√ Kerajinan Batok Kelapa Selamatkan Suryawan Dari Kegagalan Beruntun

Suryawan berkali-kali gagal di bisnis peternakan, sekarang ia sukses jadi pebisnis kerajinan batok kelapa di Bali.
Sempat dirundung kegagalan bisnis bertubi-tubi, tak menciptakan I Gede Suryawan patah semangat mengadu peruntungan di dunia usaha. Mengaku bermodal dengkul dan semangat memperbaiki nasib, hasilnya mengantarkan lelaki ini menjadi pebisnis kerajinan batok kelapa dan banyak sekali produk olahan kelapa.
Seperti apa liku-liku hidup Suryawan, sebelum sukses menjadi pelaku perjuangan beromzet Rp 80 jutaan per bulan? Simak kisahnya yang dituturkan pada tim liputan BisnisUKM.com beberapa waktu silam.
Gagal Kaprikornus Peternak Kini Kaprikornus Perajin Batok Kelapa

Selama 4 tahun, Suryawan menjadi perajinan batok kepala, sehabis permintaannya terus meningkat ia tetapkan membangun workshop sekaligus etalase memajang karyanya.
Tahun 1997 menjadi titik balik kehidupan lelaki asal Banjarangkan, Klungkung-Bali, yang memulai perjuangan berbahan baku kelapa. Sebelummnya, ketika tamat SMA, lelaki ini sempat melakoni pekerjaan sebagai peternak ayam. Sayang, usahanya gagal alasannya yaitu ayamnya banyak mati mendadak. Gagal menjadi peternak ayam, Suryawan beralih memelihara bebek.
Usaha angsa ini dijalani mulai dari penetasan sampai pembesaran. Sayangnya, ketika memasuki usia siap jual, bebek-bebek ini susah dipasarkan. Permintaan konsumen terbilang minim, sehingga Suryawan tidak ingin meneruskan lagi perjuangan memelihara bebek.
“Adik saya lalu mengajak untuk menciptakan kerajinan dari kelapa. Adik sudah mengawali usaha, dan saya ikut untuk mengadu nasib. Boleh dibilang, waktu 1997 saya memulai perjuangan dengan modal dengkul, alasannya yaitu buah kelapa masih amat murah. Beli kelapa Rp 1.000, sudah sanggup empat buah. Saya lalu memberi merek perjuangan Yande Batok,” katanya.
Ketika mengawali usaha, Suryawan lalu menciptakan banyak sekali mangkok dari batok kelapa dan ditawarkan ke banyak sekali art shop di Kuta. Ketika mulai ada pemesanan mangkok buah kepala dari banyak sekali art shop, ia mengambil langkah membuka kios kerajinan batok kelapa di pasar seni Sukawati.
Baca Juga Artikel Ini :
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">Kerajinan Batok Kelapa Cumplung Aji Kualitas Ekspor
Industri Kerajinan Kayu di Bali Masih Diminati Buyer Mancanegara
Selama empat tahun, Suryawan menjadi penjual kerajinan batok kepala, lalu tetapkan membangun workshop sekaligus etalase memajang barang-barang dengan membangun rumah di wilayah Desa Negari, Banjarangkan, pada tahun 2004.
Modal pembangunan rumah sekaligus workshop ini didapatkan dari tunjangan bank, dengan impian sanggup dibayar dari omzet berjualan kerajinan batok kelapa. Naas, bertepatan ketika masa peminjaman cair, ketika itu ada tingkat kunjungan wisatawan di Bali sedang drop dikarenakan ada tragedi meledaknya bom di Kuta.
“Untungnya saya masih mempunyai pelanggan dari banyak sekali art shop di Kuta, dan pelanggan ketika berjualan di pasar seni Sukawati. Satu lagi, ada pembeli dari Jepang yang rutin memesan. Pelanggan-pelanggan ini yang menciptakan perjuangan saya tidak gulung tikar,” ujar ayah dua anak ini.
Ekspor Kerajinan Batok Kelapa Sampai ke Mancanegara

Dibantu 15 orang karyawan, perjuangan Suryawan sekarang mulai stabil dengan omzet minimal Rp 80 juta/ bulan.
Perlahan-lahan, perjuangan Suryawan malah berkembang dan diminati banyak pembeli dari banyak sekali negara. Bahkan, tidak hanya konsumen dari Jepang, ada juga pembeli dari Jerman dan Australia yang tertarik dan memesan kerajinan batok kepala ini.
“Produk kerajinan yang tetap paling dicari yaitu mangkok batok kelapa. Meski demikian, saya telah membuatkan variasi produk dengan menciptakan tas, topeng, kawasan lilin, hiasan dinding, dan belakangan boneka batok kelapa pun banyak dipesan konsumen Jepang. Harga boneka ini Rp 100 ribu/pieces. Kalau lainnya, harga kerajinan mulai Rp 9 ribu ke atas,” ujar Suryawan.
Dalam sebulan, Suryawan membutuhkan sekitar 7.000 kelapa yang dipasok dari wilayah Bali. Kadang-kadang, bila harga kelapa di Bali melambung, maka Suryawan memesan dari Lombok, Sulawesi dan Kalimantan.
“Yang digunakan materi baku kerajinan hanya batok kelapa saja. Kaprikornus sabut kelapa dijual untuk digunakan memanggang ikan atau daging. Daging kelapa dioleh menjadi kue, pepes, dan minyak kelapa asli. Minyak kelapa ini banyak dipesan pembuat sabun alami. Satu botol minyak kelapa ukuran 600 ml dijual Rp 15 ribu,” katanya.
Dibantu 15 orang karyawan, perjuangan Suryawan sekarang mulai stabil dengan memaksimalkan pembuatan kerajinan, dan banyak sekali olahan makanan dari kelapa. Rata-rata omzet yang didapatkan dalam sebulan mencapai Rp 80 juta.
Suryawan amat mensyukuri perjalanan usahanya yang telah mengantarnya pada kehidupan yang lebih baik. Kedekatan dengan adik sebagai kawan dalam memasarkan perjuangan pun, berdasarkan Suryawan makin merekatkan ikatan persaudaraan. Sama sekali tidak ada unsur persaingan, malah justru saling mendukung sehingga sama-sama maju.
Tim Liputan BisnisUKM
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Bali
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Kerajinan Batok Kelapa Selamatkan Suryawan Dari Kegagalan Beruntun"
Posting Komentar