√ Administrasi Mutu Total


Versi bahan oleh Ngadiman


Manajemen Mutu Total (Total Qualitymanagement) - Manajemen mutu total sanggup dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapat kepuasan pelanggan dan laba industri. Industri harus memahami bagaimana pelanggannya memandang mutu dan tingkat mutu yang diperlukan pelanggan. Industri harus berusaha mengatakan mutu lebih baik dari pada saingannya. Hal ini melibatkan janji administrasi dan karyawan secara total dalam perjuangan mencapai mutu yang lebih tinggi.

Mutu ialah keseluruhan ciri serta sifat produk yang besar lengan berkuasa pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi ini berpusat pada pelanggan, di mana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan tertentu. Selain itu mutu sanggup diartikan jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan terbaik melawan tentangan dari luar dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.


Bagaimana memacu mutu lebih tinggi ?

Custom Research Incorporate (CRI) di Amerika Serikat memakai kreteria Baldrige untuk sanggup meningkatkan mutu dari suatu produk, yaitu:
• Menjalankan taktik yang berpusat pada membangun hubungan erat dengan pelanggan.
• Di organisasi menurut tim antar divisi yang berpusat pada pelanggan
• Mengembangkan proses dan mekanisme untuk menuntaskan pekerjaan dan mengukur hasilnya.
• Bertanya pada pelanggan secara eksplisit apa yang mereka harapkan dari hubungan kemitraan.
• Mencari umpan balik dari pelanggan wacana masing-masing produk maupun hubungan keseluruhan.
• Mempekerjakan orang-orang terbaik dan menananam modal dalam pengembangan diri mereka.
• Tetap fleksibel, gesit, cepat bergerak dan memberi wewenang pada semua untuk “bertindak saja”
• Bergembira dengan suka ria dan sumbangan penghargaan
• Terus membangun mutu
• Tidak pernah puas

Menurut Prof Charlie Chang (1995), untuk menjamin kemampuan suatu industri bertahan (survive) dalam kurun global ini, maka penerapan Manajemen Mutu Total bukan lagi merupakan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Untuk mengelola administrasi secara baik dan praktis, maka sanggup dibagi atas tiga suara, yaitu Voice of Customer, Voice of Employee dan Voice of Process. Voice of Customer, pendekatan administrasi pemasaran klasik di mana “perilaku” pelanggan seringkali sebagai “objek” penelitian, pemasaran, dimanipulasi dan dieksploitasi. Sedangkan administrasi mutu total melihat pelanggan sebagai salah satu “asset” perjuangan yang terpenting. Bahkan sanggup dikatakan bahwa suatu industri ada alasannya ialah “diperbolehkan ada” oleh pelanggan, oleh alasannya ialah itu persaingan perjuangan ialah dalam kemampuannya mendengarkan “Voice of Customer” dan mencoba memenuhinya secara lebih baik.

Voice Employee. Selaras dengan falsafah mengenai pelanggan. maka administrasi mutu total juga mengatakan perhatian yang luar biasa dalam “pemberdayaan” karyawan (empowerment). Dalam hal ini jauh melampaui wewenang, namun juga pembatalan atas “atasan-bawahan”, keterbukaan atas “rahasia industri” dan menyebarkan setiap karyawan supaya sanggup bertindak sebagai pengusaha atau presiden direktur. Sehingga administrasi mutu total berlandaskan asas mampaat bisnis, bukan sematamata “demokratis atau sosialis”. Manajemen mutu total sanggup menunjukan bahwa “management Control” yang dikenal sebagai pengendali karyawan dalam rangka pengendali biaya (realized Cost), maka pengelolaan “Voice of employee” ialah “prediktor” yang baik bagi efisiensi industry (future costs).

Voice of Process. Setelah kedua “voice” di atas organisasi administrasi mutu total sanggup dijamin, maka keduanya perlu diwadahi dalam bentuk proses kerja organisasi yang memadai, atau lebih sempurna sanggup mengantisipasi masa depannya (future sales – future costs = future profit). Voice of Process mengintegrasikan potensi-potensi dari pengelolaan kedua vioce diatas kedalam sistem kerja memiliki tata cara, kinerja, sasaran dan ambisi yang maksimal.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Administrasi Mutu Total"

Posting Komentar