√ Sejarah Dan Asal Undangan Uang

Versi materi oleh D Endarto


Bagaimana Sejarah dan Asal undangan Uang ? Untuk mengetahui kapan masyarakat mulai memakai uang, maka perlu kita mempelajari perkembangan masyarakat sebab uang merupakan hasil budaya dari perkembangan masyarakat. Pada masyarakat primitif, segala kebutuhan dicukupi sendiri dan diusahakan sendiri, sehingga sesuatu yang diusahakan dan diproduksi akan digunakan untuk konsumsi sendiri. Makara pada masyarakat ini belum dikenal adanya tukar barang (tukarmenukar barang).




Dengan semakin berkembangnya masyarakat dan semakin berkembangnya kebutuhan, maka insan mulai sadar bahwa mustahil semua kebutuhan sanggup dipenuhi sendiri. Mereka membutuhkan orang lain untuk diajak melaksanakan pertukaran guna memenuhi kebutuhannya. Sejak itulah terjadi proses pertukaran barang, yang dikenal dengan istilah barter, misalnya beras ditukar dengan daging atau pakaian.


Sistem tukar barang ini mempunyai banyak kelemahan/kesulitan di antaranya:
a. sulit dalam menemukan orang yang mau diajak melaksanakan pertukaran
b. sulit dalam menemukan kebutuhan yang sesuai
c. sulit memilih nilai barang yang akan dipertukarkan
d. sulit membawa/menyimpan barang yang dipertukarkan
e. tidak ada satuan ukuran umum yang tetap/pasti untuk menyatakan nilai barang yang dipertukarkan.

Setelah masyarakat bertambah maju dan mencicipi bahwa sistem tukar barang sulit dilaksanakan, maka dicarilah cara lain yaitu dengan menetapkan suatu macam barang sebagai alat mediator dalam tukar-menukar, yang sanggup ditukarkan dengan segala macam barang kebutuhan.


Barang yang digunakan sebagai alat mediator harus memenuhi syarat berikut.
a. Barang itu digemari, diterima, dan dibutuhkan semua orang.
b. Barang itu setiap ketika sanggup dipertukarkan.

Contoh uang barang tersebut yakni garam, tembakau, gading gajah, kerang, dan kulit binatang.


Penggunaan uang barang itu alhasil juga menjadikan kesulitan antara lain:
a. tidak tahan lama,
b. tidak gampang dibawa/disimpan,
c. tidak gampang dibagi-bagi menjadi kepingan kecil dengan tidak mengurangi nilai sebenarnya,
d. nilai uang barang tidak tetap.

Tukar-menukar dengan mediator uang barang masih jauh dari tepat dan banyak menemui kesulitan. Untuk itu dicarilah barang yang lebih mudah sebagai alat penukar yaitu logam mulia (emas dan perak), sebab emas dan perak mempunyai ciri-ciri yang dibutuhkan untuk menjadi uang.


Ciri-ciri tersebut adalah:
a. tidak gampang rusak/tahan lama
b. mempunyai nilai tinggi dan relatif stabil
c. gampang dipindah-pindah
d. gampang dibagi tanpa mengurangi nilai
e. gampang disimpan/dibawa
f. jumlahnya terbatas
g. disenangi umum.

Contoh uang logam ini yakni uang logam Romawi kuno, uang Mesir, uang Dukaton, dan uang Gulden. 


Uang logam ini dalam praktiknya juga mempunyai kesulitan-kesulitan yaitu:
a. memerlukan daerah penyimpanan yang besar,
b. sulit membawa dalam jumlah banyak sebab berat,
c. sulit menambah jumlahnya,
d. jumlah logam mulia tidak lagi sanggup menyesuaikan dengan kebutuhan,
e. persediaan emas/perak sangat terbatas sekali.

Penggunaan logam mulia sebagai mediator pertukaran dirasakan kurang sanggup memenuhi tuntutan kebutuhan, maka digunakanlah kertas sebagai materi pembuat uang. Uang kertas ini nilai intrinsiknya kecil sekali bila dibandingkan dengan nilai nominal. Sehingga alhasil uang kertas merupakan uang kepercayaan sebab dipercaya masyarakat sebagai alat tukar. Dalam peredarannya uang kertas ini didampingi dengan uang logam dan berlaku hingga sekarang.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Sejarah Dan Asal Undangan Uang"

Posting Komentar