√ Kegunaan Sejarah
Versi materi oleh Marwan S
Sejarah dalam kehidupan insan begitu penting. Hal ini diungkapkan Gotthold Tphraim seorang kritikus dari Jerman bahwa tanpa sejarah, setiap jam kita akan diancam ancaman diperdayakan oleh pembual-pembual bodoh, yang tidak jarang memuji sebagai penemuan-penemuan apa yang telah diketahui dan diyakini oleh insan beribu-ribu tahun yang lalu.
Kuntowijojo menyampaikan bahwa fungsi sejarah sanggup dibagi menjadi dua yakni fungsi instrinsik dan fungsi ekstrinsik. Fungsi instrinsik, yakni kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan pelatihan profesi kesejarahan. Misalnya, sejarah sebagai cerita atau peristiwa. Sejarah sanggup juga dipakai untuk memahami eksistensi masa lampau. Setelah memahami eksistensi masa lampau seseorang sanggup melestarikan tetapi sebaliknya bisa menolak. Di samping itu, sejarah juga sebagai profesi. Maksudnya dengan sejarah sanggup dipakai untuk membuatkan profesi, ibarat dengan menulis sejarah, membuatkan organisasi profesi sejarawan. Sedang fungsi ekstrinsik terkait dengan proses penanaman nilai, proses pendidikan, liberal education
Misalnya sejarah sebagai pendidikan moral. Dengan insiden sejarah seseorang akan mendapat pelajaran baik-buruk, benar-salah, berhak-tidak berhak, merdeka-terjajah. Sejarah sebagai pendidikan penalaran. Maksudnya dengan sejarah seseorang akan berlatih berpikir kritis, berpikir sebab-akibat dengan mengingat multifaktor. Sejarah sanggup menjadi pendidikan politik. Maksudnya setiap orang sehabis memahami insiden sejarah dibutuhkan berperilaku yang cocok dengan kegiatan politik negara demokratis.
Wiriatmadja menyatakan sejarah berfungsi untuk membangkitkan kesadaran dalam kaitannya dengan kehidupan bersama dalam komunitas yang lebih besar, sehingga tumbuh kesadaran kolektif dalam mempunyai kebersamaan dalam sejarah. Proses pengenalan diri inilah yang merupakan titik awal dari timbulnya rasa harga diri, kebersamaan, dan keterikatan (sense of solidarity), rasa keterpautan dan rasa mempunyai (sense of belonging), kemudian rasa besar hati (sense of pride) terhadap bangsa dan tanah air sendiri.
Mempelajari sejarah mempunyai tujuan semoga siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa bisa membuatkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan mempunyai pengetahuan wacana masa lampau yang sanggup dipakai untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pembelajaran sejarah juga bertujuan semoga siswa menyadari adanya keragaman
pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda wacana masa lampau untuk memahami masa sekarang dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang. Sesuai dengan fungsi institusional Sekolah Menengan Atas dan kematangan psikologis siswa, maka tujuan mempelajari sejarah di Sekolah Menengan Atas sanggup diarahkan pada kemampuan berpikir kritis, analisis, dan keterampilan prosesual yang didasarkan pada disiplin ilmu sejarah. Dalam jenjang pendidikan ini tujuan utama pembelajaran sejarah bukan lagi untuk menambah keluasan pengetahuan wacana banyak sekali peristiwa
yang terjadi, tetapi justru untuk mendalami insiden tertentu. Artinya, tujuan pendidikan sejarah di Sekolah Menengan Atas itu sudah sanggup diarahkan kepada tujuan pendidikan sejarah sebagai disiplin ilmu. Di samping tujuan yang diutamakan di atas, pada tingkat pendidikan manapun kurikulum sejarah itu sudah harus menunjukkan kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan faktual di sekelilingnya. Kurikulum sejarah di sekolah, dengan demikian, harus bisa menunjukkan pengalaman kepada siswa untuk menarik pelajaran dari insiden sejarah, melihat relevansi dengan peristiwa/kehidupan masa kini, dan dikembangkan untuk kehidupan masa datang. Siswa yang berguru sejarah dihentikan lagi berada dalam suatu lingkungan abnormal yang mereka sebut masa lalu, ceritera wacana nenek moyang, ataupun cerita wacana kerajaan tertentu.
Dengan tujuan kurikulum yang demikian, maka siswa yang berguru sejarah sanggup mengambil manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan mereka. Sejarah bukan lagi hanya sekadar sesuatu yang harus dihafalkan, nama yang harus diingat, angka tahun yang harus disebutkan, tetapi juga yakni merupakan suatu kurikulum yang bisa membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa. Melalui proses berguru dari insiden sejarah (bukan menghafal fakta) mereka sanggup mengambil kehidupan bangsanya secara lebih baik dan mempersiapkan kehidupan eksklusif dan bangsanya yang lebih siap dan dalam posisi yang memimpin untuk kehidupan kurun ke-21 M.
Sumber http://www.ssbelajar.net/
0 Response to "√ Kegunaan Sejarah"
Posting Komentar