Jenis Pemantulan Suara (Gaung Dan Gema)
Telah dibahas pada postingan sebelumnya bahwa bunyi sanggup dipantulkan. Pemantulan bunyi ini membutuhkan waktu. Bunyi ada yang dipantulkan dengan selang waktu antara bunyi orisinil dan pantulan kecil sekali sehingga seakan-akan bunyi tersebut bersamaan dengan bunyi aslinya. Ada juga pemantulan bunyi yang selang waktu antara bunyi orisinil dan pantulannya cukup besar. Sehingga bunyi orisinil dan bunyi pantulan terdengar sangat jelas. Perbedaan selang waktu antara bunyi orisinil dan pantulannya dipengaruhi oleh jarak sumber bunyi dan pemantul. Bunyi pantul sanggup dibedakan menjadi dua yaitu gaung dan gema.
Gaung
Ketika kau berbicara di dalam sebuah gedung yang besar, dinding gedung ini akan memantulkan suaramu. Biasanya, selang waktu antara bunyi orisinil dan pantulannya di dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini (gaung) bersifat merugikan alasannya yaitu sanggup menggangu kejelasan bunyi asli.
Ketika kau berbicara di dalam sebuah gedung yang besar, dinding gedung ini akan memantulkan suaramu. Biasanya, selang waktu antara bunyi orisinil dan pantulannya di dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini (gaung) bersifat merugikan alasannya yaitu sanggup menggangu kejelasan bunyi asli.
Contoh Gaung
Bunyi orisinil : mer - de - ka
Bunyi pantul : mer - de - ka
Pemantulan bunyi yang menyerupai ini dinamakan gaung.
Untuk menghindari insiden ini, gedung-gedung yang memiliki ruangan besar menyerupai aula telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini sanggup dilakukan dengan melapisi dinding dengan materi yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Contoh materi peredam bunyi yaitu gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan yang memiliki akustik bagus.
Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara, struktur bangunannya pun dibentuk khusus. Perhatikan langit-langit dan dinding auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak dibentuk rata, niscaya ada bab yang cembung. Hal ini dimaksudkan biar bunyi yang mengenai dinding tersebut dipantulkan tidak teratur sehingga pada akibatnya gelombang pantul ini tidak sanggup terdengar.
Untuk menghindari insiden ini, gedung-gedung yang memiliki ruangan besar menyerupai aula telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini sanggup dilakukan dengan melapisi dinding dengan materi yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Contoh materi peredam bunyi yaitu gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering disebut ruangan yang memiliki akustik bagus.
contoh gambar ruang aula sumber: |
Gema
Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi alasannya yaitu pantulan bunyi. Namun, gema hanya terjadi jikalau sumber bunyi dan dinding pemantul jaraknya jauh, lebih jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada gaung. Gema sanggup terjadi di alam terbuka menyerupai di lembah atau jurang. Tidak menyerupai pemantulan pada gaung, pemantulan pada gema terjadi sesudah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi alasannya yaitu pantulan bunyi. Namun, gema hanya terjadi jikalau sumber bunyi dan dinding pemantul jaraknya jauh, lebih jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada gaung. Gema sanggup terjadi di alam terbuka menyerupai di lembah atau jurang. Tidak menyerupai pemantulan pada gaung, pemantulan pada gema terjadi sesudah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan.
Contoh
Bunyi orisinil : mer - de - ka
Bunyi pantul : mer - de - ka
0 Response to "Jenis Pemantulan Suara (Gaung Dan Gema)"
Posting Komentar