√ Unsur Unsur Stratifikasi Sosial
Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala
Dalam suatu masyarakat, stratifikasi sosial terdiri atas dua unsur, yaitu kedudukan (status) dan peranan (role).
A. Kedudukan (Status)
Status atau kedudukan ialah posisi sosial yang merupakan daerah di mana seseorang menjalankan kewajibankewajiban dan banyak sekali kegiatan lain, yang sekaligus merupakan daerah bagi seseorang untuk menanamkan harapan-harapan. Dengan kata lain status merupakan posisi sosial seseorang dalam suatu hierarki.
Ada beberapa kriteria penentuan status ibarat dikatakan oleh Talcott Parsons, yang menyebutkan ada lima criteria yang dipakai untuk memilih status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat, yaitu kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan, dan otoritas.
Sementara itu, Ralph Linton menyampaikan bahwa dalam kehidupan masyarakat kita mengenal tiga macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.
1) Ascribed Status
Ascribed status merupakan status yang diperoleh seseorang tanpa perjuangan tertentu. Status sosial ini biasanya diperoleh sebab warisan, keturunan, atau kelahiran. Contohnya seorang anak yang lahir dari lingkungan bangsawan, tanpa harus berusaha, dengan sendirinya ia sudah mempunyai status sebagai bangsawan.
2) Achieved Status
Status ini diperoleh sebab suatu prestasi tertentu. Atau dengan kata lain status ini diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya seseorang sanggup menjadi hakim sesudah menuntaskan kuliah di Fakultas Hukum dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang memerlukan usaha-usaha tertentu.
3) Assigned Status
Assigned status ialah status yang dimiliki seseorang sebab jasa-jasanya terhadap pihak lain. Karena jasanya tersebut, orang diberi status khusus oleh orang atau kelompok tersebut. Misalnya gelar-gelar ibarat satria revolusi, peraih kalpataru atau adipura, dan lainnya.
B. Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Dalam kehidupan di masyarakat, peranan diartikan sebagai sikap yang diperlukan oleh pihak lain dalam melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak sanggup dipisahkan sebab tidak ada peranan tanpa status, dan tidak ada status tanpa peranan.
Interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan, yaitu sebagai berikut.
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
2) Peranan merupakan suatu konsep wacana apa yang sanggup dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan merupakan sikap individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Setiap insan mempunyai status atau kedudukan dan peranan sosial tertentu sesuai dengan struktur sosial dan pola-pola pergaulan hidup di masyarakat. Dalam setiap struktur, ia mempunyai kedudukan dan menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukannya tersebut. Kedudukan dan peranan meliputi tiap-tiap unsur dan struktur sosial. Jadi, kedudukan memilih peran, dan tugas memilih perbuatan (perilaku). Dengan kata lain, kedudukan dan peranan memilih apa yang diperbuatnya bagi masyarakat, serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Semakin banyak kedudukan dan peranan seseorang, semakin bermacam-macam pula interaksinya dengan orang lain. Interaksi seseorang berada dalam struktur hierarki, sedangkan peranannya berada dalam setiap unsur-unsur social tadi. Kaprikornus hubungan antara status dan peranan ialah bahwastatus atau kedudukan merupakan posisi seseorang dalam struktur hierarki, sedangkan peranan merupakan sikap actual dari status.
0 Response to "√ Unsur Unsur Stratifikasi Sosial"
Posting Komentar