10 Macam Petaka Dan Penyebabnya

1). Gunung Meletus 
Gunung meletus terjadi sebagai jawaban endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Letusan itu membawa debu dan kerikil yang disemburkan dengan keras hingga sanggup mencapai radius lebih dari 18 km atau lebih. Sedangkan lavanya membanjiri tempat hingga radius 90 kilometer. Selain mengeluarkan abu, batu-batuan dan lava, letusan gunung juga mengeluarkan gas yang sangat berbahaya dan mematikan atau yang biasa kita sebut wedus gembhel.

Tanda-tanda yang ditunjukkan gunung berapi yang akan meletus adalah:
a). Udara disekitar gunung terasa panas, banyak hewan yg turun gunung.
b). Gempa atau getaran kecil sering terasa.
c). Sering terdengar bunyi gemuruh dari gunung berapi tersebut.

Pada beberapa gunung berapi biasanya pemerintah sudah menempatkan pos-pos pengawasan yang bertugas memantau kegiatan gunung berapi tersebut, sehingga akan segera diketahui kalau gunung berapi akan meletus. Tindakan yang dilakukan kalau terjadi letusan gunung berapi diantaranya sebagai berikut.
a). Hindari tempat rawan ibarat lereng gunung, lembah, dan tempat ajaran lahar.
b). Berlindunglah dari debu letusan dan awan panas.
c). Hindari mengendarai kendaraan lantaran debu letusan sanggup merusak mesin kendaraan, rem, persneling, hingga perapian.
d). Gunakan pakaian yang sanggup melindungi tubuh, ibarat baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.
e). Hindarilah tempat terbuka semoga terhindar dari debu vulkanik. Berlindunglah di tempat tertutup, contohnya di rumah.
f). Lindungilah mata dari debu vulkanik.
g). Kenakan masker untuk menutup lisan dan hidung dari debu vulkanik.

2). Banjir
Banjir ialah kejadian naiknya air dan menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir bandang ialah mengalirnya air dengan deras melewati daratan yang biasanya kering. Banjir bandang terjadi jawaban hujan lokal yang sangat deras.

A. Akibat yang ditimbulkan oleh Banjir
1.                  Merusak rumah, tanaman, dan harta benda lainnya.
2.                  Menghanyutkan lapisan humus.
3.                  Menimbulkan banyak sekali penyakit.
4.                  Menyuburkan tanah, ibarat terjadi di Sungai Nil.
B. Macam-macam Banjir
1.                  Banjir sungai, yaitu meluapnya air sungai secara berkala, menggenangi lembah atau daratan di sekelilingnya.
2.                  Banjir laut, ialah meluapnya air bahari lantaran angin topan yang mendorong ombak jauh ke arah daratan.
3.                  Banjir danau, ialah meluapnya air danau ke daratan yang disebabkan angin kencang angin besar. Di samping itu banjir sanggup disebabkan oleh bobolnya bendungan yang menjadikan banjir bandang.
C. Tindakan untuk mencegah Banjir
1.                  Tidak membuang sampah ke sungai lantaran sanggup menyumbat ajaran air.
2.                  Menjaga kebersihan air jalan masuk air dan limbah. Tujuanya semoga air sanggup mengalir dengan gampang dan lancar.
3.                  Tidak melaksanakan penebangan hutan secara membabi buta.
4.                  Melakukan kegiatan penanaman hutan kembali/reboisasi.
3). Angin Puting Beliung/Angin Puyuh 
Angin puting beliung ialah angin kencang yang kejadiannya sangat singkat dengan kecepatan berangsur-angsur melemah. Tapi, angin kencang belum tentu disebut angin puting beliung. Kriteria angin puting beliung ialah biasanya terjadi antara 3-5 menit dengan kecepatan mencapai 40-50 km/jam. Gerakannya yang berputar semakin cepat menjadikannya sebuah pusaran angin.

Angin puting beliung lebih sering terjadi pada trend pancaroba, yaitu peralihan dari trend kemarau ke trend hujan. Angin puting beliung bersifat merusak. Dampak kerusakan yang ditimbulkan antara lain pepohonan tumbang, rusaknya rumah, dan atap rumah berterbangan. Sering kali, imbas angin puting beliung menelan korban jiwa.

Angin puting beliung sanggup terjadi dimana saja, terutama di dataran rendah dan tempat yang terbuka. Kedatangan angin puting beliung gotong royong sanggup diperkirakan. Untuk itu, kita perlu mengetahui penyebab dan tanda-tanda datangnya angin puting beliung sebagai berikut:
1.                  Lebih sering terjadi pada siang/sore hari, tapi terkadang malam hari.
2.                  Sehari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa agak panas atau menjadi lebih gerah.
3.                  Sekitar pukul 10.00 pagi terlihat awan berlapis-lapis (awan cumulus). Di antara awan tersebut trdpt satu jenis awan yg mempunyai batas tepinya sangat jelas, berwarna abu-abu, dan menjulang tinggi ibarat bunga kol.
4.                  Tiba-tiba, awan tersebut akan berubah warna dari tadinya putih keabu-abuan menjadi hitam pekat (awan cumulunimbus).
5.                  Perhatikan pepohonan di sekitar. Jika ada dahan atau ranting yang bergoyang cepat lantaran tiupan angin, hal itu mengambarkan bahwa hujan dan angin kencang akan datang. Terlebih lagi, tiupan angin itu terasa sangat dingin.
6.                  Biasanya hujan yang pertama kali turun ialah hujan deras secara tiba-tiba. Jika hujannya gerimis, angin kencang akan terjadi jauh dari lokasi kita.
7.                  Terdengar petir bersahutan yang sangat keras. Jika ada mengambarkan tersebut maka kemungkinan besar akan terjadi hujan lebat, disertai petir dan angin kencang.
8.                  Perlu diwaspadai kalau 1 atau 3 hari berturut turut tidak turun hujan pada trend hujan. Jika terjadi demikian maka kemungkinan besar hujan sangat deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang, termasuk angin puting beliung.
Jika mendapati gejala-gejala tersebut di lingkungan kita, lakukan tindakan berikut.
a. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian.
b. Menghindari berteduh dibawah pohon tinggi dan rapuh. Sebaliknya, carilah tempat yang kelihatannya kondusif dan kuat.

Dampak korban jiwa acap kali tak eksklusif disebabka oleh puting beliung, tapi jawaban tertimpa bangunan atau pepohonan. Setelah kejadian puting beliung berakhir, kita perlu mengambil tindakan berikut ini.
a. Menebang pohon yang rimbun, tinggi, dan ringkih untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut. Jika sewaktu waktu angin kencang datang, pohon tersebut sanggup roboh dan menimpa segala sesuatu di bawahnya.
b. Membangun rumah yang permanen dan kuat.
c. Memperbaiki atap rumah yang rapuh.
d. Mengadakan penghijauan supaya udara tidak menjadi panas.

4). Tanah Longsor
Tanah longsor ialah runtuhnya tanah, bebatuan, atau lumpur dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur. Kecepatan longsoran sanggup mencapai 18 hingga 35 kilometer perjam. Secara umum, tempat yang rawan terjadi tanah longsor yaitu tempat yang pernah terjadi tanah longsor, tempat yang mempunyai topografi terjal dan gundul, tempat ajaran air hujan, dan tempat dengan tekstur tanah sangat gembur.

Faktor-faktor yang mengakibatkan tanah longsor adalah:
a. Lereng terjal dan gundul dengan kondisi tanah rapuh.
b. Hujan deras
c. Gempa atau acara gunung berapi
d. Penebangan pohon secara liar
e. Penambangan tanah yang tak terkendali

Upaya pencegahan tanah longsor adalah:
a. Tidak menebang/merusak hutan
b. Melakukan penanaman tumbuhan berakar besar lengan berkuasa pada lereng yang gundul
c. Membuat jalan masuk air hujan
d. Membangun dinding penahan di lereng yang terjal
e. Memeriksa keadaan tanah secara berkala
f. Mengukur tingkat kederasan hujan



Sumber http://gad0-gado.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "10 Macam Petaka Dan Penyebabnya"

Posting Komentar