Dampak Negatif Globalisasi Dan Contohnya

Dampak negatif globalisasi membuat banyak negara bersikap waspada bahkan antipati terhadap gerakan-gerakan yang mendorong arus globalisasi. Globalisasi di abad modern banyak ditopang oleh banyak sekali sektor dari teknologi informasi hingga politik.


Indonesia termasuk salah satu negara yang mewasapadai efek negatif globalisasi dan berupaya sebisa mungkin menjadi pemain utama di abad global, alih-alih sebagai materi bakarnya yang akan hilang diterpa angin.


Baca juga Globalisasi: Definisi dan Dampaknya







Postingan ini akan mengulas beberapa efek negatif globalisasi disertai contohnya. Beberapa teladan yang saya utarakan merupakan hasil refleksi fenomena disekitar. Sudah menjadi diam-diam umum bahwa kaum globalis menghendaki adanya koneksitas global antar negara-negara. Kita perlu lebih kritis menelaah realitas yang sanggup ditimbulkan apabila globalisasi menjadi gerakan massive yang dipraktikkan dari seluruh penjuru dunia.


Dampak negatif globalisasi


» Terjadinya westernisasi, amerikaniasi, koreanisasi, dan sebagainya.


Fenomena westenisasi mengatakan penetrasi kebudayaan barat di dunia timur. Budaya barat yang nilainya tidak sesuai dengan nilai timur sanggup menari dengan bebas di dunia timur. Budaya yang dimaksud mempunyai aspek yang luas.


Sebagai contoh, fashion barat yang menilai pusar sebagai kepingan dari aksesoris penampilan yang trendi. Secara historis, kebudayaan timur tidak mengenal model fashion demikian, namun proses globalisasi membantu membuat nilai gres bahwa pusar menjadi kepingan dari tren fashion.


Bahasa ngapak merupakan salah satu bahasa khas timur, namun di Eropa Barat, tidak ada yang mengenalkan bahasa ini. Sebaliknya, orang ngapak yang hobinya nonton FTV jadi keminggris dan merasa lebih modern ketimbang temen ngapaknya yang masih ngapak.


Baca juga: Pengertian Budaya dan Unsur-Unsurnya






» Munculnya hegemoni politik dari negara adidaya


Sistem politik yang dianut oleh negara adikuasa sangat berpotensi menjadi sistem standar yang dianggap paling balik dan ”sempurna”. Negara adikuasa mengatakan kemapanan ekonomi dan penemuan teknologi. Negara lain yang sedang berkembang punya hasrat untuk menggandakan langkahnya. Maka tindakan yang sanggup dilakukan yaitu manggut-manggut dikala didikte negara yang lebih maju.


Dampak negatif globalisasi membuat banyak negara bersikap waspada bahkan antipati terhadap Dampak Negatif Globalisasi dan ContohnyaSebagai contoh, demokrasi Amerika dilihat sebagai sistem politik yang sudah mapan. Indonesia melihat sistem tersebut sebagai yang terbaik atau setidaknya yang paling sedikit keburukannya dibanding semua alternatif yang ada.


Progres ekonomi sanggup tercipta dikala sistem ekonomi dimodernisasi. Koperasi tinggal papan namanya saja, pablik-pabrik besar yang disuntik uang dari bank absurd beroperasi dengan pemberian pemerintah dari kawasan hingga pusat. Dengan cara ini pertumbuhan ekonomi sanggup direalisasikan menyerupai dicontohkan negara-negara kapitalistik yang sudah maju.


» Melemahnya nasionalisme


Globalisasi merupakan istilah yang mengandung makna yang luas. Dalam globalisasi terdapat prinsip-prinsip yang sejalan dengan pandangan post-nasional. Artinya, perspektif yang dipakai untuk melihat relatas tidak lagi terpaku pada batasan-batasan negara. Negara yaitu kepingan dari entitas yang lebih besar yaitu global.


Dengan paradigma ini, nasionalisme menjadi sempit dan internasionalisme dipandang jauh lebih layak. Dampak dari pembiasaan paradigma ini yaitu lemahnya jiwa nasionalis. Secara ekstrim sanggup saja muncul gerakan-gerakan separatis yang tidak lagi mementingkan negara sebagai satu kesatuan. Level lokal lebih baik dan global yaitu yang terbaik.


Globalisasi memandang bahwa negara sebagai sebuah entitas tidak sanggup berdiri sendiri. Oleh sebab itu perlu keterjalinan di banyak sekali aspek dengan negara-negara lain. Kepentingan nasional dengan demikian harus dikonfrontasikan dengan kepentingan internasional.


Baca juga: Sistem Pemerintahan Indonesia






» Lahirnya neo-imperialisme


Beberapa kritikus globalisasi telah menguraikan secara gamblang bahwa globalisasi sanggup menjadi topeng imperialisme gaya baru. Bung Karno yang nasionalis telah mengingatkan melalui istilah nekolim: neo kolonialisme dan imperialisme.


Saat ini model kolonialisme jaman jadul tidak lagi populer, tanpa bermaksud mengabaikan perang di beberapa negara menyerupai Timur Tengah dan sebagainya. Indonesia sendiri telah mendeklarasikan kemerdekaannya dan berprinsip bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.


Kolonialisme gaya gres tampil melalui institusi-institusi multinasional yang murah hati. Beberapa teladan yang biasa disebutkan yaitu IMF dan Bank Dunia yang hadir untuk membantu bangsa-bangsa mengatasi krisis moneter dan mencapai kesejahteraan ekonomi. Alih-alih terbantu, negara miskin justru terjebak pada ketergantungan dengan lembaga-lembaga neo imperial tersebut.


» Hilangnya kearifan lokal


Keunikan yang sifatnya lokal dan kedaerahaan sanggup tergerus dan lenyap diterpa arus globalisasi. Kearifan lokal merupakan mata uang yang penuh nilai di negara kaya budaya menyerupai Indonesia. Globalisasi membuka kran mengalirnya nilai-nilai lain dari belahan bumi lain hingga ke tingkat lokal sehingga keberadaan kearifan lokal terancam.


Sebagai contoh, insan Indonesia secara historis telah mengenal istilah gotong-royong. Kehidupan sosial dalam bertetangga dilandaskan atas rasa persaudaraan dan saling tolong-menolong. Kakek buyut saya menempatkan sumur di luar rumah sebab air menjadi kebutuhan orang-orang di sekitar untuk minum dan mengairi ladang. Siapapun boleh ambil air di situ. Sekarang siapa yang ambil air akan diteriaki maling.


Cukup banyak kearifan lokal yang kita miliki, menyerupai tradisi membangun rumah, memindahkan rumah, masak bareng untuk para gerilya, dan sebagainya. Perlahan kearifan lokal tersebut luntur seiring datangnya nilai-nilai gres akhir globalisasi.


Baca juga Identitas Nasional: Pengertian dan Contohnya







Dampak negatif globalisasi harus menjadi alarm aktif bagi negara kita. Di satu sisi kita mempunyai identitas nasional yang sanggup menjadi modal untuk melawan prinsip-prinsip globalisasi yang merugikan. Di lain sisi, kita sering kali lemah dan terlena melihat tampakan luar dalam wujud progres ekonomi dan perkembangan teknologi sehingga dengan gampang begitu saja mempersilahkan masuk nilai-nilai yang dianut para globalis.


Baca juga: Dampak Positif Globalisasi



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Dampak Negatif Globalisasi Dan Contohnya"

Posting Komentar