√ Perjuangan Kecil Jangan Pelit Berinovasi, Cari Cara Untuk Beradaptasi!

Kurang tertib dalam mengelola keuangan perjuangan √ Usaha Kecil Jangan Pelit Berinovasi, Cari Cara Untuk Beradaptasi!Kurang tertib dalam mengelola keuangan usaha, merasa cepat puas dengan keberhasilannya, kurang menjaga mutu produk dan tidak bisa menjaga kekerabatan baik dengan konsumen sudah jadi gugusan kelemahan yang sering ditemukan pada pelaku perjuangan kecil. Akibat empat hal tersebut, banyak pelaku usaha kecil  yang gagal ditengah jalan apalagi mengalami kemajuan.


Ditemui pada saat pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapastias SDM Koperasi dan UKM di Hotel King’s, Wates, Kamis (24/8/2017) lalu, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (KUKM) Ruly Nuryanto SE menuturkan bahwa hingga ketika ini banyak pelaku UMKM yang belum bisa disiplin dalam menjalankan usahanya.


Pelatihan yang dihadiri Asisten Sekretaris Daerah (Assekda) II Triyono SIP MSi dengan pemateri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulonprogo Hermintarti tersebut diikuti ratusan pengurus koperasi dan pelaku UMKM se-Kulonprogo.


“Kadang-kadang pelaku perjuangan kecil kurang disiplin dalam mengelola keuangan perjuangan mereka, sehingga tidak bisa memilah mana keuangan untuk pengembangan usaha, yang untuk keperluan langsung serta konsumsi dan sebagainya. Perilaku tersebut menciptakan mereka kesulitan sendiri ketika membutuhkan modal untuk membuatkan usahanya. Dengan demikian perputaran uang usahanya menjadi terganggu,” ungkapnya di sela-sela pelatihan.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



Lebih lanjut Ruly Nuryanto mengatakan, perilaku merasa puas akan menjadikan perjuangan berjalan di kawasan atau tidak mengalami kemajuan. Karena itu setiap pelaku perjuangan dituntut jangan pelit berinovasi baik dalam hal menciptakan produknya maupun pemasaran. Sehingga mempunyai daya tarik untuk dibeli konsumen sekaligus diketahui masyarakat luas.


“Contoh sederhananya saja pembuat keripik di sekitar Jogja yang cepat puas dengan kemasan produk secara sederhana. Padahal pesaingnya sangat inovatif dengan menciptakan kemasan produk sedemikian menarik. Jika hal itu tidak diimbangi, tentu keripiknya tidak mempunyai daya tarik bagi calon pembeli,” katanya.


Dengan tidak menjaga mutu produk dan menjaga kekerabatan baik dengan konsumen juga bisa menjadi penyebab utama berkurangnya pembeli dan pelanggan.


“Sering sekali kita temui, pelaku perjuangan yang melayani pesanan pembeli tidak sesuai kemampuan kapasitas produknya alasannya hanya untuk mengejar sasaran penjualan semata. Bahkan ada pedagang alasannya merasa pelanggannya sudah banyak sehingga terkesan asal-asalan dalam melayani pembeli. Padahal ketika pelanggannya masih sedikit yang bersangkutan melayani pembeli sepenuh hati, tapi begitu warungnya sudah ramai sudah tidak ada lagi perilaku ramah. Artinya tidak bisa menjaga kualitas pelayanan purna jual. Akibatnya muncul image negatif terhadap pelayanan dan itu bisa menjadikan pelanggan lari. Karena pelanggan tidak mau sanggup pelayanan yang jutek,” tegasnya.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



Melalui training kami ingin secara sedikit demi sedikit meminimalisir bahkan mengatasi kelemahan-kelemahan yang sering menghinggapi para pelaku UMKM. Melalui workshop dan training pihaknya ingin menggali ide-ide bisnis sekaligus untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku Koperasi dan UMKM di Kabupaten Kulonprogo.


SUMBER



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Perjuangan Kecil Jangan Pelit Berinovasi, Cari Cara Untuk Beradaptasi!"

Posting Komentar