√ Perkiraan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


ASUMSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN √ ASUMSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Versi materi oleh Ismawanto

Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan - Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai informasi keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan di final periode akuntansi dipakai anggapan dasar atau perkiraan dasar supaya laporan keuangan yang dibentuk sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Asumsi dasar yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan di antaranya sebagai berikut.

1. Asas Accrual Basic (Dasar Akrual)

Berdasarkan asas ini, perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali arus kas. Menurut dasar ini, aktiva, kewajiban, ekuiti (modal), penghasilan, dan beban diakui pada dikala kejadian. Penyusunan laporan keuangan bukan didasarkan pada dikala kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

2. Asas Cash Basic (Dasar Tunai)

Dasar tunai memiliki maksud bahwa pendapatan dan biaya diakui pada dikala penerimaan atau pengeluaran uang kas. Pengggunaan dasar ini biasanya dimanfaatkan oleh perusahaanperusahaan yang menjual barang secara angsuran, artinya ratifikasi terhadap perubahan kekayaan didasarkan pada mutasi kas.

3. Asas Kesatuan Usaha ( Konsep Entitas)

Konsep entitas atau kesatuan perjuangan memiliki pengertian bahwa laporan keuangan dipakai baik, oleh suatu organisasiatau bab dari organisasi yang bangkit sendiri maupun terpisah dari organisasi lain atau individu lain.

4. Asas Going Concern (Kelangsungan Usaha)

Konsep kesinambungan memiliki maksud bahwa laporan keuangan dibentuk oleh suatu unit ekonomi yang diasumsikan akan terus-menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan. Oleh karenanya penyajian aktiva dalam laporan keuangan harus menurut harga historis atau harga perolehannya.

5. Asas Pembandingan Pengeluaran Beban dengan Penghasilan (Matching Concept)

Dalam laporan keuangan, pengeluaran beban yang diakui dalam laporan keuntungan rugi berlandaskan atas dasar hubungan eksklusif antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengkaitan biaya dengan penghasilan (matching concept) melibatkan secara bersamaan atau adonan antara penghasilan dan beban. Sehingga suatu laporan keuangan yang disajikan harus mempertemukan secara layak antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh dalam satu periode akuntansi yang sama.

6. Asas Harga Perolehan (Cost)

Asas ini tetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli mengetahui bahwa harga mungkin masih sanggup ditawar, tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat menurut harga yang disepakati dalam transaksi tersebut. Contohnya terjadi apabila suatu perusahaan membeli aktiva tetap (mesin) seharga Rp100.000.000,00; biaya angkut Rp5.000.000,00; serta biaya pemasangan dan percobaan Rp5.000.000,00. Dengan demikian mesin tersebut memeliki harga perolehan (cost) sebesar Rp110.000.000,00.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Perkiraan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan"

Posting Komentar