Galaksi Misterius Ini Sebetulnya Terdiri Dari 99,99 Persen Bahan Gelap
Para astronom memotret galaksi ultradifus Dragonfly 44 menggunakan Gemini Multi-Object Spectrograph (GMOS) pada teleskop Gemini North di Mauna Kea, Hawaii. |
AstroNesia Para astronom telah menemukan sebuah galaksi sebesar Bima Sakti yang hampir seluruhnya terdiri dari bahan gelap, suatu zat misterius dan tak terlihat yang para ilmuwan telah mencoba untuk mencari tahunya selama beberapa dekade. Di galaksi ini, hanya seperseratus dari satu persen penyusunnya terbuat dari materi yang terlihat menyerupai bintang dan planet. Sisanya 99,99 persen lainnya terbuat dari hal-hal yang tidak sanggup dilihat.
Tidak ada yang tahu materi gelap terbuat dari apa, tetapi para ilmuwan percaya mereka ada alasannya yaitu dampak gravitasi zat misterius ini sanggup terlihat pada hal-hal lain di luar angkasa. Apapun itu, sekitar 80 persen dari massa di alam semesta yaitu bahan gelap.
Galaksi gelap ini, berjulukan Dragonfly 44, pertama kali terdeteksi pada tahun 2015, melalui penggunaan Array Dragonfly Telephoto di New Mexico. Dengan kombinasi delapan lensa tele dan kamera, array ini dirancang untuk melihat benda-benda di ruang angkasa yang tidak cukup jelas untuk melihat dengan teleskop lainnya.
Dragonfly 44 yaitu salah satu dari 47 galaksi ultradiffuse, atau "halus" yang ditemukan oleh Pieter van Dokkum dari Universitas Yale dan rekannya di Cluster Coma, cluster galaksi yang terdiri dari setidaknya 1.000 galaksi yang berjarak sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Jarak ini tergolong bersahabat dan cukup gampang dilihat oleh teleskop; Teleskop luar angkasa Hubble sanggup melihat miliaran tahun cahaya. Tapi tidak ada yang sanggup melihat galaksi ini sebelum. Dragonfly 44 yaitu salah satu galaksi terbesar dan paling jelas yang mereka temukan. Tapi walaupun galaksi ini sebesar Bima Sakti, ia hanya memancarkan cahaya sekitar 1 persen dari Bima Sakti.
Capung Alam Semesta
Van Dokkum dan timnya kemudian menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat asing ihwal Dragonfly 44: galaksi yang sebesar ini mustahil tertahan bantu-membantu dengan hanya mempunyai beberapa bintang. Tidak ada kekuatan gravitasi yang cukup dan bintang-bintangnya akan saling menjauh.
Mereka menduga bahwa materi gelap bertanggung jawab untuk mengikat galaksi ini bersama-sama, dan galaksi aneh ini tampak seperti berisi berton-ton bahan gelap, sehingga mereka memutuskan untuk memilih dengan sempurna berapa banyak bahan gelap dalam galaksi ini.
Untuk menilik jumlah bahan gelap di Dragonfly 44, tim beralih ke salah satu teleskop terbesar di Bumi, yang terletak di Observatorium W. M. Keck di Mauna Kea, Hawaii. Mereka memakai alat pada teleskop Keck II yang disebut Deep Imaging Multi-Object Spectrograph (DEIMOS) untuk mempelajari pergerakan bintang di galaksi ini.
"Gerakan dari bintang-bintang memberitahu Anda berapa banyak materi ada disana," kata van Dokkum dalam sebuah pernyataan. "Mereka tidak memberitahu menyerupai apa bentuknya, mereka hanya memberitahu bahwa itu ada disana. Di Dragonfly, bintang-bintang bergerak sangat cepat. jadi ada perbedaan besar: menggunakan Keck Observatory, kami menemukan lebih banyak massa yang ditunjukkan oleh pergerakan dari bintang, daripada massa yang ada di bintang-bintang itu sendiri ".
Dengan kata lain, van Dokkum dan timnya menemukan bukti lebih banyak massa di galaksi ini dari mereka benar-benar sanggup lihat. Hanya 0,01 persen galaksi ini terbuat dari bahan biasa yang terlihat: hal-hal yang terbuat dari atom yang mengandung proton, neutron dan elektron. Tapi 99,99 persen lainnya yaitu bahan gelap yang selalu sulit dipahami.
Sebuah Noda Kotor Di Ruang Angkasa
Tim kemudian pergi ke Gemini Observatory, juga di Mauna Kea, untuk mengambil foto gres dari Dragonfly 44. Menggunakan Gemini Multi-Object Spectrometer (GMOS), mereka membuat gambar warna galaksi. Galaksi redup dan bulat ini terlihat menyerupai noda kotor di antariksa.
Gambar baru dari GMOS juga mengungkapkan halo dari gugus bintang yang menyerupai dengan halo di sekitar Bima Sakti. Beberapa peneliti percaya bahwa bahan gelap sanggup bertanggung jawab untuk halo cahaya di sekitar galaksi. Jika benar, ini berarti bahwa bahan gelap mungkin tidak gelap sama sekali. Sumber http://astronesia.blogspot.com/
0 Response to "Galaksi Misterius Ini Sebetulnya Terdiri Dari 99,99 Persen Bahan Gelap"
Posting Komentar