Konsep Mol

Teori atom dalton dan perkembangan dari daftar massa atom elemen elemen membuka jalan untuk perhitungan stokiometri, tetapi sebelum ini diterima, kita harus membicarakan terlebih dahulu konsep yang terpenting dalam stokiometri yaitu mol.
Dalam duma kini ini, pelajaran dari zat dan reaksi kinlia memerlu­kan kemampuan untuk mencoba memilih sifat dari hasil reaksi kimia. Kita harus sanggup menemukan rumus dan memilih seberapa banyak banyak sekali zat kimia diharapkan kalau kita akan melaksanakan reaksi kimia. Dengan perkataan lain, kita harus sanggup bekerja secara kuantitatif dengan elemen, senyawa dan reaksi kimia. Stoikhiometri (berasal dari bahasa Yunani Stoicheion = elemen dan metron = mengukur) yaitu istilah yang digunakan dalam menggambarkan bentuk kuantitatif dari reaksi clan senyawa kimia.

Teori atom Dalton dan perkembangan dari daftar Massa Atom ele­men-elemen membuka jalan untuk perhitungan Stoikhiometri, tetapi sebelum ini diterima, kita harus membicarakan terlebih dahulu konsep yang terpenting dalam Stoikhiometri yaitu: Mol.
Seperti telah dipelajari, atom bereaksi untuk membentuk molekul dalam perbandingan angka yang gampang dan bulat. Misalnya atom hidrogen dan oksigen, bergabung dalam perbandingan 2:1 untuk mem­bentuk air (H20), atom karbon dan oksiger, bergabung dalam. perban­dingan 1:1 membentuk karbonmonoksida (CO). Setelah mengetahui hal ini, misalkan kita ingin mernbuat karbonmonoksida dari atom karbon dan atom oksigen sedemikian rupa sehingga tak ada atom dari kedua elemen ini yang tersisa. Bila kita hanya memerlukan satu molekul, kita dapat membayangkan akan menggabungkan bersama-sama 1 atom C dan I atom O. Bila dua molekul yang dibutuhkan, diharapkan 2 atom C dan 2 atom 0 dan seterusnya untuk banyak sekali jumlah yang kita inginkan. Tetapi kita tak sanggup bekerja dengan atom-atom, lantaran mereka sangat kecil. Sebab itu dalam keadaan bersama-sama di Laboratorium kita harus memperbesar ukuran dari sampel sedemikian rupa, sehingga ia sanggup dilihat dan dipergunakan, tetapi harus dibentuk dengan cara sedemikian rupa, biar dipertahankan perbandingan atom yang sesuai.
Salah satu jalan untuk memperbesar jumlah dalam reaksi kimia adalah bekerja dengan lusinan atom, bukan dengan satuan atom.
1 atom C       +  I atom 0  à  1 molekul CO
1 lusin atom C + 1 lusin atom 0  à  1 lusin molekul CO
(12 atom C)      (12 atom 0)             (12 molekul CO)
Perhatikan bahwa perbandingan 1:1 lusinan atom sempurna sama perbandingan 1:1 satuan atonyaa sendiri. Jika kita mengambll 2 lusin atom karbon dan 2 lusin atom oksigen (perbandingan 1:1 dari lusinan), dapat dipastikan akan jumlah atom yang sama dari karbon dan oksigen (perbandingan 1:1 atom). Sehingga tidak menjadi dilema jumlah lusinan dari tiap atom yang kita ambil asal jumlah lusinannya sama sehingga perbandingan 1:1 secara lusin dan atom tetap dipertahankan.

Konsep ini sangat penting sekali, sehingga perlu ditinjau dalam kasus lain. Perhatikan zat air (H20). Bila kita ambil atom-atomnya sendiri persamaannya yaitu sebagai berikut:
2 atom H    +   1 atom  à  1 molekul H20
Kemudian kita sanggup tingkatkan ukuran reaksi dengan bekerja lusinan atom hidrogen dan oksigen
2 lusin atom H + 1 lusin atom 0  à 1 lusin molekul H20 atau
4 lusin atom H + 2 lusin atom O à 2 lusin molekul H20 atau
 6 lusin atom H   +  3 lusin atom 0  à 3 lusin molekul H20
Dalam setiap persamaan, tetap dipertahankan perbandingan 2 : 1 antara atom H dan 0 dengan mempertahankan perbandingan 2 : 1 lusinan atom-atom ini.
Sekarang menjadi terang bahwa kalau ada suatu cara untuk menghitung atom secara lusinan, kita sanggup mengambilnya berlusin-lusin dalam perbandingan yang sempurna sesuai yang diinginkan perbandingan atomnya dan dengan cara ini niscaya akan didapat perbandingan atom yang sesuai. Sayangnya selusin atom atau molekul masih terlalu kecil untuk diker­jakan, alasannya yaitu itu kita harus mengambil satuan yang lebih besar. "Lusin­annya andal kimia" disebut mole (disingkat mol). Mol ini terdiri dah 6,022 x 10 23 partikel (akan dibicarakan lagi nanti mmgenai asal undangan angka lusin dan mol ini, yang disebut bilangan Avogadro)
1 lusin = 12 objek
 1 mol = 6,022 x 1023 partikel
Keterangan yang sama untuk lusinan sanggup diterapkan juga pada mol. Mol hanyalah suatu jumlah yang lebih besar.
1 mol atom C       +       1 mol atom 0       à         1 mol molekul CO atau
1 mol C                  +        1 mol O                 à         1 mol CO
(6,022 x 1023atom C)       (6,022 x 1023 atom 0)         (6,022 x 1023 molekul CO)
Terlihat bahwa kalau kita mengambil 1 mol atom karbon dan 1 mol atom oksigen, kita akan memiliki jumlah atom karbon dan oksigen yang sama dan akan membentuk sempurna 1 mol melekul CO, tak ada sisa apa-apa.

Sumber http://koleksiperpustakaan.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Konsep Mol"

Posting Komentar