Konflik Sosial: Teladan Dan Faktor Penyebabnya

Konflik sosial merupakan kepingan dari dinamika sosial. Konflik tidak selalu negatif. Persaingan sehat dan fair merupakan bentuk konflik yang positif. Konflik melawan rezim diktatorial sanggup menguatkan solidaritas kelompok anti otoritrianisme. Konflik yang negatif lebih bayak lagi jumlahnya.


Tulisan ini akan memaparkan beberapa pola konflik negatif yang terjadi dalam keseharian masyarakat. Beberapa faktor penyebab konflik sosial diulas sebagai indikasi pemicu konflik. Apa saja pola konflik sosial yang terjadi di masyarakat?






Contoh konflik sosial


Anak kecil minta gadget


Anak sekolahan tingkat dasar yang melihat teman-temannya bawa gadget di sekolah merasa iri, kemudian minta orang tuanya membelikannya. Terlepas dari kemampuan finansial orang tua, impian anak tersebut tidak dipenuhi lantaran bertentangan dengan impian orang renta yang berenca membelikan gadget kalau anaknya sudah remaja atau dewasa. Dari gambaran tersebut kita bisa melihat sebuah kontradiksi impian antara anak dan orang tua. Konflik yang timbul bisa saja berakibat kekesalan anak pada orang tua, atau anak yang pasrah lantaran memang belum waktunya pegang gadget. Dampak ekstrim lainnya bisa saja anak kabur dari rumah.


Faktor penyebab konflik sosial yang diilustrasikan diatas ialah adanya perbedaan kepentingan individual. Perbedaan kepentingan individu terlihat terperinci dikala anak menginginkan gadget dan orang renta tidak ingin membelikannya. Interaksi sosial yang terjadi antara anak dan orang tuanya dikala membicarakan ihwal gadget menawarkan ketidaksesuaian kepentingan sehingga berujung konflik.


Nyinyir di Facebook







Pilpres dan pilkada sudah final namun timeline Facebook masih dipenuhi perdebatan netizen yang saling banyak omong dan mengejek satria lawan politiknya masing-masing. Kita lihat perdebatan ini di kolom komentar suatu postingan kontroversial. Meme politik di dunia maya meramaikan kontestasi politik di dunia nyata. Komentar yang saling bertentangan menawarkan pandangan yang bersifat konfliktual. Konflik di dunia maya berpotensi menjadikan konflik di jalanan dikala antarpendukung masing-masing calon bertemu.


Faktor penyebab konflik sosial yang diekspresikan melalui banyak omong di Facebook ialah perbedaan ideologis. Ideologi yang dimaksud ialah ideologi politik dan kultural. Mereka yang meyakini bahwa Bangsa Indonesia ialah bangsa religius akan mendukung postingan yang mengedepankan tugas agama dalam memperkuat solidaritas dan identitas Indonesia. Sedangkan mereka yang sekuler dan liberal mendukung sebuah pendapat bahwa agama berpotensi dipolitisir sehingga menjadikan konflik.


Demo kenaikan upah buruh


Konflik sosial merupakan kepingan dari dinamika sosial Konflik Sosial: Contoh dan Faktor PenyebabnyaAksi menuntut kenaikan upah para buruh di jalan merupakan bentuk konflik sosial. Para manajer, direksi dan pemilik perusahaan merupakan kelompok yang biasanya mempunyai kepentingan lain dalam mengelola perusahaan. Buruh menuntut kenaikan upah. Tim manajerial menginginkan alokasi laba pada timnya. Pemilik modal menginginkan laba masuk ke kantongnya, untuk konsumsi atau investasi lebih. Masing-masing kelompok mempunyai kepentingan berbeda dan saling bertentangan.


Faktor penyebab demo kenaikan upah yang biasanya dilakukan para buruh disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Masing-masing kelompok mempunyai kepentingan ingin menerima laba finansial. Buruh ingin naik gaji, investor ingin laba investasi berbalik pada dirinya bahkan dalam jumlah yang lebih besar. Apabila kepentingan satu kelompok tercapai, maka berarti kerugian bagi kelompok lain. Perbedaan kepentingan itu menjadi penyebab konflik sosial.


Baca juga: Teori Konflik







Bentrok pengemudi ojek online dan pangkalan


Sistem transportasi publik berbasis aplikasi yang berkembang di sejumlah kota di Indonesia menjadikan banyak konflik, meski tidak di semua kota. Di Bandung misalnya, driver ojek online seringkali bentrok dengan ojek pangkalan. Perkara sederhananya ialah rebutan penumpang. Ojek pangkalan merasa terancam keberadaannya lantaran penumpang lebih menentukan cari ojek lewat aplikasi ketimbang naik ojek dari pangkalan. Bentrok sesama tukang ojek tersebut merupakan bentuk konflik sosial yang sering kali disertai kekerasan.


Penyebab konflik sosial tersebut ialah adanya perubahan sosial. Perubahan sosial yang dimaksud bisa digambarkan sebagai cara orang mencari ojek. Teknologi digital sekarang bisa menjadi sarana penumpang cari ojek. Ojek pangkalan yang biasanya menunggu penumpang tentu terancam eksistensinya. Perubahan sosial yang terjadi di masa digital itu merupakan pola faktor penyebab konflik sosial.


Keempat faktor penyebab konflik sosial yang telah diuraikan melalui pola diatas diturunkan dari pendapat sosiolog Soerjono Soekanto. Di luar faktor penyebab tersebut pastinya masih ada lagi. Apalagi memasuki masa digital dimana dinamika sosial menjadi semakin kompleks. Konflik sosial juga semakin kompleks dilihat dari faktor penyebabnya.


Baca juga Masalah Sosial: Contoh dan Solusinya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Konflik Sosial: Teladan Dan Faktor Penyebabnya"

Posting Komentar