Isu Adab Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi
Perkembangan bisnis dunia dalam satu dekade belakangan ini sudah menembus angka yang signifikan. Hal itu amat sangat dipengaruhi oleh modernisasi dalam kehidupan ,sehingga teknologi semakin pesat, dan segi kebudayaan yang kian bergesar mengikuti perubahan. Dalam dunia profesi akuntansi pun sangatberkembang, masuknya teknologi dan kemudahan menciptakan pelaku akuntansi sanggup bekerja dengan mudah, komunikasi dan melaksanakan acara sesuai bagiannya menjadi lebih mudah Namun perkembangan menyerupai ini tidak serta merta membawa dampak yang baik. Banyak juga terjadi hal negatif, menyerupai benturan-benturan yang terjadi didalamnya. Perkembangan menyerupai ini juga membawa dampak penyalahgunaan, mulai dari data digital hingga wewenang. Oleh lantaran itu saya disini tertarik membahas ihwal isu/perkembangan adat profesi akuntansi, yang akan diuraikan dengan singkat.
3.Aktivitas Bisnis dan Budaya
Sumber http://yuliana-ekaputri.blogspot.com
1. Benturankepentingan
Benturan kepentingan yakni perbedaan antara kepentingan hemat perusahaan dengan kepentingan hemat eksklusif direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan
Berikut ini upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan :
Berikut ini upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan :
a. Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang sanggup mengakibatkan benturan kepentingan antara kepentingan eksklusif dengan kepentingan perusahaan.
b. Mengusahakan lahan eksklusif untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang sanggup mengakibatkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
c.Menyewakan properti eksklusif kepada perusahaan yang sanggup mengakibatkan potensi Penyimpangan kegiatan pemeliharaan.
2. Etika dalam tempat kerja
Dalam pandangan rasional ihwal perusahaan, kewajiban moral utama pegawai yakni untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan adat dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
Dalam pandangan rasional ihwal perusahaan, kewajiban moral utama pegawai yakni untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut.
Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan adat dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
a. Etika Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas adat yang mengatur relasi atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas adat yang mengatur relasi atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
b. Etika dalam relasi dengan publik
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, biar selalu terpelihara relasi harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini mencakup konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk yakni uasha-usaha yang sanggup dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.
3.Aktivitas Bisnis dan Budaya
Seorang pemimpin mempunyai peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran terang dan konkrit. Jadi, budaya itu yakni tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah laris dalam mereka melaksanakan sesuatu. Tidaklah mengherankan, jika sama-sama kita telaah kebanyakan perusahaan kini ini. Para pemimpin yang bergelimang dengan kemudahan dan banyak sekali kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan usaha dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat bahwa itu semua lantaran SDM kita yang tidak kompeten dan tidak mampu. Mereka sendirilah yang membentuk budaya itu (masalah budaya). Semua lantaran percontohan, penularan dan panutan dari masing-masing pemimpin. Maka timbul paradigma, mengubah budaya perusahaan itu sendiri. Budaya perusahaan memberi donasi yang signifikan terhadap pembentukan sikap etis, lantaran budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya sanggup mendorong terciptanya prilaku. Dan sebaliknya sanggup pula mendorong terciptanyan prilaku yang tidak etis.
4.Manajemen Krisis
Krisis merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang mempunyai potensi untuk berdampak negatif maupun positif. Kejadian ini bisa saja menghancurkan organisasi dan karyawan, produk, jasa, kondisi keuangan dan reputasi . Krisis merupakan keadaan yang tidak stabil dimana perubahan yang cukup memilih mengancam, baik perubahan yang tidak dibutuhkan ataupun perubahan yang dibutuhkan akan mengatakan hasil yang lebih baik . Organisasi yang memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi sanggup mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh proteksi publik
Sebab Krisis Krisis terjadi apabila ada benturan kepentingan antara organisasi dengan publiknya.
4.Manajemen Krisis
Krisis merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang mempunyai potensi untuk berdampak negatif maupun positif. Kejadian ini bisa saja menghancurkan organisasi dan karyawan, produk, jasa, kondisi keuangan dan reputasi . Krisis merupakan keadaan yang tidak stabil dimana perubahan yang cukup memilih mengancam, baik perubahan yang tidak dibutuhkan ataupun perubahan yang dibutuhkan akan mengatakan hasil yang lebih baik . Organisasi yang memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi sanggup mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh proteksi publik
Sebab Krisis Krisis terjadi apabila ada benturan kepentingan antara organisasi dengan publiknya.
Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis pada Perusahaan Enron dan KAP Arthur Anderson.
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melaksanakan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan hingga pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain mencakup future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis banyak sekali bursa imbas di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, hingga ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh melarat dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.Dalam kasus Enron diketahui terjadinya sikap moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan cita-cita perusahaan biar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari banyak sekali sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), sanggup penulis kemukakan sebagai berikut: Board of Director (dewan direktur, eksekutif eksekutif dan eksekutif non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi menurut informasi yang hanya bisa di saluran oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melaksanakan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula yakni partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melaksanakan penilaian terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil penilaian di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat aturan perusahaan untuk melaksanakan pemeriksaan atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat aturan untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil pemeriksaan oleh penasehat aturan tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa keuntungan higienis Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan mengatakan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci ihwal pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang bahwasanya menimbulkan hasil konkret pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada ketika itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan keuntungan yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melaksanakan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan pemeriksaan atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun hingga hampir tidak ada nilainya. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada ketika Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan eksekutif perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan eksekutif perusahaan. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen mengatakan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menuntaskan banyak sekali somasi aturan yang diajukan kepada KAP Andersen. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melaksanakan kontrak pekerjaan dengan forum pemerintahan di Amerika. tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melaksanakan penghambatan dalam proses peradilan dikarenakan telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki. KAP Andersen terus mendapatkan konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melaksanakan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali gambaran KAP Andersen mengusulkan biar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun administrasi gres Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melaksanakan kendala proses peradilan dan oke untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melaksanakan kendala terhadap proses peradilan.
Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melaksanakan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan hingga pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain mencakup future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis banyak sekali bursa imbas di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, hingga ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh melarat dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.Dalam kasus Enron diketahui terjadinya sikap moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan cita-cita perusahaan biar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari banyak sekali sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), sanggup penulis kemukakan sebagai berikut: Board of Director (dewan direktur, eksekutif eksekutif dan eksekutif non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi menurut informasi yang hanya bisa di saluran oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melaksanakan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula yakni partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melaksanakan penilaian terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil penilaian di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat aturan perusahaan untuk melaksanakan pemeriksaan atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat aturan untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil pemeriksaan oleh penasehat aturan tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa keuntungan higienis Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan mengatakan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci ihwal pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang bahwasanya menimbulkan hasil konkret pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada ketika itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan keuntungan yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melaksanakan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan pemeriksaan atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun hingga hampir tidak ada nilainya. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada ketika Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan eksekutif perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan eksekutif perusahaan. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen mengatakan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menuntaskan banyak sekali somasi aturan yang diajukan kepada KAP Andersen. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melaksanakan kontrak pekerjaan dengan forum pemerintahan di Amerika. tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melaksanakan penghambatan dalam proses peradilan dikarenakan telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki. KAP Andersen terus mendapatkan konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melaksanakan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali gambaran KAP Andersen mengusulkan biar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun administrasi gres Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya. Tanggal 8 April 2002 seorang partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melaksanakan kendala proses peradilan dan oke untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan Enron. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan KAP Andersen bersalah telah melaksanakan kendala terhadap proses peradilan.
sumber :
0 Response to "Isu Adab Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi"
Posting Komentar