Kenapa Startup Membutuhkan Venture Capital?
Venture Capital (VC) yakni sebuah forum keuangan yang menawarkan pendanaan kepada banyak sekali startup. Nantinya, pendanaan ditukar dengan saham kepemilikan dari startup tersebut, dengan impian startup akan menawarkan keuntungan. Meski pendanaan dari VC merupakan hal aktual bagi startup, bisnis satu ini bantu-membantu berisiko tinggi alasannya yakni menyerupai yang dipaparkan dalam Fortune, kemungkinan gagal sebuah startup bisa mencapai 90%!
Jika mengingat tingginya risiko tersebut, mengapa VC masih nekat mengucurkan dananya kepada banyak sekali startup? Nah, daripada terus bertanya-tanya, yuk simak klarifikasi penting perihal VC yang wajib kau ketahui berikut ini!
Hanya Bertugas Menyalurkan Dana
Dana yang diberikan VC kepada banyak sekali startup tidaklah berasal dari kantong VC sendiri, melainkan milik para investor atau yang biasa disebut dengan Limited Partner (LP). Dengan kata lain, VC hanyalah bertugas menyalurkan dana dari LP kepada banyak sekali startup yang berpotensi mendulang kesuksesan. LP ini bermacam-macam, sanggup berupa perusahaan investasi, konglomerat, atau pengumpul dana pensiun. Para investor tertarik berinvestasi melalui VC alasannya yakni laba yang relatif lebih besar dibandingkan bentuk investasi lain.
Dapat Keuntungan Saat Bisa Exit
Kalau pendanaan yang diberikan VC tidak berasal dari kantong mereka sendiri, kemudian dari mana mereka sanggup mendapat keuntungan? Nah, VC akan mendapat laba dari investasi dikala mereka sanggup “keluar”. Jalur keluarnya bermacam-macam, sanggup ketika startup yang mereka investasi melaksanakan go public, diakuisisi atau dijual, sampai investasi sebagian atau seluruhnya dari VC yang lebih besar. Umumnya, VC mendapat 20% laba investasi, sedangkan 80%-nya dikembalikan kepada LP. Jadi, jikalau ingin berkecimpung di dunia VC, kau harus sanggup memperhitungkan kapan waktu yang sempurna untuk keluar.
Mempunyai Masa Hidup
Setiap VC mempunyai masa hidup. Biasanya, ketika memberi pendanaan pada startup, LP akan memilih seberapa besar laba yang ingin mereka dapatkan dan kapan VC harus mengembalikan dana kepada mereka. Nah, jangka waktu pertolongan investasi dari LP kepada VC ini sanggup bermacam-macam, umumnya mulai dari 4-10 tahun. Secara tidak langsung, jangka waktu tersebut juga yang dimiliki startup untuk mendapat laba sebanyak mungkin semoga sanggup segera mengembalikan dana kepada pihak VC.|
Dana Tidak Diberikan Secara Langsung
Anggap saja startup kamu mendapat deal pendanaan sebesar Rp 500 juta dari suatu VC. Nah, VC tidak akan pribadi menyerahkan seluruh uang tersebut. Umumnya, VC akan menginvestasikan satu per tiga dari dana VC dalam tiga tahun pertama. Berdasarkan kesepakatan, uang batch pertama tersebut sanggup kau investasikan ke mana saja, contohnya untuk pendanaan awal sampai tahap pertumbuhan. Bagian dua per tiga dana selanjutnya akan dimasukkan ke tahapan terakhir follow-on untuk startup yang berhasil mendapat traksi. Sedangkan sisanya akan diberikan kepada startup tanpa dikendalikan.
Melakukan Investasi Bersamaan
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa VC merupakan bisnis yang berisiko cukup tinggi. Karenanya, ketika memberi pendanaan pada startup tertentu, umumnya VC akan melakukannya secara bersama-sama dengan VC lain untuk meminimalisir risiko tersebut. Maka dari itu, bagi kau yang sedang berjuang mendapat pendanaan, sebaiknya kau melaksanakan networking atau menjalin komunikasi dengan beberapa VC sekaligus.
Sudah mulai terbayang, kan, apa itu VC dan bagaimana cara kerjanya? Di Indonesia, sudah ada cukup banyak VC lokal dan internasional yang siap memberi pendanaan untuk startup. Semoga startup kamu sanggup menjadi salah satu yang mendapat pendanaan tersebut, ya!
Sumber referensi:
Sumber https://www.acerid.com
0 Response to "Kenapa Startup Membutuhkan Venture Capital?"
Posting Komentar