Hukum Dasar Kimia

Hukum Dasar Kimia - Dalam mempelajari kimia, kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari relasi kuantitatif dari komposisi zat-zat kimi dan reaksi-reaksinya. Nah pada kesempatan kali ini akan mencoba membahas wacana relasi kuantitatif unsur-unsur dalam senyawa dan pada persamaan reaksi kimia yang mencakup aturan Lavoisier (Hukum Kekekalan Massa), aturan Proust (Hukum Perbandingan Tetap), aturan Dalton(Hukum Kelipatan Berganda), dan aturan Gay-Lussac (Hukum Perbandingan Volume). Semoga bermanfaat. Check this out!!!

 kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari Hukum Dasar Kimia


A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Antoine Laurent Lavoisier (1743–1794) spesialis kimia berkebangsaan Prancis telah menyidik relasi massa zat sebelum dan sehabis reaksi. Lavoisier menimbang zat-zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil-hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sehabis bereaksi selalu sama.

Pada tahun 1779, Lavoisier melaksanakan penelitian dengan memanaskan 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan udara dalam silinder ukur dalam suatu wadah tertutup. Volum udara dalam silinder ternyata berkurang sebanyak 1/5 bagian, sedangkan logam merkuri bermetamorfosis calx merkuri (oksida merkuri) dengan massa 572,5 gram, atau terjadi kenaikan massa sebesar 42,4 gram. Besaran kenaikan massa merkuri sebesar 42,4 gram ialah sama dengan 1/5 bab udara yang hilang yaitu oksigen.

 kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari Hukum Dasar Kimia


Lavoiser kemudian mengambil kesimpulan yang dikenal dengan aturan kekekalan massa yaitu:

"Massa zat-zat sebelum dan sehabis reaksi ialah tetap".

B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Ada banyak sekali senyawa yang dibuat oleh dua unsur atau lebih, sebagai teladan air (H2O). Air dibuat oleh dua unsur yaitu unsur hidrogen dan oksigen. Materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen. Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam air? Seorang hebat kimia Prancis yang berjulukan Joseph Louis Proust (1754–1826) mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.

 kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari Hukum Dasar Kimia


Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen menghasilkan 9 gram air. Hal ini menandakan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air mempunyai perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang populer dengan sebutan aturan perbandingan tetap, yang berbunyi:

"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa ialah tetap."

C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang sanggup membentuk lebih dari satu senyawa. Salah seorang diantaranya ialah Dalton (1766-1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa.

Pada percobaan pertama, 1,33 g oksigen direaksikan dengan 1 g karbon. Reaksi ini menghasilkan 2,33 g karbon monoksida. Selanjutnya pada percobaan kedua, massa oksigen diubah menjadi 2,66 g sementara massa karbon tetap. Reaksi ini menghasilkan senyawa yang berbeda, yaitu karbon dioksida.

 kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari Hukum Dasar Kimia


Dengan massa oksigen yang sama ternyata perbandingan massa karbon dalam senyawa karbon monoksida dan karbon dioksida merupakan bilangan bundar dan sederhana. Hukum Kelipatan Perbandingan (hukum Dalton) berbunyi:

“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika, massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bundar sederhana.”

D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)

Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen sanggup bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hidrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut tetap, yakni 2 : 1. Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Prancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil melaksanakan percobaan wacana volume gas yang terlibat pada banyak sekali reaksi dengan memakai banyak sekali macam gas.

 kita akan dipertemukan dengan istilah Stoikimetri yaitu cabang ilmu kima yang mempelajari Hukum Dasar Kimia


Menurut Gay Lussac, 2 volume gas hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas oksigen membentuk 2 volume uap air. Pada reaksi pembentukan uap air, biar reaksi sempurna, untuk setiap 2 volume gas hidrogen diharapkan 1 volume gas oksigen, menghasilkan 2 volume uap air. Dari percobaan ini, Gay-Lussac merumuskan Hukum Perbandingan Volum (hukum Gay-Lussac) yang berbunyi:

“Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bundar dan sederhana.”

Semoga klarifikasi di atas wacana Hukum Dasar Kimia sanggup bermanfaat bagi teman sekalian yang membutuhkan. Tidak lupa mengingatkan bagi teman yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan mengenai klarifikasi di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Hukum Dasar Kimia"

Posting Komentar