√ Tugas Kongres Wanita Pertama Dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia
Peran Kongres Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia - Pergerakan kaum perempuan di Indonesia dirintis oleh R.A. Kartini (1879 - 1904). Perjuangan R.A.Kartini memunculkan semangat nasionalisme bagi kaum wanita. Sebagai penerus R.A. Kartini yaitu Dewi Sartika (1884 - 1974) dari Jawa Barat.
Berkat keinginan R.A. Kartini, muncullah gerakan-gerakan penididikan perempuan di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Putri Mardika, berdiri di Jakarta pada tahun 1912
Perkumpulan Putri Mardika ini bertujuan mencari dana bagi gadis-gadis yang ingin melanjutkan pelajaran dan memberi nasihat bagi kaum putri.
b. Kartinifonds (Dana Kartini)
Perkumpulan ini didirikan oleh pasangan suami istri C. Th. Van Deventer. Salah satu usahanya yaitu mendirikan sekolah ”Kartini”. Sekolah ”Kartini” didirikan pertama kali di Semarang pada tahun 1913.
c. Keutamaan Istri (1913) di Tasikmalaya
Perkumpulan ini menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika.
d. Kerajinan Amai Setia di Sumatera Barat.
Organisasi ini berdiri di Kota Gadang pada tahun 1914, didirikan oleh Rohana Kudus. Tujuan perkumpulan ini untuk meningkatkan derajat kaum perempuan melalui pendidikan, membaca, menulis, berhitung maupun menciptakan kerajinan tangan.
e. Kautaman Istri Minangkabau di Padang Panjang.
Organisasi ini bertujuan menyebarluaskan pengetahuan umum, pendirikan sekolah industri, dan kerajinan wanita.
f. Aisiyah
Organisasi ini didirikan pada tanggal 22 April 1917 oleh Siti Wardah (Ny. Ahmad Dahlan). Aisiyah yaitu organisasi perempuan di bawah naungan Muhammadiyah. Tujuan organisasi ini untuk meningkatkan pendidikan keagamaan dan menanamkan rasa kebangsaan bagi kaum wanita.
g. Organisasi-Organisasi Kewanitaan Lain
Selain perkumpulan-perkumpulan perempuan di atas, masih banyak lagi organisasiorganisasi kewanitaan, contohnya Budi Wanito di Solo (1919), Wanito Mulyo di Yogya, dan Wanita Utomo di Yogya (1921), Wanito Katholik di Yogya (1921). Wanito Taman Siswa (1922), Wanudyo Utomo, dan Putri Indonesia (1927).
Dalam perkembangannya semenjak tahun 1920 organisasi-organisasi ke-wanitaan tersebut mulai terlibat dalam gerakan politik. Pada tanggal 22 De-sember 1928 diadakan Kongres Perempuan I. Kongres ini diselenggarakan di Yogyakarta, dipimpin oleh R.A. Sukanto.
Sebelumnya mengenai Peran Kongres Pemuda 1928 dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia mungkin sanggup emmbantu
Tujuan Kongres Perempuan I yaitu sebagai berikut.
1) Mempersatukan keinginan dan usaha memajukan kaum wanita.
2) Menyatukan organisasi-organisasi perempuan yang beraneka ragam.
Kongres Perempuan I membicarakan persoalan persatuan di kalangan wanita, persoalan perempuan dalam keluarga, persoalan poligami dan perceraian serta perilaku yang harus diambil terhadap kolonialisme Belanda. Keputusan terpenting dalam kongres tersebut yaitu mendirikan campuran perkumpulan perempuan yang disebut Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Pada tahun 1929 Perserikatan Perempuan Indonesia berganti nama menjadi Perserikatan Perhimpunan Istri Indonesia (PPII). Kongres Perempuan I besar pengaruhnya dalam usaha bangsa Indonesia dalam membentuk identitas kebangsaan sebagai berikut.
1) Kongres Perempuan I merupakan kebangkitan kesadaran nasional di kalangan wanita. Di samping berperan penting dalam keluarga atau masyarakat, perempuan juga berperan penting dalam usaha mencapai kemerdekaan bangsa dan negara.
2) Kongres Perempuan I membuka kesadaran kaum perempuan untuk ikut berjuang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan lain-lain. Dengan pentingnya bencana Kongres Perempuan I tersebut maka tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.
0 Response to "√ Tugas Kongres Wanita Pertama Dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia"
Posting Komentar