Aplikasi Konsep Benda Terapung, Melayang, Dan Karam Dalam Teknologi


Setelah mempelajari konsep benda terapung, melayang, dan tenggelam, kau kini sanggup menjelaskan kasus-kasus dalam keseharian. Misalnya, mengapa kapal bahari sanggup terapung di permukaan air, sedangkan uang logam tenggelam. Dalam hal apa saja prinsip Archimedes diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Kapal Laut
Di awal pembahasan Hukum Archimedes telah sedikit disinggung mengapa kapal bahari sanggup mengapung di air. Badan kapal bahari mempunyai rongga udara. Karena rongga udara ini, volume air bahari yang dipindahkan oleh kapal tersebut cukup besar sehingga sesuai prinsip Archimedes, kapal bahari mendapat gaya apung yang cukup besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal sanggup mengapung di permukaan air. Kapal sangat penting untuk transportasi. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang besar. Oleh alasannya ialah itu, kapal bahari memegang peranan penting akan kelancaran transportasi di negara kita.

Kapal Selam
Jika kapal bahari hanya sanggup mengapung di permukaan air, maka kapal selam, selain sanggup mengapung, sanggup juga melayang dan karam di dalam air laut. Karena kemampuannya tersebut, kapal selam sangat cocok dipakai dalam bidang militer dan penelitian. Bentuk tubuh kapal selam dirancang biar sanggup mengapung, melayang, dan karam dalam air. Selain itu, dirancang untuk sanggup menahan tekanan air di kedalaman laut. Bagaimana cara kerja kapal selam?
Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang berfungsi sebagai daerah masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga ini terletak di lambung kapal. Rongga tersebut dilengkapi dengan katup pada bab atas dan bawahnya. Ketika mengapung, rongga terisi dengan udara sehingga volume air yang dipindahkan sama dengan berat kapal. Sesuai dengan prinsip Archimedes, kapal selam akan mengapung.
Ketika rongga katup atas dan katup bawah pada rongga kapal selam dibuka, maka udara dalam rongga keluar atau air masuk mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam. Katup akan ditutup jikalau kapal selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan ini, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali maka volume air dalam rongga akan bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam.
Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal selam akan mengalami gaya apung yang sanggup menyamai berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.

Jembatan Ponton
Peristiwa mengapung suatu benda alasannya ialah mempunyai rongga udara dimanfaatkan untuk menciptakan jembatan yang terbuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan melintang anutan sungai. Volume air yang dipindahkan menghasilkan gaya apung yang bisa menahan berat drum itu sendiri dan benda-benda yang melintas di atasnya. Setiap drum penyusun jembatan ini harus tertutup biar air tidak sanggup masuk ke dalamnya.

Hidrometer
Hidrometer ialah sebuah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis suatu zat cair. Cara penggunaan alat ini ialah sebagai berikut. Hidrometer dimasukkan ke dalam zat cair yang akan ditentukan massa jenisnya. Karena alat ini mempunyai rongga udara maka alat ini akan mengapung. Telah disinggung sebelumnya, insiden karam dipengaruhi oleh massa jenis zat cair.
Jika massa jenis zat cair daerah hidrometer diletakkan besar, ketinggian tabung hidrometer yang muncul semakin besar dan sebaliknya. Hidrometer sering dipakai untuk keperluan penelitian di bidang kimia.


Sumber http://mafia.mafiaol.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Aplikasi Konsep Benda Terapung, Melayang, Dan Karam Dalam Teknologi"

Posting Komentar