Sejarah Semarang (23): Jamu Tjap Potret Njonja Meneer Semarang Di Surabaya 1848; Jamu Tjap Djago Bermula Di Wonogiri 1918


* Untuk melihat semua artikel Sejarah Semarang dalam blog ini Klik Disini

Jamu Tjap Potret Njonja Meneer (Cap Potret Nyonya Meneer) sanggup dikatakan ialah merek jamu tertua di Indonesia yang masih bisa bertahan sampai masa ini. Usaha jamu yang awalnya dilakukan Nyonja Meneer ini bahkan disebut telah didirikan semenjak tahun 1848. Salah satu pesaing tangguh merek jamu Njonja Meneer ialah jamu Tjap Djago yang bangun pada tahun 1918.

Soerabaijasch handelsblad, 03-02-1934
Jamu Cap Potret Nyonya Meneer sesudah sangat bau tanah tutup usia tahun 2018. Namun sebelum berakhirnya kejayaan jamu Cap Potret Nyonya Meneer sudah terjadi persaingan ketat di industri jamu. Jamu Tjap Djago yang didirikan tahun 1918 tidak sendiri dalam merebut kekusaan Nyonya Meneer. Juga terus muncul pesaing gres menyerupai Cap Air Mancur dan Cap Sido Muncul.

Diantara aneka macam merek di industri jamu, Tjap Potret Njonja Meneer mempunyai keutamaan lantaran yang pertama. Selain itu juga Njonja Meneer bisa bertahan begitu lama. Namun nama jamu Cap Djago juga mempunyai keutamaan. Jamu Cap Djago tidak hanya bisa bertahan sampai pada masa ini, jamu Cap Djago kini dikelola oleh sang pahlawan Jaya Suprana yang terkenal dengan museum MURI.

Lantas bagaimana dongeng jamu Tjap Potret Njonja Meneer di masa lampau? Nah itu yang ingin dijawab. Industri jamu yang terbilang industri bau tanah di Indonesia sepantasnya merek jamu ini menerima perhatian. Merek jamu inilah yang mempelopori munculnya perusahaan-perusahan jamu berikutnya. Jamu tidak hanya untuk urusan domestik tetapi kini jamu telah menjadi produk ekspor. Nama perusahaan Tjap Potret Njonja Meneer boleh jadi perusahaan tertua di Indonesia. Untuk itu, sebelum nama Tjap Potret Njonja Meneer masuk museum MURI ada baiknya sejarah Tjap Potret Njonja Meneer ditelusuri.

Jamu Tjap Potret Njonja Meneer. Since 1848

Pada ketika Tjap Potret Njonja Meneer lebh dari satu kala pada tahun 1953, jamu Cap Djago gres berumur 35 tahun (lihat De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-06-1953). Disebutkan pada tahun 1918, di kota Wonogiri bersahabat Solo, Bapak Poa Tjong.Kwan mendirikan pabrik kecil untuk pembuatan Djamoe. Pengetahuan perihal pembuatan djamoe diperoleh Bapak Poa dari ibunya. Dari pabrik kecil di Wonogiri sekarang, 35 tahun lalu pabrik djamoe ‘Tjap Djago’ tumbuh, sebuah penghargaan dari kepentingan nasional dan didirikan di Semarang. Pemimpin perusahaan ketika ini, Bapak [Poa] Bing Swan, putra pendiri.

De locomotief, 22-06-1953
Awalnya produk ini [djamoe ‘Tjap Djago’] hanya dijual di Wonogiri dan Solo, ayah dan anak memperluas bisnis dan ketika ini djamu Tjap Djago sudah terdapat di seluruh Indonesia, sebuah organisasi penjualan yang sangat luas dijual oleh 80 biro utama dan lebih dari 600 agen, sehingga Anda tidak keseulitan menemukannya kemana pun pergi di Indonesia. Untuk pembuatan jamu, tidak kurang dari 100 varietas yang berbeda dipasarkan dengan nama yang berbeda dari tiga ton jamu kering per bulan. diproses dengan mesin, dikemas dalam komposisi yang berbeda sebanyak 700.000 saset dan dikirim ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar negeri, lantaran Jamu Tjap Djago juga dijual di New York, London, Amsterdam, dan lainnya. Dengan 700.000 sachet per bulan itu berarti bahwa setiap bulan ratusan ribu kalau tidak satu juta orang di Indonesia, meminum jamu Tjap Djago, Apakah kita harus menyampaikan bahwa  jamu Tjap Djago sejauh ini ialah yang paling populer? Demikian kutipan artikel yang dimuat pada surat kabar yang terbit di Seamrang, De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-06-1953.

Jamu Tjap Potret Njonja Meneer sudah semenjak usang diketahui telah memasuki Batavia. Salah satu toko (outlet) perusahaan Tjap Potret Njonja Meneer yang diduga tertua di Batavia berada di Pasar Baroe (Bataviaasch nieuwsblad, 18-08-1939). Toko kedua lalu didirikan di Pasar Gambir (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-08-1939).

Bataviaasch nieuwsblad, 28-10-1940
Dengan semakin populernya jamu Tjap Potret Njonja Meneer mulai ada yang mempertanyakan nama merek Njonja Meneer. Pengamat menyebut nama Njonja Meneer terkesan agak rumit alasannya adakalanya diasosiasikan dengan Njonja Mister atau Njonja Bapak yang sepertinya tidak masuk nalar bagi orang Belanda. Menurut kaidah bahasa Belanda penulisan serupa ini tidak direkomendasikan. Sebab ejaannya juga beberda dengan tatabahasa di Belanda dan apakah itu ejaan Batavia. Demikian si pengamat menmpertanyakan (lihat De Sumatra post, 16-06-1939). Fakta ini ternyata tidak hanya sekadar perdebatan tetapi pada tahun 1952 benar-benar terjadi. Seorang yang berjulukan Dr. Ewan Forbes Semill telah mengubah statusnya menajdi perempuan sesudah diakui oleh pengadilan sesudah beberapa tahun melaksanakan perubahan jenis kelamin. Pers menyebutnya Njonja Meneer (Njonja Bapak). 

Sebagai perusahan berbadan aturan (NV), jamu Tjap Potret Njonja Meneer gres didirikan pada tahun 1920 (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 30-09-1949). Perusahaan jamu Tjap Potret Njonja Meneer didirikan di Semarang dengan memakai potret ibu pendiri Nyonya Meneer tahun 1919 (lihat NRC Handelsblad, 02-05-1992). Dalam industri jamu, Njonja Meneer disebutkan juga sebagai Ratoe Toemboehan. Tumbuhannya dipakai oleh orang-orang dari semua populasi (Cina, Jawa, Belanda, dan lainnya)

Kapan Njonja Meneer pindah ke Semarang tidak diketahui secara jelas. Yang terang pada tahun 1913 Njonja Meneer masih bermarkas di Soerabaja (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 01-04-1913). Disebutkan di perkampungan Cina, di Tjantian, seorang perempuan Tionghoa tinggal yang dikenal sebagai Njonja Menier yang menjual obat-obatan dan aneka macam djamoe yang meyakinkan orang setidaknya dalam seratus tahun terakhir ini.

Jamu Tjap Potret Njonja Meneer mulai menerima perhatian dunia internasional. Seorang profesor dari fakultas kedokteran universitas di Tokyo, Prof. Kodama sedang meneliti jamu Njonja Meneer (lihat De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 15-06-1950). Disebutkan hal yang sama juga dilakukan di Kanada. Hingga tahun 1980an ada tiga perusahaan besar yang bergerak di industri jamu yakni Cap Nyonya Meneer, Cap Jago dan Cap Air Mancur.

Jamu Tjap Djago

Kapan jamu Tjap Djago pindah dari Wonogiri ke Semarang tidak diketahui. Yang terang perusahaan jamu yang dipmpin Poa  Tjong Kwan ini pada tahun 1947 masih berada di Wonogiri (lihat Nieuwe courant, 12-04-1947). Pada tahun 1950 diketahui pabrik jamu Tjap Djago berada di Karangsari, Semarang (De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 11-03-1950). Tidak usang lalu toko-toko jamu Tjap Djago sudah ditemukan di aneka macam daerah menyerupai Djakarta, Soerabaja, Tandjong Karang dan lainnya.

Logo jamu Tjap Djago
Sejak kapan jamu Tjap Djago didirikan sebagai perusahaan berbadan aturan tidak diketahui. Namun sanggup diduga sesudah pindahnya dari Wonogiri ke Semarang. Ini sanggup dikaitkan dengan perubahan logo jamu Tjap Djago. Sebelumnya logonya ialah gambar ayam ahli berwarna putih polos dengan goresan pena Djago. Namun lalu logo tersebut bermetamorfosis ayam berwarna tanpa goresan pena Djago.

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap menurut sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang dipakai lebih pada ‘sumber primer’ menyerupai surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya dipakai sebagai pendukung (pembanding), lantaran saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi lantaran sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber gres yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Sumber http://poestahadepok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sejarah Semarang (23): Jamu Tjap Potret Njonja Meneer Semarang Di Surabaya 1848; Jamu Tjap Djago Bermula Di Wonogiri 1918"

Posting Komentar