”dad”, dan sebagainya. Kita akan mencela
bahwa anak itu anak gemblung. Tapi ketika kita ketahui ternyata mereka bule asli
Amerika, kita jadi maklum alasannya yakni itu norma mereka. Apa yang kita anggap tidak
sopan, justru sopan berdasarkan kultur mereka.





Contoh lain lagi, yaitu seorang siswa yang menggil gurunya
”cui” ketika sedang berguru di kelas. Siswa menyerupai ini tidak menunjukkan
respek terhadap sesamanya. Beda ketika di luar sekolah dimana mereka sohib
akrab dan saling menyapa dengan istilah ”cui”. Konteks pergaulan di luar kelas
berbeda dengan konteks berguru di kelas.





Sampai di sini, kita sudah menerima citra bahwa norma ini
sangat tergantung pada ruang, waktu, dan konteksnya. Bisa saja, apa yang kita
anggap sopan justru tidak sopan di masyarakat lain. Oleh alasannya yakni itu, memahami
norma ini penting dilakukan terutama kalau kita berada di tempat-tempat yang
baru. Memahami norma kesopanan merupakan salah satu upaya kita ”membaca”
kondisi sosial dan masyarakatnya.





Norma Kesusilaan: Pengertian, Fungsi, Sanksi & Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Norma Kesopanan: Pengertian, Fungsi, Hukuman Contohnya"

Posting Komentar